Apakah kamu sedang mencari cara membasti kutu pakan ternak? Bila iya, maka kamu telah membaca artikel yang tepat. Berikut ini saya akan sharing tentang bagaimana membasmi kutu pakan ternak.
Pakan ternak merupakan bahan yang berasal dari tanaman maupun hewan yang bisa dimakan, dicerna, dan digunakan untuk hewan ternak, baik berupa bahan olahan maupun yang belum diolah.
Semua bahan pakan ternak yang diolah biasanya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu cair dan kering. Untuk pakan ternak bahan kering, biasanya ada dua tipe bahan yang bisa dipilih, yaitu organik dan anorganik.
Bahan organik, seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Sedangkan, bahan anorganik berupa mineral.
Kutu Pakan Ternak yang Sangat Mengganggu
Salah satu momok yang paling mengganggu sebagian besar pengusaha peternakan adalah serangan kutu penyimpanan pakan ternak.
Kemunculan hama atau kutu pakan ternak ini memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap kerusakan pakan ternak, baik dalam bentuk kerusakan fisik maupun kandungan zatnya.
Sehingga, semua ini dapat menurunkan kualitas pakan ternak yang seringkali distok oleh para peternak.
Penyebab Munculnya Kutu Pakan Ternak
Ketika pakan ternak disimpan asal-asalan dan tidak mementingkan cara penyimpanan dengan baik, maka bukan tidak mungkin serangga dan kutu-kutu ini mengambil dan memakan zat makanan dari biji-bijian atau bahan baku pakan ternak lainnya yang menyebabkan kerusakan pada lapisan pelindung bahan.
Serangga dan kutu-kutu yang muncul ini juga dapat memindahkan spora jamur ke pakan ternak yang bisa merusak kualitas pakan. Kontaminasi jamur atau kapang ini juga bisa menghasilkan mikotoksin yang sangat berbahaya jika dikonsumsi hewan ternak, pun manusia.
Jenis Kutu Pakan Ternak yang Mengganggu
Istilah kutu atau kumbang yang kerap disebut kutu frenky atau kutu frangky ini biasa diberikan pada serangga kecil dari ordo Coleptera dengan nama ilmiah Alphitobius diaperinus.
Kutu pakan ternak ini merupakan salah satu hama yang sering ditemukan di peternakan unggas khususnya ayam, lebih tepatnya di gudang pakan ayam atau pakan ternak dalam jumlah banyak.
Kutu ini dapat memakan beras, tepung, maupun kedelai yang telah berjamur dan lembap di area peternakan ayam dan sangat mengganggu habitat ayam itu sendiri.
Siklus Hidup Kutu Pakan Ternak
Layaknya serangga pada umumnya, kumbang hitam (dark beetle) atau kutu frenky (kutu frengki) ini memiliki siklus hidup dari telur, larva, pupa menjadi serangga dewasa.
1. Telur
Kutu frengki berkembang biak dengan cara bertelur. Kutu ini bertelur pada gudang pakan ayam atau pakan ternak dan juga di alas atau kolong kandang. Karena ukuran serangga ini kecil, ukuran telurnya pun kecil yaitu hanya sekitar 1,5 mm yang berwarna krem putih.
Telur-telur tersebut biasanya diletakkan di tempat yang tersembunyi seperti retakan atau pecahan. Dari stadium telur sampai menetas menjadi larva, diperlukan waktu yang tidak lama yaitu 3 – 6 hari.
2. Larva
Setelah telur pecah, larva kutu frengky akan berpindah tempat. Fase ini yang paling merusak karena larva kutu frengky tersebut dapat menembus kayu kandang, panel, plastik kabel, bahkan dapat pindah ke bangunan lain yang ada di sekitarnya.
Larva kumbang satu ini berwarna kuning sampai coklat dengan tubuh yang memiliki banyak ruas dan tiga pasang kaki.
3. Pupa
Serangga berjenis kutu ini juga menjalani stadia larva selama kurang lebih 7 – 40 hari sebelum berubah menjadi stadia pupa.
Pupa akan mengubah larva menjadi serangga dewasa dalam waktu singkat berkisar 3 – 10 hari.
4. Serangga dewasa
Kutu frengki dewasa memiliki masa hidup yang cukup lama, yaitu antara 3 sampai 12 bulan, tergantung dari lingkungan tempat hidupnya terutama suhu.
Faktor suhu yang tinggi membuat perkembangan stadia kutu frengki menjadi semakin singkat. Populasi atau jumlah kutu ini biasanya tidak akan terlihat banyak sampai kotoran hewan atau manure menumpuk setidaknya 20 – 24 minggu.
Kerugian yang Ditimbulkan dari Kutu Pakan Ternak
Selain merugikan karena dapat menurunkan kualitas pakan ternak dan juga merusak kandang ternak, keberadaan kutu frenky di peternakan unggas khususnya ayam juga perlu diwaspadai karena serangga ini merupakan pembawa penyakit atau vektor, yaitu penyakit inclusy body hepatitis (IBH).
Penyakit IBH ini biasa menyerang ayam broiler komersial yaitu pada ayam muda sejak berumur 15 hari. Variasi gejala yang timbul mulai dari kelemahan umum seperti tidak nafsu makan, demam, tremor, depresi variatif, feses berwarna putih, hingga yang terparah kematian.
