Assalamualaikum wr wb
Kali ini saya akan share tentang tes kesehatan sebelum menikah di Puskesmas yang Kak Ros jalani sebelum menikah. Semoga informasi tentang tes kesehatan sebelum menikah ini dapat bermanfaat untuk teman-teman ya!
Tes Kesehatan Menjadi Syarat Wajib Sebelum Menikah
Perlu teman-teman ketahui, bahwa tes kesehatan ini menjadi syarat wajib sebelum melangsungkan pernikahan. Hasil tes kesehatan ini menjadi dokumen yang harus dikumpulkan ke KUA juga loh!
Mengapa hanya perempuan yang wajib mengikuti tes kesehatan sebelum menikah? Sebenarnya Kak Ros kurang tahu secara pasti ya.
Namun dari beberapa info yang Kak Ros dapatkan, ada banyak alasan perempuan wajib tes kesehatan sebelum menikah. Beberapa di antaranya:
- Cek tekanan darah supaya tahu kondisi badan. Khawatir pingsan saat pakai siger yang berat di kepala. Apalagi bila acara pernikahan berlangsung cukup lama
- Untuk persiapan kehamilan. Cek apakah calon ibu kekurangan gizi atau tidak. Juga untuk melindungi calon ibu dan calon bayi dari risiko terkena tetanus
- Untuk mengetahui riwayat kesehatan dan pemberian saran sebelum pernikahan dari sisi kesehatan
Tes Apa Saja di Puskesmas Untuk Calon Pengantin?
Banyak teman-teman yang penasaran: ada tes apa saja di puskesmas sebelum menikah? Tenang saja, akan kak Ros jawab berdasarkan pengalaman.
Jadi tes kesehatan yang Kak Ros jalani ini merupakan pengalaman Kak Ros saat melakukan tes kesehatan di puskesmas sebelum menikah. Apa saja tes kesehatan calon pengantin?
1. Cek Berat Badan dan Tinggi Badan
Cek berat badan dan tinggi badan ini merupakan cek kesehatan standard ya teman-teman. Tujuannya apa? Supaya bisa mendefinisikan apakah kita termasuk cukup gizi atau kurang gizi.
Kemarin ada kawan saya yang dia tidak terlalu tinggi dan berat badannya sangat kurang. Kemudian dikategorikan kurang gizi. Memang nggak berdampak apa-apa saat prosesi pernikahan, namun dampaknya terasa saat hamil.
Kawan saya ini keguguran. Usia janin 2 bulan. Kemungkinan besar karena ia kurang gizi. Ia juga harus melakukan operasi. Karena tindakan manual pun nggak bisa dilakukan, ya sebabnya kurang gizi.
Jadi teman-teman, saat mengetahui bahwa teman-teman kekurangan gizi, segeralah perbanyak makan makanan sehat secara teratur. Fondasi anak sehat dan cerdas berasal dari ibu yang sehat dan cukup gizi.
2. Cek Golongan Darah
Kita juga akan cek golongan darah. Kalau sudah tahu golongan darahnya apa, biasanya nggak akan di-cek golongan darah sih. Saya juga begitu. Sudah tahu golongan darahnya apa, kemudian nggak di-tes deh.
Untuk kamu yang belum pernah cek golongan darah, ya sekalian tes aja. Pakai alat kecil kok. Cuma kayak ditusuk jarum untuk melukai sedikit. Nggak sakit kok, cuma bikin kaget aja, hahaha.
3. Cek Tekanan Darah
Kita juga wajib cek tekanan darah. Tekanan darah ini menunjukkan kondisi badanmu sebenarnya fit atau tidak. Usahakan kamu melakukan cek tekanan darah sekitar 2 hari sebelum melangsungkan pernikahan ya.
Kalau tekanan darahmu rendah, khawatir kamu nggak kuat atau pingsan saat prosesi pernikahan. Apalagi kalau kamu pake siger yang berat, wuah bisa-bisa kamu pingsan.
Misalkan saat itu kamu tekanan darah, maka kamu sudah bisa melakukan usaha untuk menormalkan tekanan darah. Mulai dengan rajin konsumsi minum air putih untuk mencegah dehidrasi, memperhatikan pola makan, dan lainnya.
4. Mengisi Kuesioner Tentang Riwayat Kesehatan dan Kejiwaan
Nanti kamu akan dapat kuesioner tentang riwayat kesehatan dan kejiwaan. Hal ini bertujuan agar kamu bisa lebih waspada akan riwayat kesehatanmu dan juga mengetahui masalah kesehatan mental. Dengan mengetahui 2 hal ini, maka petugas kesehatan bisa memberikan saran-saran supaya kamu bisa menjalani hidup lebih sehat.
