Belajar Untuk Switch Career

Konten [Tampil]

Assalamualaikum wr wb

Kemarin BRT Network ngadain kelas kecil-kecilan lagi, tentang switch career dari blogger ke profesi yang lebih tinggi/luas. Narasumbernya adalah mbak Putri SB, yang berhasil mentransformasikan passion bloggernya untuk meniti karir di dunia profesional. 

Padahal dulu beliau adalah seorang nurse, terus jadi blogger, eh sekarang manajer digital marketing di salah satu perusahaan di Jakarta. Keren ya!

Perjalanan Switch Career dari Blogger ke Content Creator

Sebenarnya, saya juga udah merasa berhasil switch career, maksudnya keluar dari zona nyaman dunia blogger, kemudian terjun ke dunia yang lebih luas. Tapi bukan di ranah SEO Specialist atau Digital Marketing generalist, melainkan saya ambil Social Media Specialist, khususnya Tiktok.

Kalau seorang blogger tuh, pasti punya skill menulis dan analytical thinking. Selain itu, juga harus mau belajar fotografi atau editing gambar (pake Canva). Saya juga kembangin untuk belajar SEO dan Alhamdulillah hasilnya terasa banget di blog yang saya kelola ini (2020). Pageview hariannya bisa tembus sampai 4000 views/hari. 

Kemudian 2021 saya menikah, lalu merantau demi ikut suami di Solo. Awal-awal di sini merasa gabut ya. Akhirnya ilmu SEO tadi saya terapkan ke Youtube, Alhamdulillah mengelola 2 akun Youtube, udah cair Adsense juga...

Lalu, saya ingin naik level lagi. Saya lihat-lihat peluang pekerjaan yang sangat dibutuhkan saat ini dan yang saya mungkin bisa melakukannya. Ternyata ada, yaitu pengelolaan media sosial, khususnya Instagram dan Tiktok. 

Akhirnya saya memberanikan diri untuk belajar lagi. Ambil kelas-kelas gratis, lalu berbayar. Saya belajar soal pengelolan media sosial. Mulai dari warna yang selaras, desain yang eyecatching, membuat video stabil, editing video, dan lainnya.

Ketika saya sedang posting hasil karya kelas desain, eh tiba-tiba saudara menawarkan kerjaan freelance untuk handle media sosial. Wuah sikat dong! Pelan-pelan sambil pelajar. Saat itu penawarannya Content Marketing. Kebetulan saya butuh media untuk sebagai tempat praktek.

Nggak berselang lama, saya melamar pekerjaan full time karena kebutuhan perekonomian. Finansial di Lumajang sedang tidak baik-baik saja. Saya harus membantu Ibu untuk membiayai Adik yang sedang kuliah di Fak. Kedokteran. Betapa besar biayanya dan tentu butuh uang yang jumlahnya pasti supaya saya bisa memperkirakan UKT-nya.

Bismillah, saya melamar dengan posisi Content Creator, yang saya nggak tahu dah nanti ngapain. Pokoknya lamar aja dulu, soalnya itu yang saya lamar adalah Penerbit Buku Anak Islam. Lokasi kantornya cukup dekat dengan kantor suami, serta lokasinya ada di jantung kota Solo.

Saya buat portofolio sebaik mungkin. Saya cantumkan 10 hasil skills + pengalaman. Mulai dari Copywriting, Content Marketing, Carousel Content, Stories Content, Blog Pribadi, Artikel SEO, bahkan Video Content IG-Tiktok-Youtube pribadi juga saya cantumkan. 

Saya tulis masing-masing pencapaiannya juga. Bahkan untuk video pribadi yang baru mencapai 700 views juga saya tulis. Youtube pribadi yang baru 500 subscriber juga saya tulis. Yang penting tuh, rekruter tahu bahwa saya bisa membuat konten dalam berbagai bentuk/mode.

Alhamdulillah, saya dipanggil untuk wawancara. Ngobrol 1 jam, tanya ini itu. Saya pede untuk diterima. Juga memanjatkan doa yang cukup ngotot dan sangat mendesak Allah, hehehe.

