Assalamualaikum wr wb
Ramadan tahun ini merupakan salah satu ramadan yang istimewa bagi saya. Mengapa? Karena pada ramadan inilah saya menyandang status baru, yakni menjadi seorang istri. Oh, semoga saja, istimewanya ramadan kali ini juga dirasakan oleh suami yang juga menyandang status baru sejak 6 bulan lalu.
Sebagai pasutri newbie, kami berusaha untuk saling mendukung, melengkapi, menyemangati, dan berusaha saling membahagiakan. Kami menyusun agenda, rencana, dan mimpi-mimpi. Salah satu hal yang kami perjuangkan dalam rumah tangga adalah hidup sehat.
Hidup Sehat, Tujuan Utama Kami Bersama
Kami coba mem-breakdown: hidup sehat ini yang dikehendaki ini seperti apa? Ternyata hidup sehat yang kami mau adalah raga yang fit dan jiwa yang bahagia. Harapannya, bisa tetap fit hingga tua nanti. Nggak gampang loyo saat travelling, serta tetap aktif berkegiatan di dalam maupun di luar rumah.
Bagaimana caranya? Dulu, cara yang kami lakukan hanya 2, yakni olahraga dan mengurangi jumlah makan. Dulu saat masih single, saya makan bisa 3-5x sehari. Iya, saya cukup gemuk. Suami juga. Kala single, suami memang makan 2x sehari, tapi porsi kuli. Jadi saat awal-awal menikah, kami hanya fokus pada olahraga dan mengurangi jumlah makan menjadi 2x sehari dengan porsi standar.
Namun cara-cara itu berubah ketika memasuki bulan suci Ramadan. Memang tidak berubah sepenuhnya, tapi rupanya sedikit perubahan ini berdampak besar bagi kami. Bahkan berdampak panjang terhadap kebaikan kesehatan kami berdua.
Ini Cara Kami Jaga Kesehatan Keluarga yang Berkelanjutan, Dimulai Sejak Ramadan
Untuk menjalani hidup sehat, kami sudah punya 3 cara yang spesifik dan detail. Dua di antaranya, saya yang pegang kendali, sedangkan sisanya dikendalikan oleh suami. Berikut ini akan saya jelaskan tentang 3 cara yang kami lakukan untuk saling menjaga kesehatan keluarga yang berkelanjutan.
1. Meminimalkan Konsumsi Gorengan
Untuk urusan dapur, kami sepakat bahwa saya yang memegang kendali. Tapi biasanya, saya berdiskusi terlebih dahulu dengan suami: hendak makan apa? Selama saya sanggup dan mampu, ya akan saya masak.
Untuk menu sahur selama Ramadan, kami sepakat makan tumisan atau segala hal yang berbau tumis. Saya stok telor dan pentol daging sapi sebagai sumber protein hewani. Untuk vitamin dan serat, saya membeli berbagai jenis sayuran yang oke banget untuk ditumis.
Bumbunya sederhana saja, mulai dari kecap, saos tomat, hingga saus teriyaki. Bumbunya hanya seputar itu saja. Saya juga hanya masak 1 menu namun dengan isi yang bervariasi. Memasak hanya dengan menggunakan 1 teflon, beres deh. Semua makanan fresh dimasak saat santap sahur. Oh, tentu saja, asupan nutrisi dijamin terpenuhi untuk berpuasa seharian.
Lain halnya dengan buka puasa. Saya syok saat tahu menu wajib suami kala buka puasa adalah gorengan. Segala macam gorengan mulai dari bakwan, dadar jagung, tempe mendoan, tahu krispi, dan lainnya. Semuanya serba gorengan.
Sudah terbiasa sejak lama bahwa ia berbuka puasa dengan gorengan. Ya memang menyantap kurma terlebih dahulu. Tapi dilanjutkan dengan 5-10 gorengan yang berlangsung selama 30 hari tanpa henti. Betapa terkejutnya saya.
Mulanya saya coba nego ke suami untuk tidak mengonsumsi gorengan. Apalagi minyak goreng sedang langka dan mahal. Tapi suami rela merogoh kocek lebih dalam hanya untuk membeli minyak goreng.
Baiklah, untuk sementara saya mengalah dulu. Mari lihat bagaimana dampak makan gorengan kala berbuka puasa.
