Assalamualaikum wr wb
Kemarin baruuu saja saya menuntaskan menonton film Kartini. Ini adalah film yang bikin saya penasaran tentang bagaimana kisah R.A. Kartini (sebab saya hanya tahu sedikit tentang beliau).
Film ini cukup memuaskan bagi saya karena saya bisa tahu bagaimana suasana kerajaan kecil zaman dulu, bisa tahu nuansa era tahun 1930-an, bisa tahu bagaimana adab dan tata karma kala itu, dsb.
Salah satu hal yang bikin saya penasaran adalah bagaimana cara Kartini menemukan Pendidikan dan agamanya. Itu terjawab. Yaa, meski bab agama hanya sedikit, tapi itu cukup menjawab rasa penasaran saya.
Dengan menonton film ini, saya jadi tahu tentang bagaimana ia begitu iri dengan pencapaian yang didapatkan oleh kakak laki-lakinya. Lalu, bagaimana ia dan dua adiknya harus hidup biasa saja sesuai adat istiadat bahwa perempuan nggak bisa berdaya.
Ini 5 Nilai-Nilai Sosial dalam Film Kartini
Setelah menonton film ini, ada banyak nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini yang bisa kita ambil. Apa sajakah itu? Mulai dari nilai-nilai keberanian, kesetaraan gender, pendidikan, perjuangan, dan kepatuhan.
1. Keberanian
Kartini digambarkan sebagai sosok yang pemberani dan berani berjuang untuk kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di masa kolonial. Film ini mengajarkan bahwa keberanian sangat penting dalam mencapai tujuan dan meraih kemerdekaan.
Dia berani negosiasi dengan Ayahnya terkait pendidikan yang ia perjuangkan. Ia juga berhasil bernegosiasi untuk menolak dinikahkan karena alasan perjodohan dan istri kedua.
Yaa meski pada akhirnya, dia dipinang juga sih oleh seorang pejabat yang duda namun ternyata si mantan istri itu sangat suka dengan karya-karya Kartini.
2. Kesetaraan gender
Film ini mengajarkan tentang pentingnya kesetaraan gender dan bahwa perempuan juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan meraih cita-cita seperti laki-laki. Kakak laki-lakinya, sangat membuat Kartini iri karena ia bisa memilih untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Tapi untungnya kakak laki-lakinya baik banget. Ditinggalkanlah setumpuk buku di lemarinya, sehingga Kartini bisa mengakses bacaan-bacaan tersebut untuk membuka jendela dunia.
Ternyata nggak perlu ada beda untuk belajar, bagi laki-laki dan perempuan. Masing-masing gender berhak mendapatkan pendidikan dan perlakuan yang sama. Maka, hal ini ia perjuangkan melalui jalur pendidikan.
3. Pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu nilai utama dalam film Kartini. Pada masa itu, hanya anak laki-laki dan perempuan bangsawan yang boleh sekolah. Sedangkan yang lainnya tidak. Bagi Kartini, itu tidak adil.
Maka Kartini, bersama kedua adiknya membuka ruang belajar kecil-kecilan untuk anak-anak di sekitar rumahnya. Belajar mengenal alfabet dan membaca.
Tak hanya itu, Kartini juga memberikan pelatihan kepada orang-orang di sekitarnya. Warga sekitar memang sudah menjadi pengrajin kayu untuk meubel, tapi menurut Kartini, belum ada cita rasa dari kerajinan kayu tersebut.
Dibantu adiknya yang pandai mengukir, maka para pengrajin diberi pelatihan mengukir meubel dan pigura lalu hasil karyanya dipasarkan ke ranah internasional. Wuah keren ya!
4. Perjuangan
Film Kartini mengajarkan tentang arti perjuangan dan bahwa tidak ada yang bisa dicapai tanpa perjuangan. Kartini melalui perjuangannya berhasil merubah pandangan masyarakat tentang hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.
Dia tidak berjuang menggunakan bambu runcing, melainkan melalui karya dan tulisan. Ia bersahabat baik dengan teman-teman Belanda bangsawan di dalam negeri dan luar negeri. Ia mengabarkan bagaimana ketimpangan yang ada di Jawa.
Ia juga menyuarakan buah pikirannya yang ternyata masih disimpan manis dan dikumpulkan dengan baik oleh sahabatnya di Belanda hingga lahirlah buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
5. Kepatuhan
Ibu Kartini, seperti yang kita tahu, beliau adalah pejuang feminisme. Memperjuangkan supaya perempuan bisa berdiri sendiri walau mendobrak norma. Yaa, hampir mirip sekuler atau liberal sih, apalagi beliau punya banyak sahabat di luar negeri.
Tapi ada satu hal dari itu, yang nggak didapat dari teman-temannya di luar negeri, tapi hanya ada di Jawa. Apakah itu? Kepatuhan. Setinggi apa pun perjuangan kita, sekeras apa pun kita mempertahankan, pada akhirnya kita perlu patuh dan pasrah.
Ini adalah part yang paling bikin saya deg-degan. Yakni tentang apa yang belum didapatkan Kartini dan bagaimana dia akhirnya harus patuh. Untungnya waktu itu saya nonton filmnya pake jaringan IndiHome hehe, jadi nggak lemot dan buffer.
Kesimpulan
Nah, nilai-nilai tersebut menjadi inspirasi dan motivasi bagi penonton untuk meneladani semangat Kartini dalam menghadapi tantangan dan meraih cita-citanya.
Saya nggak mau kalau saya menonton ini sendirian. Kamu harus nonton. Tenang aja, filmnya tidak membosankan kok! Justru sangat mengenyangkan. Kamu bisa nonton film Kartini di platform OTT dengan menggunakan akses internet IndiHome dari Telkom Indonesia.
Iya, saya rekomendasikan pakai IndiHome yang merupakan layanan internet terbaik yang disediakan oleh Telkom Indonesia. Pastikan pakai gadget yang mumpuni ya biar nontonnya bisa leluasa. Kamu bisa cek di situs perbandingan harga gadget terbaik di Pricebook.
Yuk tonton film-film Indonesia yang mengangkat sejarah Indonesia dan mengangkat kisah ke-perempuan-an. Kartini adalah yang paling saya rekomendasikan.
Hmm… kira-kira besok saya review film apa lagi ya?
Nonton film perempuan dengan internet sekelas IndiHome memang paling pas untuk kebutuhan keluarga, gak lemot jaringan luas dan kualitas gambar tentunya tak diragukan lagi. Untung sudah lama saya berlangganan Indihome.
BalasHapus