“Masuk.” Salah satu karyawanku membuka pintu ruang kerjaku dan menghampiriku. Ia menyodorkan sebuah surat. Aku heran, “Dari siapa?” “Nggak tahu. Saya menemukannya di bawah pintu butik sebelah…
Aku sedang asyik menonton televisi. Mumpung hari Minggu, jadi aku ingin menghabiskan waktuku untuk stand by di rumah. Mama juga stand by di rumah. Capek kerja melulu. Aku dan Mama perlu refreshi…
Namanya Aryo. Lengkapnya Aryo Matthew Wibisono. Ya. Aryo adalah orang yang dijodohkan oleh Mama untukku. Orangnya tinggi, putih dan tampan. Dia peranakan Jawa-Belanda. Dia adalah seorang pengu…
Tiga tahun telah berlalu. Aku telah memasuki tahun keempat, tentu saja masih dengan alasan yang sama. Aku berdiri dengan kakiku sendiri Tidak ada yang menopangnya, tidak ada yang menyangganya …
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dan aku masih bersama Davin di depan Museum Fatahillah. Tak sedikit orang yang masih stand by di Kota Tua. Sebagian besar dari mereka menghabiskan waktu…
Aku meletakkan satu stel pakaian di atas meja. Davin tersentak kaget, lalu bertanya, “Buat apa, Ra?” “Aku ingin membayar harimu dengan sesuatu yang beda. Segeralah mandi dan pakailah pakaian K…
Lampu masih menyala merah, masih pada hitungan ke 297. Dan sialnya, aku berada sekitar 100 meter dari perempatan jalan, masih jauh. Hanya ingin berbelok ke kiri saja butuh waktu selama itu. Ya, i…