Eh ternyata benar dong. Hari ke-7 Ramadan, suami mengeluh sariawan. Apa penyebabnya? Rupanya, makanan berminyak dapat memicu kemunculan sariawan, apalagi jika dikonsumsi dalam keadaan panas dan jumlah yang sangat banyak.
Lalu kami mencobalah berdiskusi lagi. Kami mencari alternatif lain untuk mengganti gorengan favorit suami. Hingga akhirnya, saya notice bahwa suami suka banget dengan keju, telur, dan roti tawar. Baiklah, mari ganti gorengan dengan 3 bahan tersebut.
Jadi, kala buka puasa, saya akan memasak crolette (omelette telur yang di atasnya diberi parutan keju yang membentuk crown/mahkota). Selain itu, saya juga menyiapkan roti bakar (roti tawar isi mentega, selai cokelat, susu, dan keju).
Alhamdulillah, kini saya berhasil mengubah menu makanan berbuka untuk suami. Dari yang awalnya berupa gorengan favorit, kini beralih menjadi crolette dan roti bakar yang kaya nutrisi. Jadi, saya berhasil mengurangi konsumsi minyak goreng selama Ramadan. Oh tentu saja, perlahan-lahan sariawan yang dirasakan oleh suami sudah berkurang dan kini menghilang. Alhamdulillah.
Saya berharap, dengan tidak lagi mengonsumsi gorengan, suami sudah terbiasa untuk tidak makan gorengan di kemudian hari. Makan sesekali sih boleh, asalkan tidak kecanduan dan berlangsung setiap hari.
Jadi pada Ramadan kali ini, saya dan suami berhasil menumbuhkan gaya hidup sehat dari segi makanan. Semoga kami istiqomah mengonsumsi makanan sehat hingga tua nanti. Aamiin.
2. Rajin Olahraga
Suami saya suka olahraga, lain halnya dengan saya yang ogah-ogahan. Sebenarnya saya nggak terlalu malas untuk olahraga, tapi akan lebih semangat kalau olahraganya nggak sendiri. Untuk mengatasi hal ini, Alhamdulillah suami sering banget ngajakin saya olahraga bareng.
Biasanya kami olahraga 2-3x seminggu. Lari keliling stadion Manahan. Suami lari 5x putaran, sedangkan saya lari 1x putaran dan jalan 2x putaran, hehe. Lalu disambung dengan sit up, push up, dan plank. Tenaga fisik suami saya lebih bagus daripada saya yang selalu merasa lemah.
Memasuki bulan Ramadan, bukan berarti kami berhenti olahraga. Justru kami tetap olahraga. Hanya jatahnya saja yang dikurangi. Kalau biasanya suami lari 5 putaran, lalu dikurangi menjadi 3 putaran. Saya yang biasanya menyempatkan lari, kini diganti berjalan kaki saja, hehehe. Tentu saja masih disambung dengan sit up, push up, dan plank.
Untuk hal ini, kami sama-sama menyadari bahwa olahraga memiliki banyak manfaat untuk puasa. Puasa bukan menjadi penghalang bagi umat muslim untuk berpuasa. Justru olahraga kala puasa dapat membuat tubuh lebih fit dan bugar.
Salah satu dampak yang paling terasa usai olahraga adalah kami bisa tidur lebih awal sehingga bisa sahur lebih awal. Keesokan harinya, kami menjalani puasa Ramadan dengan tubuh yang sudah dicharge sehingga bisa lebih bugar dalam beraktivitas.
3. Berikhtiar dengan Asuransi Kesehatan
Ini adalah cara baru kami untuk menjaga kesehatan masing-masing. Kami sama-sama menyadari bahwa tidak selamanya kami sehat, pasti suatu hari akan jatuh sakit. Entah sakit demam biasa, atau (na’udzubillah) sakit yang perlu perawatan prioritas.
Untuk mengantisipasi hal ini, kami memutuskan untuk menggunakan asuransi. Kalau suami, sudah mendapatkan layanan asuransi dari kantornya. Sementara saya, belum.
Sejak berusia 22 tahun, saya sudah lepas dari tunjangan anak PNS. Hingga berjalan 5 tahun terakhir ini, saya belum menggunakan asuransi apapun. Alhamdulillah, saya sehat-sehat saja selama ini.
Tapi alangkah lebih baik bila kami berikhtiar dengan memiliki asuransi kesehatan. Meski kami sudah berolahraga serta menjaga pola makan, namun dirasa perlu mengantisipasi hal-hal buruk yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Jadi, saya memutuskan menggunakan asuransi.
