Assalamualaikum wr wb
Kali ini Kak Ros mau sharing tentang kata-kata pendaki ala Fiersa Besari. Sebelum menjadi seorang content creator seperti sekarang ini, dulunya Fiersa adalah seseorang yang gemar mendaki gunung. Ya tetap suka mendaki gunung hingga sekarang.
Dari proses pendakian itulah, Fiersa banyak menelurkan kata-kata puitis nan romantis berbau gunung, senja, matahari, hutan, awan, dan kamu.
Memang ya, kata-kata Fiersa Besari tentang alam ataupun pendakian, selalu mampu menyentuh hati. Bisa menusuk gitu loh. Tapi tak jarang, sarkas juga hingga menyentil kita.
Tanpa berlama-lama lagi, berikut ini saya sajikan 45 kata-kata pendaki ala Fiersa Besari terbaru yang bisa kamu kutip. Kata-kata Fiersa Besar ini cocok banget untuk dijadikan caption instagram.
Kata-Kata Pendaki Fiersa Besari Tentang Gunung dan Alam
1. Lapor, saya sudah siap untuk kembali bertugas. Bukan untuk menaklukkan gunung, melainkan untuk menaklukkan diri sendiri di gunung
2. Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur.. Kau juga. ― Fiersa Besari
3. Demi segaris kuning di cakrawala, aku rela berkelana
4. Kakimu bisa kau taruh di tempat tertinggi,Tapi apakah hatimu bisa kau taruh di tempat terendah? - Fiersa Besari
5. Pemikiran itu timbul setelah saya bertemu dengan juru kunci yang percaya bahwa gunung yang akan kami daki adalah tempat untuk berdoa pada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan
6. Ternyata, makin tinggi kaki kita berpijak, makin kita menyadari betapa kecilnya diri kita. Gunung tercipta bukan agar kita bisa menaklukkan puncaknya. Gunung tercipta agar kita mampu menaklukkan ego kita sendiri. – Fiersa Besari
7. Kita takkan berlama-lama di puncak, jadi tidak perlu bercepat-cepat di jalur. Santai saja. Pelan-pelan tapi terus berjalan, akan lebih baik dibandingkan terburu-buru tapi banyak berhenti
8. Enggak ada kata telat untuk berusaha sehat. Memperbaiki diri dan lingkungan, deadline-nya cuma pas kita dead. - Fiersa Besari
9. Yang diajak naik gunung belum tentu cocok diajak naik pelaminan. Karena yang bisa membawa ke jalur yang tepat belum tentu bisa menuntun hidup ke jalan yang benar
10. Masih menjadi misteri sampai hari ini, kenapa pas naik gunung ngidam rebahan di kamar, tapi pas rebahan di kamar malah ngidam naik gunung?
Kata-Kata Fiersa Besari Tentang Petualangan
11. Dengan rencana yang baik, ketika di tengah jalan nyasar, jatuh, atau bahkan putar balik, kita tahu caranya berjuang kembali
12. Ada yang lebih dirindukan daripada puncak, yaitu canda tawa ketika berada di tenda. Karena gunung bukan cuma soal energi, tapi juga sinergi; bukan cuma soal pencapaian, tapi juga persahabatan
13. Yang bagimu merupakan tempat liburan, bagi orang lain adalah tempat mencari makan. Lestarikan. Percuma bisa jaga hati kalau enggak bisa jaga kebersihan. Percuma bisa buang kenangan kalau buang sampah masih sembarangan.