Puji syukur Alhamdulillah diterima. Per Oktober 2022, saya diterima untuk menjadi Content Creator di penerbit buku anak Islam di kota Solo. Ternyata mereka menginginkan saya untuk mengelola akun Tiktok mereka yang fokus pada keranjang kuning.

Yap, saya berada di posisi digital marketing, khususnya Tiktok Creator. Pada bulan ke-3, Alhamdulillah konten saya FYP, barang dagangan ludes seketika. Akhirnya saya dinaikkan ke Karyawan Kontrak. 

Saya belajar terus, hingga kemudian banyak konten-konten yang FYP,bahkan kami kehabisan barang dan membuka Pre-Order. Sungguh keranjang kuningnya Tiktok tuh ngueri banget. Selang setahun kemudian, saya naik ke Karyawan Tetap, Alhamdulillah...

Soal gaji, Alhamdulillah... meski standard seperti UMR Solo ++ pada umumnya, tapi kalau dapat bonus ya bisa setara UMR Jakarta. Alhamdulillah...

Juga dapat kantor yang vibesnya enak, adem, hommy, family, dan Islami. Rasanya, saya kembali ke masa-masa SD yang nyamaaan banget (banyak buku, lingkungan islami, orangnya ramah-ramah). ACC banget oleh suami dan orang tua saya.

Selain Tiktok, saya juga masih pegang Instagram, tapi kami nggak terlalu fokus ke sana untuk penjualannya. Setahun kemarin, saya juga diberi amanah untuk bikin copywriting promosi buku yang baru launching (tapi sekarang amanahnya sudah dipindah ke orang lain yang lebih berhak).

Sebenarnya, dari kantor juga menawarkan saya untuk mengurus website perusahaan, semacam ngisi-ngisi artikel gitu, tapi saya tolak. Karena mata saya sudah lelah dengan tulisan, otak saya sudah mengebul kalau harus nulis-nulis. Pengennya yang menghibur aja kayak Tiktok.

Juga, saya sempat ditanyain apakah bisa bikin Landing Page. Yaa, sebenarnya bisa-bisa aja sih untuk belajar, tapi kan saya males ya. Saya tuh nggak mau pegang website. Pusing harus oprek ini itu. Lahwong Wordpress aja cuma belajar sekali karena cuma pengen tahu doang. Jadi yaaa, saya memang nggak minat dan ini adalah pilihan.

tim Digital Marketing

Jadi, saya fokus pada pengembangan konten yang saya suka, seperti Reels, Tiktok, dan Youtube. Seruuu banget dunia sosmed ini.

Tapi tidak menutup kemungkinan, bahwa 2-3 tahun lagi saya akan menambah skill baru. Saya juga nggak bakalan mau terjebak di zona nyaman. Harus level up. Tapi entah bidang apa yang akan saya tekuni, biarkan mengalir saja... InsyaAllah ada jalannya dan tepat pada waktunya.

Belajar Lebih Keras, Berani Ambil Tantangan

Ketika menyimak pemaparan dari Mbak Putri SB, saya merasa bahwa ada banyak kesamaan rasa atau perjuangan untuk switch career. Mulai dari cara meningkatkan skill, setting goals, praktek, dan lainnya.

Hanya saja, sepertinya Mbak Putri perjuangannya lebih keras ya daripada saya.  ya wajar sih lahwong ambilnya Full Stuck Developer. Kan berat T_T. Kalau saya kan ambilnya Content Creator ya, jadinya ringan :D

Salah satu oleh-oleh dari Mbak Putri yang menjadi PR saya adalah memperbaiki Linkedin. Sebenarnya saya ada Linkedin, tapi kurang bagus. Saya belum memasukkan penghargaan, kepanitiaan, dan lainnya. Belum ngasih foto yang proper juga. Jadi InsyaAllah ini akan jadi PR saya selanjutnya.

Btw, terima kasih Mbak Putri SB udah shariiiing.... ternyata apa yang Mbak Putri rasakan, sediki banyak saya rasakan juga, Alhamdulillah...

Terima kasih sudah menyimak catatan berupa curcol ini, wkwk

Wassalamualaikum wr wb


Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

Posting Komentar