Halo sobat, pada artikel kali ini penulis akan membahas bagaimana cara memilih pohon moringa yang bagus dan benar, serta apa saja ciri-ciri moringa yang bagus & sehat.
sumber gambar: Tanisejahtera |
Sekilas Pohon Moringa / Kelor
Pohon moringa atau kelor afrika adalah salah satu pohon yang berasal dari Afrika, khususnya di daerah Kenya. Pohon moringa ini mirip dengan pohon kelor lokal, tetapi memiliki beberapa perbedaan.
sumber gambar: Tanisejahtera |
Perbedaan Moringa Lokal dan Moringa Afrika
Jika pohon kelor lokal mempunyai daun yang lebar sedangkan kelor afrika ini mempunyai daun yang lebih kecil dan cenderung lebih banyak. Yang kedua, kelor lokal memiliki batang tidak bisa tumbuh sebesar kelor afrika, dan dari segi karakteristik pohonnya juga beda.
Kelor afrika ini batangnya lebih mirip dengan pohon pepaya ya kalau di Indonesia, batangnya tidak bercabang, hanya tegak satu batang berukuran besar dan rantingnya tidak terlalu banyak, tetapi ada juga beberapa pohon moringa yang rantingnya dipelihara sampai ukurannya agak besar seperti pada gambar, yang pada dasarnya batang tersebut tetap sebagai ranting, dan bukan cabang dari pohonnya.
Foto dari Tanisejahtera |
Lantas Bagaimana Cara Memilih Moringa yang Bagus ?
Berikut ini tips memilih pohon moringa yang bagus.
1. Bibit Moringa
Foto dari Tanisejahtera |
Pastikan bibit dari biji moringa asli, bukan dari kelor lokal / moringa lokal. Untuk jenis pohon moringa ada 2 jika dilihat dari cara menanamnya. Cara pertama yang dari biji dan sambungan batang seperti okulasi.
Jika menanam moringa dari biji usahakan batangnya tegak lurus tidak ber belok-belok, pohon moringa tidak memiliki sambungan di bagian bawah pohonnya dan bentuk pohonnya pun proporsional.
Ukuran batang bagian bawah besar yang mana jika semakin ke atas akan semakin kecil. Berbeda dengan pohon moringa yang dari okulasi atau sambung batang, untuk yang sambung batang sendiri sebenarnya pada bagian bawah adalah pohon kelor lokal, dan yang bagian atas itu baru asli pohon moringa.
Sehingga dari segi bentuk akan lebih mengerucut untuk yang moringa sambungan ini, dan jika dilihat dari batangnya yang moringa sambung ini memiliki bekas sambungan di batang pohon yang bagian bawah.
Foto dari Tanisejahtera |
Kemudian kalau dilihat dari karakteristik pohon, untuk moringa yang dari biji dedaunannya tidak bisa serimbun moringa yang dari sambung. Jadi moringa yang dari sambung ini cenderung lebih rimbun dari moringa yang dari biji.
2. Batang Moringa
Kemudian yang kedua adalah dari batangnya, usahakan jika memilih pohon moringa harus yang batangnya gendut atau berisi, jangan yang batang kecil / kurus.
Pilihlah yang batangnya gendut, lurus dan tidak bengkok, karena memungkinkan bisa tumbuh dengan tinggi nantinya. Karena di sisi lain ada beberapa pohon Moringa yang karakteristiknya pendek tapi gendut, seperti pohon Baobab dan ada juga yang tinggi tapi kurus seperti pohon pepaya (hehe bercanda), bagi penulis justru lebih bagus pohon Moringa yang pendek tapi gendut dibandingkan Moringa yang memiliki karakteristik tinggi tapi kurus.
Kemudian pastikan juga tidak ada luka di pohonnya, tidak ada ada cacat di pohonnya.
Bagaimana Cara Mengetahui Kalau Pohon Itu Luka / Cacat ?