14. Dulu, punya banyak tempat impian yang ingin dikunjungi. Sekarang, impian saya enggak muluk-muluk. Kita bertahan hidup, sehat dan selamat, itu sudah lebih dari cukup
15. Manusia bisa meninggal di mana pun. Di jalanan, atau hutan. Di ranjang, atau jurang. Bekali diri dengan doa, ilmu dan usaha yang cukup. Karena cuma orang bodoh yang menjalani sesuatu tanpa persiapan apa pun
16. Dulu, kukira untuk mengetahui sifat manusia yang sebenarnya, kita harus membawanya ke gunung. Ternyata tidak. Manusia mulai menampakkan warna sesungguhnya ketika terancam wabah. Yang egois, kapitalis, oportunis, yang tulus, bahkan yang chill sambil ngumpulin meme, bermunculan
17. Hujan akan selalu menepati janji untuk kembali memeluk bumi, meski harus melewati kemarau panjang terlebih dahulu. Tidak sepertimu yang tertahan di awan. Lantas menguap, lenyap, tanpa pernah kembali memelukku
18. Kubilang pada gunung, “Kamu cantik.” Gunung pun membalas, “Makasih yang lebih cantik.
19. Ada yang bertambah tinggi, langkah. Ada yang bertambah rendah, hati. Ada yang bertambah luka, tubuh. Ada yang bertambah sembuh, jiwa
20. Menakutkan juga kalau gunung menjadi selebritas. Didatangi hanya untuk difoto tanpa meninggalkan kesan dan kenangan apa pun. Abadikan gambar, tapi jangan lupa abadikan juga cerita
Caption Gunung ala Fiersa Besari
21. Melihat keramaian dunia maya kian lama seperti pasar. Semua saling berkoar tanpa mau mendengar; berpendapat tanpa mau didebat. Saatnya uninstall segala masalah, dan install segala pasrah. Pada akhirnya, bagiku, hutan ganas lebih baik dibanding warganet panas
22. Orang-orang pada prewed di tempat-tempat estetis, ini malah ke gunung. Ada-ada saja
23. Layaknya gunung, hidup akan senantiasa membuat kita kotor. Jangan lupa membersihkan diri. Bukan hanya raga, tapi juga hati. Maaf untuk segala buruk yang pernah saya perbuat, dan segala baik yang belum saya lakukan
24. Salah satu perasaan terbaik di dunia ini adalah merasakan hangat mentari pagi setelah kedinginan sepanjang malam. Perasaan terbaik lainnya: merasakan hangat mentari pagi bersamamu setelah berpelukan sepanjang malam.
25. Manusia dan hutan sudah akrab sejak awal zaman. Kita saja yang lupa dan memilih untuk menetap di kamar yang nyaman. Kita lupa bahwa maut tidak pernah memberi pilihan. Di kamar mandi, gunung, atau lautan, ia akan tetap melakukan penjemputan
26. Saya rasa, gunung adalah miniatur kehidupan. Segala perjuangan itu tak pernah sia-sia, biarpun akhirnya tidak seperti apa yang kita rencanakan
27. Di hutan, saya senang berlama-lama. Karena di kota terlalu banyak drama
28. Di ketinggian, hati lebih merendah. Di atas langit, raga lebih membumi
29. Seorang kawan pernah berkata, “Gunung tidak membuat kita melupakan masalah. Gunung hanya membuat kita merasa bahwa segala masalah tidak lagi berarti”
30. Mendaki gunung bukan hak eksklusif orang-orang berfisik kuat; dia merupakan hak setiap manusia yang hendak mengingat kembali hakikat kehidupan
Caption Pendaki Gunung Instagram ala Fiersa Besari
31. Manusia yang katanya raja, kecil di hadapan alam raya
32. Kau tahu, kenapa kebanyakan pegiat alam susah dapat jodoh? Karena, di gunung, kami banyak belajar tentang cara berbagi, cara mendengarkan, cara merawat, juga cara mencintai. Tapi, kami tidak pernah belajar tentang cara memiliki
33. Indonesia bukan sekadar nama. Ada kenangan, cinta dan luka di sana. Ada tempat bertualang dan tempat pulang. Ada rasa sakit melihat manusianya sibuk membela kepentingan golongan sampai lupa bahwa yang terpenting adalah persatuan dan kesatuan. Ada saya dan kau yang mencoba memperbaiki, dengan cara kita yang sederhana dan tak kenal lelah
34. Pose sok gagah, padahal aslinya lelah. Manusia memang senang berpura-pura. Termasuk dirimu, yang sudah mengakhiri, tapi diam-diam masih mencari
35. Kenapa aku tidak mau meninggalkanmu: Kau menemani perjalanan, suka duka, dan jatuh bangun, di saat orang lain hanya tahu indahnya puncak
36. Ada yang senang kopinya tersaji di kafe, bertemankan laptop. Ada yang senang kopinya tersaji di kantor, bertemankan rutinitas. Ada yang senang kopinya tersaji di kedai, bertemankan perbincangan seputar politik. Aku senang kopiku tersaji di gunung, bertemankan mentari pagi. Kamu?
