Apabila sedang mencari bagaimana ciri-ciri anak akan mengalami menstruasi untuk pertama kalinya, maka kamu telah membaca artikel yang tepat.
Berikut ini saya akan menceritakan bagaimana cara menghadapi menstruasi pertama dan bagaimana ciri-ciri anak akan mengalami menstruasi pertama.
Menstruasi merupakan salah satu anugerah anak perempuan yang harus disyukuri. Sebab menjadi salah satu tanda dan ciri bahwa dirinya sah sebagai perempuan.
Ciri-Ciri Anak Akan Mengalami Menstruasi Pertama
Sayangnya, tidak ada yang tahu kapan pastinya seorang anak perempuan mengalami haid pertama. Yang bisa diduga adalah usianya. Kurang lebih bisa dialami pada usia 10 tahun.
Namun tidak semua perempuan mengalami haid pertama pada usia yang sama. Melainkan berbeda-beda bergantung pada kondisi fisik dan hormonnya.
Sejatinya seorang anak perempuan apabila hendak mengalami menstruasi untuk kali pertama, telah muncul beberapa ciri.
Ciri-ciri tersebut menjadi sentilan bagi orang tua untuk mempersiapkan sesuatu yang baru bagi anak perempuannya.
Apa sajakah ciri-ciri itu?
Berikut ini akan dipaparkan 5 ciri-ciri anak perempuan akan mengalami menstruasi pertama. Simak baik-baik yaa…
1. Perubahan pada Puting dan Payudara
Ini merupakan salah satu tanda yang mudah sekali terlihat. Para orang tua harus menyadari apabila di bagian dada si anak perempuan telah membesar atau terangkat sedikit.
Biasanya puting akan membesar dan membengkak. Ini merupakan tunas payudara yang semakin lama akan membesar. Kondisi ini terjadi 3-6 bulan sebelum kedatangan haid pertama.
2. Tumbuhnya Rambut Kemaluan
Ajarkan si anak untuk mengenali perubahan-perubahan tubuh yang terjadi. Salah satunya adalah tumbuhnya rambut halus di sekitar kemaluan.
Biasanya rambut kemaluan ini muncul sebelum payudara berkembang. Pastikan ia memelihara kemaluannya sebersih mungkin.
3. Perubahan Bentuk Tubuh
Hal yang paling terlihat sebelum menstruasi dimulai adalah adanya perubahan bentuk dan ukuran tubuh. Orang tua jangan terlalu khawatir ataas perubahan yang drastis ini.
Jika orang tua menyadari bahwa anak perempuan bertambah tingginya dengan cepat lalu mulai lambat, kemungkinan besar menstruasi pertama sedang dalam proses.
4. Keluarnya Cairan dari Vagina
Apabila si anak perempuan mendapati ada cairan yang lengket berwarna bening atau putih, maka bisa dipastikan bahwa masa menstruasi akan semakin dekat.
Ini adalah salah satu momen terbaik para orang tua untuk memberi wejangan kepada si gadis. Bagaimana tumbuh menjadi perempuan yang baik, terhormat dan menjunjung tinggi tata krama.
Memang tidak mudah untuk menemani anak perempuan berkembang dan mendapatkan ilmu baru mengenai kondisi tubuhnya.
Namun hal ini tetap harus dilakukan. Si gadis tetap harus diberi tahu bagaimana kodrat dirinya dan bagaimana ia harus bertindak. Termasuk dalam hal menikmati siklus haid setiap bulan.
Kenalkan anak perempuan bagaimana menstruasi itu terjadi, bagaimana wujudnya, bagaimana cara mengelola emosi saat mengalami haid, dan apa manfaat perempuan mengalami haid.
Cara Menghadapi Menstruasi Pertama
Tidak dapat dipungkiri bahwa apabila anak perempuan yang masih pertama kali mengalami menstruasi, terasa agak menjijikkan karena ada darah yang keluar dari tubuh tanpa ia sadari.