Foto dari Tanisejahtera |
Yang pertama bisa kita lihat dari fisik pohon, kalau dari batangnya ada bekas luka / bekas patahan ranting, itu harus diperhatikan secara teliti.
Karena biasanya kalau bekas lukanya itu masih basah, berarti ada indikator bahwa pohon akan mengalami pembusukan di kemudian hari, dan jika bekas lukanya itu sudah kering bisa disimpulkan masih aman.
Selanjutnya pastikan pohon moringa memiliki ranting percabangan yang merata, yang berdampak pada ranting yang seimbang dan tidak berat sebelah. Nantinya jumlah ranting di sekeliling pohon antara kanan dan kiri seimbang, tidak berat sebelah.
Namun disini sebenarnya bergantung pada selera masing-masing orang, karena bentuk ranting pohon moringa biasanya menyesuaikan dengan lokasi penanaman nantinya. Bagi penulis sendiri lebih suka pohon Moringa yang memiliki ranting seimbang antara kanan kirinya, karena lebih terlihat proporsional.
Foto dari Tanisejahtera |
Bagaimana Ciri-Ciri Pohon Moringa Yang Sehat Dan Tidak Berpenyakit ?
1. Daun Menguning
Yang Pertama, pada umumnya pohon Moringa yang tidak sehat memiliki daun yang pertumbuhannya tidak rimbun, walaupun kita sudah menyiramnya secara rutin tetapi daun masih tidak mau rimbun.
Ada juga pohon Moringa yang daunnya rimbun, bahkan kelihatan sehat tetapi daunnya menguning alias berwarna kuning di beberapa daunnya.
Daun menguning juga termasuk ciri-ciri pohon Moringa yang tidak sehat ya, biasanya dia daunnya terus tumbuh, terus tunas tetapi warnanya tidak hijau segar melainkan berwarna kuning.
Lantas, kenapa daun kelor / moringa berwarna kuning ? Penyebabnya karena pembusukan yang terjadi pada bagian dalam pohon.
2. Pembusukan Batang Dalam
Yang Kedua, Pembusukan batang bagian dalam. Perlu diperhatikan kalau pohon Moringa yang mengalami pembusukan batang jika dilihat secara kasat mata tidak akan terlihat, jadi cara mengeceknya adalah dengan ditepuk / dipukul bagian batangnya.
Foto dari Tanisejahtera |
Jika masih sehat batangnya terasa padat dan tidak terasa berongga, dan sebaliknya jika sudah berpenyakit dari batangnya terdengar berongga. penyebabnya apa ? penyebabnya biasanya ada hama/ulat yang menggerogoti dari dalam pohon ini.
Lalu, solusinya gimana ? umum cara mengantisipasinya dengan memberikan insektisida ya sobat, biasanya pakai Matador. Jadi cukup disemprot dengan matador saja nanti lama - kelamaan serangga / hama nya akan mati sendiri, setelah hama mati, nanti pohon Moringa akan meregenerasi sel – selnya dan membuat bagian batang kembali seperti semula.
Nah, buat kalian Sobat yang mau menanam dan merawat Pohon Moringa, penulis bagikan beberapa tips, silahkan disimak, mungkin beberapa tips ini akan berguna juga untuk Sobat nantinya.
Baca Juga : Pohon Sakura Versi Indonesia Adalah Pohon Tabebuya
Foto dari Tanisejahtera |
Tips Menanam Pohon Moringa / Pohon Kelor
Sebelumnya perlu diketahui bahwa pohon Moringa ini termasuk dari salah satu pohon yang memiliki karakteristik kokoh / kuat, dan juga sangat mudah tumbuh.
Bahkan kelor lokal pun yang biasa di tanam oleh warga di sebelah rumahnya setiap hari ditebang untuk dijadikan bahan masakan rumah masih bisa tetap hidup walau sudah di tebang banyak kali.