37. Hal yang paling menyebalkan dari petualangan adalah: sekali kau terkena racunnya, kau akan kecanduan seumur hidup
38. Kau akan mencari cara untuk kembali berkelana, meski harus menumpang mobil, mengurangi jatah makan, tidur mengemper, bahkan menghabiskan tabungan. Dan ketika kau tiba di destinasi impianmu, kau tahu semua pengorbanan itu sepadan.
39. Senja dan cinta itu mirip. Bagusnya dinikmati saja, tidak perlu kebanyakan diumbar
40. Tidak ada pencinta alam senior atau junior. Semua sama di mata semesta; sama-sama harus mawas diri, sama-sama harus rendah hati
Kata-Kata Fiersa Besari Tentang Kehidupan
41. Tujuan sebenar-benarnya bukanlah naik ke puncak, melainkan turun dari puncak dengan selamat tanpa meninggalkan keburukan. Hidup pun begitu
42. “Kenapa cape-cape masuk hutan dan sakit badan?” tanya kawan. “Hutan mengajarkan saya tentang hal-hal yang kota tidak bisa ajarkan,” jawabku
43. Ternyata, petualangan tak hanya tentang mengunjungi tempat-tempat indah, tapi juga tentang mengeksplorasi tempat-tempat yang sulit terjamah
44. Kau tahu kenapa kebanyakan petualang terlambat berumah tangga? Karena mereka mahir dalam bepergian tapi tak pernah ahli dalam menetap
45. Sesekali, kita butuh waktu menyendiri, jauh dari segala basa-basi. Sesaat, kita mesti tersesat, untuk menemukan sesungguh-sungguhnya sahabat
46. Kota mengajarkan manusia cara memakai topeng. Gunung mengajarkan manusia cara membuka topeng
47. Dari sini, manusia menjelma titik-titik kecil yang memiliki lebih banyak persamaan dibandingkan perbedaan. Untuk apa segala pertikaian itu?
48. Petualangan bukan hanya tentang menemukan destinasi wisata, tapi juga tentang menemukan siapa diri kita yang sebenarnya
49. Destinasi terbaik yang dimiliki negeri ini adalah pelukanmu. Dan dengan piciknya, aku ingin menjadikanmu rumahku
50. Pada satu titik, sang petualang akan mencari jalan pulang untuk menjadi bagian dari cerita panjang dengan seseorang yang ia sayang
Kesimpulan
Yak, itulah 50 kata-kata Fiersa Besari tentang kehidupan, tentang gunung, tentang alam, dan lainnya. Itulah salah satu cara Bung Fiersa memberikan oleh-oleh pendakian kepada kita. Dikemas secara puitis nan romantis, supaya kita mudah menerimanya.
Keren memang ya. Maka nggak heran bahwa banyak pendaki gunung yang terinspirasi oleh si penulis buku Garis Waktu. Eh kabarnya, buku ini akan difilmkan loh! Wuah nggak sabar menantinya!
Semoga kata-kata ini bisa kamu simpan dan gunakan sebagaimana mestinya ya!
Jangan lupa cantumkan nama si Fiersa sebagai pemilik asli caption ini. Kita bisa menghargai karya seseorang lewat sebuah caption.
Caption ini boleh dicomot semuanya, atau sebagian. Kamu bisa lakukan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Mungkin saja, suatu hari kamu punya nama yang lebih bersinar dari bapaknya Kinasih Menyusuri Bumi ini, hehe.
Wassalamualaikum wr wb
Posting Komentar
Posting Komentar