Saya coba mempelajari layanan dan fasilitas asuransi dari berbagai produk. Setelah berdiskusi dengan suami, pada akhirnya saya memutuskan untuk memilih asuransi GARDA HEALTHTECH.
Ini adalah produk kesehatan yang merupakan hasil kolaborasi 2 perusahaan terbaik karya anak negeri, yakni Asuransi Astra dan Halodoc. Didukung oleh perusahaan telekonsultasi kesehatan yang sudah terpercaya di mana-mana, juga didukung oleh perusahaan asuransi legendaris yang telah mendapatkan izin usaha dari OJK, menjadikan saya yakin untuk memilih produk asuransi Garda Healthtech.
5 Alasan Memilih GARDA HEALTHTECH Sebagai Asuransi Kesehatan
Tak hanya itu, masih ada beberapa alasan lain yang membuat saya semakin yakin memilih produk asuransi kesehatan yang merupakan bagian dari Garda Oto ini. Berikut ini akan saya jelaskan secara detail tentang 5 alasan saya memilih Garda Healthtech sebagai asuransi kesehatan. Simak baik-baik ya!
1. Bisa Konsultasi Online dan Tatap Muka dengan Dokter Spesialis
Dengan menggunakan asuransi dari Garda Healthtech, maka saya bisa melakukan konsultasi kesehatan secara online. Tidak harus datang ke puskesmas atau tempat praktik dokter spesialis bila hendak konsultasi kesehatan, melainkan bisa melalui telepon atau video call.
Barulah kalau dokter merasa bahwa kita harus dicek lebih lanjut, maka kita bisa menemuinya secara tatap muka di tempat beliau praktek. Tidak perlu membayar uang lagi saat konsultasi tatap muka karena sudah ditanggung oleh Garda Healthtech.
2. Bisa Mendapatkan Resep Dokter Sekaligus Obatnya
Saat konsultasi, kita juga akan mendapatkan resep dokter (apabila diperlukan). Resep dokter ini bisa kita mintakan obat-obatan yang juga ditanggung oleh asuransi kesehatan Garda Healthtech. Jadi, kala sakit kita tidak perlu memikirkan biaya karena sudah membayarkannya untuk 1 tahun.
Kabar baiknya, obat-obatan yang diresepkan dokter ini bisa dikirim loh! Jadi kita nggak perlu repot-repot antri di apotek untuk mendapatkan obat. Cukup istirahat di rumah, lalu obat akan dikirimkan langsung ke alamat rumah kita.
3. Jaminan Perlindungan Kesehatan Untuk Rawat Jalan
Kalau sakit tapi dirawat di rumah sakit itu seringkali membuat kita semakin stres. Bila penyakitnya bisa dianulir dengan rawat jalan, maka lebih baik pilih rawat jalan saja. Toh, ada layanan Asuransi Kesehatan Rawat Jalan yang juga dijamin oleh asuransi Garda Healthtech.
Beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan rawat jalan antara lain diare, radang tenggorokan, maag, tipes, rematik, hipertensi, pneumonia, diabetes, dan lainnya. Adapun bila penyakit tiba-tiba kambuh saat rawat jalan di rumah, maka kita bisa langsung memanfaatkan layanan telemedicine dari Garda Healthtech.
4. Klaim yang Mudah Melalui Aplikasi
Kita bisa klaim fasilitas kesehatan yang ditawarkan oleh asuransi Garda Healthtech hanya dengan membuka smartphone lalu masuk ke aplikasi Halodoc.
Apabila ingin klaim konsultasi online, kita cukup buka aplikasi Halodoc lalu pilih “Dokter” untuk melakukan konsultasi secara online. Gampang, toh? Pastikan kita memilih dokter dengan lambang biru karena inilah list dokter yang merupakan rekanan langsung dari Halodoc.
Kalau ingin klaim obat juga mudah kok. Usai berkonsultasi dengan dokter, biasanya kita akan mendapatkan resep obat dari dokter. Selanjutnya, buka aplikasi Halodoc, lalu klik obat-obatan yang diresepkan oleh dokter saat konsultasi online.
Selanjutnya, masuk ke halaman pembayaran, lalu biaya akan disesuaikan dengan limit pertanggungan kita. Apabila jumlah biaya obatnya kurang atau melebihi biaya yang ditanggung, maka kita bisa melakukan pembayaran langsung melalui aplikasi. Mudah banget, bukan?
