Cara Mencegah Stroke Usia 30-an

Konten [Tampil]

Assalamualaikum wr wb

Siapa yang sudah memasuki usia 30-an dan udah was-was dengan kesehatan? Apalagi ngerasa gaya hidup dan pola makan dirasa kurang baik dan sangat berantakan. Udah sering ngerasa pusing, gampang capek, lambung sakit, dan lain-lain bahkan khawatir kena stroke.

Bahkan menurut laporan dari World Stroke Organization, sekitar 10% hingga 15% orang yang terkena stroketerjadi pada orang berusia 18 hingga 50 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa stroke tidak hanya terbatas pada populasi lanjut usia tetapi juga berpotensi menyerang orang dewasa muda.

Jadi, untuk Anda yang sudah memasuki usia 30-an harus benar-benar waspada agar tidak terkena stroke. Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu atau berkurang. Kondisi ini dapat mengakibatkan kematian sel-sel otak karena kekurangan oksigen dan nutrisi. 

5 Cara Mencegah Stroke Usia 30-an

Meskipun lebih umum terjadi pada orang yang lebih tua, stroke juga bisa terjadi pada usia yang lebih muda, termasuk usia 30-an. Mencegah stroke pada usia ini sangat penting dan dapat dilakukan melalui berbagai cara. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan.

1. Menjaga Pola Makan Sehat

Pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk mencegah stroke. Konsumsi makanan yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Kurangi asupan garam, gula, dan lemak jenuh, karena dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Berikut ini saya berikan tips singkat mengenai pola makan sehat mencegah stroke:

  • Buah dan Sayuran: Pastikan untuk mengonsumsi setidaknya 5 porsi buah dan sayuran setiap hari.
  • Biji-bijian Utuh: Gantilah karbohidrat olahan dengan biji-bijian utuh seperti beras merah, quinoa, dan gandum utuh.
  • Protein Sehat: Pilih sumber protein sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
  • Lemak Sehat: Gunakan minyak zaitun atau minyak canola sebagai pengganti mentega dan lemak hewani.

2. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga berat badan lebih sehat, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), dan meningkatkan kesehatan jantung. 

Usahakan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi setiap minggu. Anda bisa lari, jogging, renang, atau build up di tempat gym.

3. Mengelola Berat Badan

Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Mengelola berat badan melalui diet sehat dan olahraga dapat membantu mengurangi risiko ini. 

Indeks massa tubuh (IMT) yang sehat berkisar antara 18,5 dan 24,9. Jika IMT Anda di atas 25, berbicaralah dengan dokter tentang strategi penurunan berat badan yang aman dan efektif.

4. Mengontrol Tekanan Darah dan Kadar Kolesterol

Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah faktor risiko utama stroke. Mengontrol tekanan darah melalui diet, olahraga, dan, jika perlu, obat-obatan, sangat penting. Pemeriksaan rutin tekanan darah dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menghalangi aliran darah ke otak. Pemeriksaan kolesterol secara rutin dan pengelolaan kadar kolesterol melalui diet dan obat-obatan, jika perlu, sangat penting.

4. Tidak Merokok dan Membatasi Konsumsi Alkohol

Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah, yang dapat menyebabkan stroke. Berhenti merokok adalah salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi risiko stroke.

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida, yang merupakan faktor risiko untuk stroke. Batasi konsumsi alkohol hingga satu minuman per hari untuk wanita dan dua minuman per hari untuk pria.

5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah salah satu pencegahan stroke yang dapat membantu mendeteksi faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes pada tahap awal, sehingga dapat dikelola lebih efektif.

Disarankan agar Anda berkonsultasilah dengan dokter secara berkala untuk pemeriksaan kesehatan yang komprehensif. Namun direkomendasikan untuk konsul ke dokter di rumah sakit yang mampu membantu Anda untuk mencegah stroke, seperti dokter-dokter yang ada di RS EMC.

Di RS terbaik Indonesia ini, Anda akan diarahkan untuk konsultasi ke dokter spesialis bedah sarafspesialis bedah saraf. Anda bisa memilih dokter yang diinginkan lalu hadir sesuai jadwal praktek dokternya.

Selama konsultasi, Anda akan cek kesehatan dulu untuk tahu apakah Anda sudah memiliki tanda/gejala stroke. Selain itu Anda akan diberikan arahan supaya terhindar dari stroke. Sehingga besoknya Anda bisa bekerja secara maksimal dan hidup lebih lama.

Kesimpulan

Pencegahan stroke pada usia 30-an memang harus dilakukan sebelum terlambat. Apalagi sekarang gaya hidup dan pilihan makanan sangat mempengaruhi kesehatan tubuh. Dengan 5 cara mencegah stroke yang saya paparkan di atas, silakan diikuti.

Pastikan juga Anda untuk melakukan pengecekan kesehatan rutin untuk pencegahan stroke dengan cara berkonsultasi kepada dokter spesialis bedah saraf terbaik di Indonesia, seperti yang ada di RS EMC.

Semangat sehat!

Wassalamualaikum wr wb

Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

Posting Komentar