Penyakit IBH ini sangat merugikan karena berpotensi moralitas atau kematian ternak yang tinggi hingga mencapai 10%. Ternak yang terkena penyakit ini biasanya mengalami kematian pada umur sekitar 20 – 25 hari.
Penyakit ini dapat diatasi dengan memutus siklus hidup kutu frenky sebagai vektor pembawa penyakit.
Cara Pencegahan dan Upaya Pengendalian
Perkembangan kutu frenky di peternakan dapat dicegah dengan memasang insulasi atau lapisan atas yang kuat, profil dinding kandang yang halus, serta menjaga kebersihan kandang dengan menyingkirkan kotoran ayam ke luar untuk dikarungi.
Menjaga kebersihan kandang juga termasuk dalam langkah pengendalian kutu frenky. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya pengendalian hama tersebut:
1. Monitoring
Cara pertama yang perlu dilakukan dalam proses pengendalian kutu frenky adalah monitoring atau pengawasan. Langkah ini memang tidak langsung memberikan hasil nyata dalam mengurangi populasi hama.
Namun, monitoring sangat penting untuk dilakukan karena dari langkah inilah populasi hama dan perkembangannya dapat diketahui.
Bila perlu, pinggir kandang dibeton selebar 2 m untuk memudahkan proses monitoring. Dari proses ini, cara pengendalian yang efektif dan tepat dapat ditentukan.
2. Menjaga kebersihan
Kutu frenky gemar tinggal di lingkungan yang lembap. Oleh karena itulah kebersihan kandang dan area peternakan wajib dijaga, termasuk kebersihan teras kandang.
Pemotongan rumput perlu dilakukan secara rutin dan kebersihan ruang penyimpanan atau gudang pakan juga harus dijaga.
Sekam basah bekas alas kandang serta kotoran ternak juga harus dibersihkan secara rutin agar tidak mengundang penyakit dan menjadi tempat berkembang biak bagi kutu frenky maupun serangga lain seperti lalat.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh para peternak untuk mengurangi resiko kerusakan akibat serangan kutu penyimpanan pakan ternak, yaitu salah satunya dengan cara memperbaiki manajemen penyimpanan.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan kutu pada penyimpanan pakan ternak:
- Pastikan suhu gudang ada di kisaran 30C - 34C dengan kelembapan tak lebih dari 70% dan usahakan berventilasi. Hindarkan pula gudang dari panas sinar matahari langsung, serta hujan dan bocor.
- Gunakan bahan dinding gudang yang baik, sehingga minim retakan. Sebab, rertakan bisa mencadi tempat bersarangnya kutu dan serangga pengganggu pakan ternak lainnya.
- Tidak menaruh produk langsung di lantai. Gunakan pallet untuk menaruh produk.
- Beri jarak antara dinding dengan produk, setidaknya 50 cm, agar lebih mudah dalam melakukan pembersihan ruangan gudang. Beri jarak juga antar pallet satu dengan yang lain.
3. Perawatan (sanitasi)
Perawatan (sanitasi) sekeliling gudang dengan Obat Insektisida Cair atau Fumigasi pakan ternak dengan obat fumigant tablet.
Pengendalian kutu frenky yang paling efektif dan efisien adalah dengan menggunakan insektisida. Tentunya, pengendalian ini hanya dapat dilakukan apabila populasi hama tersebut sudah banyak dan sulit dikendalikan dengan cara lainnya.
Untuk mengendalikan kutu frenky, masa yang tepat adalah selama masa istirahat kandang, yaitu setelah panen terakhir, sebelum DOC datang. Dibutuhkan insektisida yang tepat untuk mengendalikan setiap fase dari hama ini.
Artinya, proses penyemprotan pun harus dilakukan pada waktu yang tepat. Untuk video pengaplikasian Silogud, dapat disaksikan di link sebagai berikut: https://youtu.be/5DOogJGFZ68
Insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan kutu frenky adalah Silogud 250 EC yang akan memastikan kutu pada pakan ternak hilang seketika.
Apabila pola pemeliharaan ternak yang dilakukan tepat serta dengan pengaturan waktu panen, pengendalian kutu frenky dapat dilakukan saat panen terakhir, yaitu dengan mengaplikasikan fumigasi dengan obat fumigan Fumiphos yang berbentuk tablet.
Lalu menyebarkannya di sekitar palet yang berisi tumpukan pakan ternak yang telah ditutup plastik sungkup khusus fumigasi.
Selama 3 x 24 jam, biarkan bahan kimia tersebut kontak dengan serangga kemudian baru dilakukan pengedukan kotoran ternak dan pencucian kandang.
Hindari melakukan pencucian kandang langsung setelah aplikasi Fumiphos karena dapat menurunkan bahkan menghilangkan efektifitas kinerja bahan aktif.
Biarkan bahan tersebut selama 3 – 4 hari untuk memastikan semua serangga mati dan tidak mengancam pakan ternak yang disimpan pada gudang.
Kamu tidak perlu khawatir terkait dampak penggunakan Fumiphos terhadap pakan ternak. Selama dilakukan dengan baik dan benar, senyawa aktif Fumiphos tidak akan mencemari pakan ternak tersebut.
Posting Komentar
Posting Komentar