Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillah, tadi malam saya dan suami mendapat kesempatan untuk mengikuti kajiannya Ustad Salim A. Fillah. Itu loh, namanya booming ketika dia menjadi takmir Masjid Jogokariyan, yang meng-0-kan kas masjid untuk membagikan makanan gratis tiap hari Jumat dan setiap puasa Ramadhan. Terkenal banget!
Nah, kali ini beliau hadir di Solo. Membawakan tema Bahagianya Merayakan Cinta. Cocok banget buat pasutri seperti kami. Ini adalah momen yang tepat untuk menyamakan frekuensi, mengenal kembali pasangan kami.
Event ini dilaksanakan di Hall De Tjolomadoe, tempatnya biasa buat konser dan tempat wisata, tapi bisa disulap juga menjadi tempat kajian. Dalam acara ini, terdapat 3 jenis tiket, yakni VIP, reguler, dan single.
Yang VIP, bayar 1 juta untuk pasutri. Duduk prioritas di bagian depan, bisa foto bareng dengan Ust. Salim A Fillah di akhir acara. Saya ambil yang reguler, 250ribu untuk sepasang. Sedangkan single cuma 100ribu, duduknya di belakang.
Namun ternyata di tribun juga diisi oleh pasutri. Single-nya cuma 2 row aja kayaknya. Sedangkan saya, datangnya terlambat karena nunggu sholat isya di rumah aja. Pas datang, dapatnya bagian pinggir, tapi nomor 2, lumayan lah.
Sedangkan suami datang menyusul karena masih harus menyelesaikan pekerjaannya. Jadi ada beberapa momen bersama pasangan, yang terlewatkan. Nyesek ya rasanya, yang lainnya bisa saling memotivasi dengan pasangan, eh saya sendiri T_T
Suami baru datang jam 9 malam, sesaat sebelum pembicara utamanya datang. Alhamdulillah...
Yap, sebelum diisi Ust. Salim A Fillah, ada ustad-ustad yang ngisi kajian dulu 10 menitan. Semacam opener gitu lah. Materinya bagus-bagus kok. Bahkan sejujurnya saya lebih suka performance mereka sih daripada Ust Salim.
Bagi saya Ust Salim ngomongnya tuh antar paragraf. Nggak ada semacam judul, subjudul, poin-poin, dan seterusnya. Jadi saya bingung harus menangkap materi yang mana aja.
Kalau dibilang story telling, ya kurang juga. Soalnya spasi-nya kurang terasa. Emosinya kurang naik turun. Jadi yaaa, nanggung. Apalagi kalau story telling tuh, bahasanya kurang sederhana, terasa banget kalau kaku kayak terjemahan Al-Quran. Jadi yaaa, sulit untuk saya terima.
Juga... kayaknya sound ngaruh juga deh. Kok kurang bagus gitu loh di pendengaran saya.
Tapi overall, ikut kajian ini juga memberikan pengalaman yang menyenangkan. Karena kami masing-masing diberikan 3 kartu cinta, untuk saling mengenal masing-masing.
Jadi kita sambil review yaaa wkwk
Di bagian pertama, saya lupa tanggal lahirnya suami, haha. Karena saya juga tipe orang yang tidak pandai mengingat apalagi kalau mirip-mirip. Jadi saya tuh bingung, yang bener tuh 29 atau 30 ya, April atau Mei ya... Jadi hafalannya mudah tertuka... maaf ya Ayang, hehehe. Nanti saya usahakan mengingat-ingat lebihbaik
Terus kalau dari suami, jawaban yang salah adalah tentang sahabat terdekat. Dikirain sahabat terdekat saya adalah suami, padahal bukan wkwk. Jawabannya Ibu, hehehe. Dari dulu, saya menganggap Ibu sebagai sahabat terbaik, Alhamdulillah... InsyaAllah sampai sekarang...
Sekarang kita review kartu cinta yang ke-2, saya kaget suami ngisinya banyak dan detail. Lah saya bingung mau nulis apa, karena terlalu banyak di pikiran dan nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Btw, makasih ya Ayaaang, udah mau nulis se-effort itu tentang perasaan kamu ke aku... :)
Alhamdulillah bersyukur banget punya suami mas Anggara. Semoga kita bisa saling memperbaiki diri terus, demi menjalani ibadah terpanjang ini. Aamiin...
Next, datang ke kajian siapa lagi ya?
Wassalamualaikum wr wb
Posting Komentar
Posting Komentar