Di sisi lain, pohon moringa yang ditanam di alam liar dan langsung diambil kemudian langsung ditanam, pohon ini tidak akan mati, tidak seperti pohon-pohon batang keras seperti Tabebuya, Pule, Trembesi dll.
Jika biasanya pohon seperti Tabebuya yang kita ambil dari alam liar, terus dicabut, kemudian ditanam tanpa di karantina, hal seperti ini memiliki resiko kematian sangat tinggi.
Berbeda dengan pohon Moringa ini, walaupun kita ambil dari alam liar, lalu dicabut kemudian langsung ditanam, pohon ini tidak akan mati, kemungkinan hanya stress setelah itu sehat kembali.
Foto dari Tanisejahtera |
1. Pangkas/Kurangi Daun
Sebelum menanam pohon moringa, pangkas daun atau kurangi jumlah daun terlebih dahulu sobat. Muncul pertanyaan, lah nanti kalau mati bagaimana ?
Pohon tidak akan mati sobat, ini bertujuan supaya mengurangi stress pada pohon Moringa. Apalagi pohon Moringa memiliki karakteristik pohon yang Kuat dan Mudah Tumbuh.
Ini sebagai antisipasi ya sobat, dikhawatirkan jika sewaktu menanam daunnya masih rimbun, yang terjadi malah nutrisi di pohon Moringa akan fokus di daunnya saja, bukan pada pertumbuhan akarnya.
Jadi dengan metode pemangkasan daun ini diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan akar baru dan pohon Moringa ini cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
2. Jangan Langsung Disiram
Selanjutnya yang kedua, setelah menanam pohon moringa, jangan langsung disiram sobat. Setidaknya beri jarak 2 minggu kemudian baru boleh disiram.
Karena pohon Moringa ini adalah tipe pohon yang ber air atau berkambium tinggi, setelah ditanam biasanya pohon Moringa ini perlu waktu penyembuhan dari akar-akar dan batang bawah yang luka.
Jika langsung disiram nanti khawatirnya luka akan membusuk sobat, bukan malah sembuh. Jadi setelah akar pulih / sembuh, baru nanti akan tumbuh / trubus akar baru, nah semua proses itu biasanya membutuhkan waktu 2 minggu. Itulah kenapa pohon moringa tidak boleh disiram setelah tanam.
3. Beri Gundukan
Kemudian yang ketiga setelah menanam di bagian pangkal batang pohon moringa harus diberi gundukan ya sobat. Tujuannya apa ? tujuannya supaya jika terkena hujan, air tidak langsung menggenang dan meresap ke bagian bawah batang pohon Moringa sobat, nanti takutnya kalau air meresap sampai ke akar malah terjadi pembusukan akar seperti yang sudah dijelaskan di poin yang kedua tadi.
Jadi dengan adanya gundukan tanah ini, air hujan bisa dialirkan ke tanah sekitar pohon Moringa.
Dan kalau untuk perawatannya pohon Moringa ini termasuk dalam pohon yang mudah dirawat ya sobat, tidak perlu ada perawatan khusus, mungkin hanya perlu perawatan dalam penanggulangan hama saja jika ada, itupun cara mengatasinya sama seperti pohon-pohon pada umumnya.
Kesimpulan
Satu-satunya hal yang harus diperhatikan dalam merawat pohon Moringa ini adalah penyiraman ya, karena dalam penyiraman pohon Moringa ini tidak sama dengan pohon lainnya, dalam penyiraman pohon moringa itu harus seimbang ya sobat, setidaknya 5 hari - seminggu sekali. tidak perlu menyiram setiap hari karena pohon moringa itu tipe pohon yang berkambium tinggi, dan mengandung banyak air.
Itu dia beberapa tips tentang cara memilih pohon moringa serta cara menanam hingga merawat.
Penulis : Ahmad Agro
Posting Komentar
Posting Komentar