Kemarin saat saya melakukan bagian ini, saya tidak mengisi kuesioner. Melainkan saya hanya ditanya-tanya. Jadi petugas kesehatan tersebut yang mengisikan kuesioner tentang riwayat kesehatan dan kejiwaan saya.
Saya cukup menjawab pertanyaan yang diajukan dengan jujur. Kalau ada yang kurang baik, maka saya akan diberikan saran-saran.
5. Suntik TT atau Vaksin Tetanus
Suntik TT adalah salah satu hal wajib yang harus dilakukan sebelum menikah. Suntik TT (Tetanus Toxoid) ini merupakan vaksin tetanus yang bertujuan agar kita sebagai calon ibu dapat terhindar dari risiko tetanus saat melahirkan.
Begini loh, Kak Ros coba bantu jelaskan. Dulu tuh pada tahun 50-an, banyak banget riwayat ibu melahirkan yang terkena tetanus. Nggak hanya ibunya, melainkan anaknya juga terkena tetanus.
Hal ini dikarenakan zaman dulu, alat-alat bedah untuk proses lahiran belum steril sepenuhnya. Jadi khawatir banget calon ibu dan bayinya mengalami tetanus karena alat bedah yang tidak steril.
Untuk menghindari hal tersebut, maka alangkah lebih baik bila setiap orang menjalani suntik TT. Khususnya kepada perempuan yang berisiko besar terkena tetanus saat melahirkan.
Memang sih, saat ini alat-alat bedah sudah menerapkan tindakan profesional, termasuk steril alat bedah. Namun alangkah baiknya bila kita melakukan perlindungan lebih, yakni dengan suntik TT.
Bagaimana dengan saya? Apakah saya melakukan suntik TT sesaat sebelum menikah?
Jawabannya adalah tidak. Karena ketersediaan vaksin TT sedang habis di puskesmas terdekat. Sudah habis sejak berbulan-bulan lalu. Mungkin karena pemerintah fokus pada pemenuhan vaksin covid-19.
Lalu bagaimana solusinya bila tidak disuntik TT?
Kemudian si petugas kesehatan bertanya kepada saya tentang apakah saya pernah menjalani suntik atau imunisasi saat SD? Bila iya, kemungkinan itu suntik TT yang diselenggarakan secara massal.
Lah kan saya nggak ingeeeeet. Saya nggak inget, saya pernah suntik TT atau enggak saat SD. Yang saya inget, saya pernah suntik atau imunisasi saat SD, tapi saya nggak tahu itu suntik apa.
Kan saya jadi meragukan kesehatan diri ini geeeeengs. Jadi khawatir dan over thinking banget!
Tapi si petugas puskesmasnya bilang, “Kalau mbak ragu, mbak masih bisa kok suntik TT setelah menikah. Bisa suntik TT di Solo (domisili baru), mungkin di sana vaksin TT-nya tersedia”.
Oooh begitu, baiklah. Hingga saat ini, 6 bulan setelah menikah, saya belum suntik TT. Saya hendak mengurus BPJS terlebih dahulu, barulah suntik TT.
Berapa Biaya Untuk Tes Kesehatan Pranikah di Puskesmas?
Dengan menjalani 5 tes kesehatan pranikah tersebut, berapakah besaran biaya yang dibutuhkan?
Ternyata cukup terjangkau ya teman-teman. Kak Ros hanya dikenakan biaya 33.000 untuk seluruh tes kesehatan.
Kalau tes kesehatan yang sampai 1-3 juta rupiah itu ya berarti tes kesehatan tambahan. Tes kesehatan tambahan pra nikah itu seperti tes TORCH, suntuk HPV, dan lainnya.
Namun 5 tes kesehatan di puskesmas itu sudah standard kok. Sudah lebih dari cukup, karena itu yang disyarakan oleh Dinas Kesehatan dan KUA.
Kesimpulan
Jadi begitu ya teman-teman, pengalaman saya tentang tes kesehatan pra nikah untuk calon pengantin. Tenang saja, tidak terlalu merepotkan dan membingungkan.
Luangkan waktu 1 hari saja, sekitar 3 jam untuk stay di Puskesmas. Datanglah sekitar H-2 sebelum pernikahan berlangsung, supaya kondisi kesehatanmu dapat terukur dengan baik.
Oh ya, kamu juga harus memperhatikan kesiapan mental sebelum menikah loh! Kalau kamu ingin belajar tentang persiapan mental sebelum menikah, kamu bisa baca tulisan kawan saya berikut ini: Ini Pentingnya Persiapan Mental Sebelum Menikah
Semoga tulisan ini bermanfaat ya! Juga semoga teman-teman selalu diberi kesehatan oleh Allah swt. Aamiin.
Wassalamualaikum wr wb
Posting Komentar
Posting Komentar