Assalamualaikum wr wb
H-2 minggu pernikahan, saya harus banyak-banyak belajar. Belajar tentang pernikahan, memahami pasangan, persiapan membangun rumah tangga, dll. Karena materi pernikahan ini nggak diajari di sekolah.
Sebenarnya bisa sih, belajar dari kehidupan alias dari pengalaman. Tapi saya mencoba mencegah hal-hal buruk terjadi. Setidaknya saya tahu teorinya dahulu sebelum melangkah. Memang sih, akan sering mengalami perdebatan sendiri dengan otak, tapi itu salah satu bagian dari proses pembelajaran saya. Makanya saya sering plin-plan.
Buku Persiapan Pernikahan
Nah, persiapan pernikahan kali ini, saya dipandu oleh Buku Pre Marriage Talk. Buku ini adalah karangan dari mbak Nida Muthi Athifah dan mbak Sarah Fauziyyah Bahri. Mereka adalah founder dari #PreMarriageTalk yang rajin sharing pernikahan melalui Instagram.
Saya beli buku ini udah lama. Request ke pasangan waktu itu. Ya buat persiapan sih, sebab saya nggak tahu ilmunya sama sekali.
Cenderung kepada persiapan mental, menata hati, dan mencoba meluruskan pikiran. Ya karena keseringan nonton media sosial, jadinya ekspektasi kita terlalu berlebihan, atau terkadang kekhawatirannya cukup kalut. Makanya sih, perlu banget untuk meminimalkan penggunaan media sosial.
Maka dari itu, saya tuh baca buku ini. Sebenarnya udah ada dari lama ya. Tapi waktu itu saya pinjamkan ke mbak Yuli (karyawannya Ibu) yang hendak menikah.
Eh nggak dibaca. Cuma dibaca dikit. Karena pusing. Ya maklum, tulisannya kecil-kecil banget. Juga paragrafnya tuh tebel-tebel, hahaha. Ya pantas aja kalau pusing.
Kemudian nggak saya baca sih, baru saya pegang ya H-14 pernikahan ini, haha. Butuh banget saya tuh, penataan diri, penguasaan mental, dan ilmu-ilmu tentang pernikahan.
Yang Menarik dari Buku Pre Marriage Talk
Yang menarik dari buku Pre Marriage Talk ini adalah dia tuh ada ruang mengenal diri. Jadi dia ngasih pertanyaan, lalu kita dikasih ruang untuk menjawab. Bisa langsung dijawab di bukunya situ.
Tapi saya menjawabnya di blog saja ya. Biar puas menjawabnya. Bisa sekalian dijadikan konten.
Juga pengennya buku ini saya teruskan ke orang lain. Jadi pahalanya mengalir gitu loh. Karena saya nggak tahu, apa yang bisa saya sedekahkan dari diri saya. Biar buku ini saja, yang meneruskan ilmunya di tangan orang lain supaya pernikahannya sama-sama diberi keberkahan. Aamiin.
Yang Kurang dari Buku Ini
Hmmm, beberapa tulisan masih typo. Juga paragrafnya panjang-panjang banget eh, kayak skripsi. Jadi paling enak baca buku ini saat pagi hari kala pikiran sedang fresh dan bisa menyerap ilmu baru.
Buku ini memang berwarna ya, tapi terkadang mengganggu. Ada yang backgroudnya hitam, tulisannya putih. Cukup mengganggu sih karena warna putihnya agak tipis.
Ya wajar sih. Kalau pengen warna yang terang, jelas, dan bagus harganya juga akan mahal. Buku ini dibandrol dengan harga 100ribuan. Jadi ya setara lah. Toh, ilmu yang diberikan di sini padat juga.
Padat banget dan bermanfaat banget wes! Membantu kita untuk berpikir. Membantu kita untuk mengenal diri, lalu mempersiapkan pernikahan secara mental.
Postingan selanjutnya, Inshaa Allah akan menjawab tentang pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan di buku Pre Marriage Talk. Menjadi pengukur diri bagi saya, pengingat, dan refleksi diri untuk suatu hari dibuka lagi.
Wassalamualaikum wr wb
Posting Komentar
Posting Komentar