Semua klaim bisa dilakukan mudah melalui aplikasi. Mulai dari klaim konsultasi online maupun offline (tatap muka), resep dokter saat konsultasi online maupun offline, hingga obat-obatan. Selama layanan tersebut tertera di polis, maka kita bisa memaksimalkan benefit yang ada demi kesehatan kita.
5. Tersedia 3 Paket Perlindungan dengan Harga Terjangkau
Terdapat 3 jenis paket perlindungan kesehatan yang ditawarkan oleh Garda Healthtech. Kita dapat memilih paket perlindungan kesehatan sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial kita. Berikut ini adalah detail informasi tentang pilihan paket beserta benefit dan harganya.
Kalau saya, rencananya akan menggunakan paket perlindungan kesehatan FIT. Biaya asuransinya hanya 450.000/tahun (lagi promo, biasanya 500.000/tahun. Dengan biaya asuransi yang terjangkau, saya tetap mendapat fasilitas perlindungan kesehatan hingga 3,2 juta per tahun. Lumayan, bukan?
Mengapa saya memilih paket FIT daripada CLASSY dan ULTIMA? Alasannya adalah saya masih muda. Saya merasa masih fit untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Toh, saya masih rajin olahraga dan mengatur pola makan dengan baik.
Kecuali bila suatu hari nanti banyak penyakit yang menyerang secara tiba-tiba, kemungkinan besar saya akan naikkan paket. Bisa naik paket ke CLASSY atau ULTIMA, bergantung sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial nanti.
Cara Mudah Mendaftar Asuransi Kesehatan di GARDA HEALTHTECH
Itulah 5 alasan mengapa saya memilih Garda Healthtech untuk memberi jaminan perlindungan terhadap kesehatan fisik saya. Ternyata memang banyak benefit yang akan saya dapatkan. Kamu juga bisa mendapatkan benefit ini loh bila menggunakan asuransi kesehatan di Garda Healthtech.
Apabila kamu ingin tahu bagaimana cara mendaftar asuransi kesehatan di Garda Healthtech, berikut ini akan saya beri tahu caranya. Simak baik-baik ya!
- Masuk melalui website www.gardaoto.com/garda-healthtech/quotation
- Pada halaman STEP 1: Pilih paket perlindungan kesehatan Garda Healthtech yang sesuai dengan kebutuhanmu.
- Pada halaman STEP 2: Lengkapi data diri sesuai dengan yang ingin didaftarkan di polis.
- Pada halaman STEP 3: Lakukan pembayaran. Review kembali ringkasan data pesanan dan total premi polis Garda Healthtech yang harus dibayar kemudian pilih metode pembayaran, lalu klik BELI SEKARANG.
- Lengkapi data pembayaran dan selesaikan pembayaran. Bisa dibayarkan melalui AstraPay, Kartu Kredit, Bank Transfer dan ATM Bersama.
- E-policy akan dikirim kepada tertanggung melalui email yang terdaftar.
- Polis berhasil diaktifkan untuk 1 tahun ke depan.
Nah, itulah cara mudah mendaftar asuransi kesehatan di Garda Healthtech. Mudah, bukan?
Polis Garda Healthtech yang kamu miliki sudah terhubung dengan akunmu di aplikasi Halodoc. Di situ sudah ada e-card, keterangan manfaat, info syarat dan ketentuan, dan juga sisa penggunaan polis. Adapun kamu juga bisa menggunakan layanan di Halodoc sesuai dengan manfaat dari paket perlindungan yangdimiliki.
Kesimpulan
Memiliki asuransi kesehatan dari GARDA HEALTHTECH menjadi pelengkap cara hidup sehat saya di dalam keluarga kecil kami. Kini saya dan suami sudah tenang akan perlindungan kesehatan kami di masa depan.
Rupanya, momen bulan suci Ramadan mampu membenahi dan menggenapi gaya hidup kami yang ingin menjaga fisik agar tetap fit dan segar bugar. Kalau kesehatan sudah terjamin, maka kami bisa fokus untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang sedang diperjuangkan.
Selamat menjalankan ibadah puasa ramadan ya teman-teman. Semoga momen bulan suci ini memberikan banyak hikmah dan berkah untuk kita semua. Aamiin.
Dengan menjaga kesehatan sendiri harus tetap menjaga dari luar juga dengan asuransi emang, penting banget
BalasHapus