Namun ia tidak boleh jijik karena darah tersebut masih menjadi bagian dari tubuhnya. Justru darinya, menjadi tanda-tanda baik tentang seorang anak yang akan menjadi Ibu.
Kita justru harus menyambutnya dengan antusias dan bahagia. Bahkan ada doanya ketika kita mendapatkan haid pertama. Atau kalau tidak tahu doanya, cukup ucapkan Alhamdulillah.
Cara menghadapi menstruasi pertama cukup mudah kok. Berikut ini saya rincikan beberapa caranya:
- Tenang saja. Tidak perlu panik. Tidak ada kecelakaan yang terjadi. Hanya sedang mengalami faktor biologis yang berbeda untuk pertama kali.
- Ucapkan hamdalah atas segala kejadian yang berlangsung
- Segera cari atau ambil celana dalam, celana/rok dan pembalut. Pergilah ke toilet
- Lepaskan celana dalam dan celana/rok yang kotor
- Bersihkan dengan air mengalir. Gosok-gosok biar bersih
- Bersihkan vagina dengan air
- Pasangkan pembalut di celana dalam dengan rapi
- Gunakan celana dalam dan celana/rok
- Cuci bersih celana dalam dan celana/rok yang sebelumnya telah dicuci kasar. Lalu keringkan
Itulah 9 cara apabila si gadis baru saja menghadapi menstruasi pertama. Tidak perlu khawatir atau panik. Lakukan dengan setenang mungkin.
Mari jaga anak perempuan kita baik-baik untuk tumbuh menjadi seorang perempuan, ibu dan istri yang hebat.
Ortu yg punya anak perempuan terwajib baca artikel ini.
BalasHapusSemogaaa bisa mendampingi buah hati ketika mens perdana.
kebayaanggg tuh rempongnya
Makasih Mbak artikelnya, berguna banget neh buat saya karena punya anak perempuan yang akan mengalaminya kelak.
BalasHapusIlmu yang sangat dibutuhkan oleh para ibu yang memiliki putri dan untuk putrinya sendiri. Saya lupa dulu baca di mana ilmu ini, hihihi.
BalasHapusYang jelas, memang tulisan yang wajib dibagikan terus menerus ini
Perlu sekali diketahui oleh para orang tua, sehingga dapat lebih siap. Andaikan suatu saat, sang anak perempuan akan mengalami menstruasi pertama.
BalasHapusjadi ingat dulu adik cewe ku pulang sekolah nangis karena kaget dengan menstruasi pertamanya. Mamaku beneran suppoert dengan memberikan pengertian banget sih
BalasHapusAnakku umur 10 tahun, hiks.. aku sedang h2c juga menyambut masa ini nanti tiba, kaya belum siap
BalasHapusPanduan banget Rhoos.
BalasHapusAku jadi ingat masa-masa aku mendapatkan mens pertama tidak bersama Ibuku. Sedih sekali rasanya.
Saat itu, Ibu sedang mendampingi Bapak dinas di luar kota.
Wah iya, udah lupa aku gimana dulu pas pertama kali mens. Dan anak keduaku yang cewek sekarang masih kelas 1 SD. Siap-siap nih gak lama lagi insyaa Allah dia akan mens juga ya. Makasih kak Ros artikelnya. Buat persiapan, nih :)
BalasHapusjadi ingat momen pertama SMA kelas tiga baru dapet dan kaget hehehe
BalasHapusuntunglah ibuk siap sedia membantu. Tapi aku selalu bermasalah dengan sakit perut kalo mens. Nyeri gitu mba
Biasanya usia SMP ini mulai ditanya2 berkali2 untuk persiapan menstruasi pertama, yang penting memang orang tua jangan panik agar anak jg nggak ikut panik :D dan yang pasti edukasinya, harus terbuka komunikasinya
BalasHapus