Uwuuuuw. Finally Story of Kale hadiiir. Awalnya saya nggak terlalu ngebet banget sih untuk nonton Story of Kale. Kalau film ini ditayangkan di bioskop, hmm mungkin bukan jadi alasan untuk datang menggebu-gebu. Karena tiketnya, eman-eman kan kalau cuma pengen nonton yang ceritanya Kale doang.
Tapi berhubung Story of Kale ditayangin secara online di bioskoponline.id dan harga tiketnya terjangkau banget, yaitu Rp 10.000 + pajak kurleb 10%, jadinya sikat aja. Mendadak menggebu-gebu. Pengennya nonton malam nanti, tapi pas pagi udah nonton, haha.
Penasaran eh sama si Kale. Mengapa si Kale-Kale jadi fuckboy. Sebusuk apa masa lalunya hingga membuat Kale mendadak brengsek di depan si Awan. Huh. Iya, saya masih sebal.
Film Story of Kale: When Someone’s in Love
Film ini merupakan spin-off dari semesta “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”. Mengisahkan tentang masa lalu Kale yang berusaha mempertahankan hubungan dengan seseorang, namun akhirnya berpisah juga. Proses berpisahnya itu yang disorot, sebab membentuk karakter Kale yang baru… yang muncul di film NKCTHI.
Sinopsis Film Story of Kale
Ceritanya sederhana sih. Tentang masa lalunya Kale yang membentuk karakter Kale di NKCTHI. Sepanjang film, kita dipandu untuk menyaksikan bagaimana Kale menyelesaikan hubungan asmaranya dengan Dinda. Pelik sih, namun pada akhirnya harus berakhir jua.
Dikisahkan juga hubungan Kale dan Dinda pada awalnya itu seperti apa. Dikenalkan juga karakter Dinda yang terjebak dalam hubungan toxic relationship.
Lalu Kale hadir. Rela dipukuli Argo, pacar Dinda. Hingga dengan sekelibatan kalimat singkat, membuat Dinda yakin bahwa ada laki-laki yang siap untuk menjaga hati Dinda baik-baik.
Singkat cerita, mereka jadian. Terlibat dalam 1 proyek dan 1 kerjaan. Dinda adalah manajernya band Arah, sedangkan Kale menjadi additional playernya band Arah. Ya sering bareng dong.
Beberapa kali, Dinda menunjukkan gelagat aneh ya kalau dia hmmm menjalin hubungan akrab dengan orang lain. Sering juga, Kale cemburu saat Dinda dekat dengan vokalis band Arah yang menurutnya masih batas wajar karena dirinya adalah seorang manajer.
Yaa, masalah silih berganti, hingga akhirnya… mendadak, Dinda berada di hubungan yang hampir berwujud toxic relationship. Iya, hampir, dan dalam bentuk yang berbeda dengan sebelumnya.
Si Kale masih mampu menahan dirinya, namun Dinda tidak. Dinda merasa dirinya tidak merdeka saat berpacaran dengan Kale. Padahal… ya begitulah. Pelik juga kisah mereka.
Akhir cerita, ya jelas putuslah. Kan film ini menceritakan proses pengambilan keputusannya si Kale.
Alur Cerita Film Story of Kale
Alur ceritanya maju mundur. Kalau alur utamanya sih maju ya. Tentang proses Kale dan Dinda memutuskan hubungan yang sudah terjalin 1,5 tahun terakhir.
Tapi oleh sang sutradara, Mas Angga Sasongko diselipkan kisah mereka berdua saat menjalin hubungan, hingga mengantarkannya ke akhir kisah relationship mereka.
Halus banget kok perpindahan alurnya. Jadi penonton tetap merasa paham dengan alur cerita di film Story of Kale ini.
Visi Misi Film Story of Kale
Sebenarnya, film ini hadir untuk menjawab segala tanya tentang Kale di film NKCTHI: mengapa Kale menjadi fuckboy? Masa lalu sekelam apa yang membuat Kale menjadi seperti itu? Dan berguru dari mana Kale hingga berani bilang bahwa “aku nggak bisa bertanggungjawab atas kebahagiaanmu”?
Semuanya dijawab di sini… dan ternyata, si Kale pernah dikecewakan yang sedalam-dalamnya.
Kale di masa lalu, menyelamatkan perempuan yang terjebak dalam hubungan toxic relationship. Sepertinya isu “toxic relationship” ini yang hendak diangkat.
Kita akan mendengar kalimat-kalimat klasik orang-orang yang terjebak dalam hubungan toxic relationship.
“Nggak papa, aku yakin dia pasti berubah ntar”
“Dia nggak sengaja kok”
“Aku yang salah”
Sebagian dari kita, mungkin pernah ada yang berada di posisi Dinda, yang menjalin hubungan toxic relationship. Dipukuli, dibentak, disalahkan, dipaksa nggak boleh nangis, dsb.
… dan di sini… mungkin kita diingatkan untuk segera keluar dari toxic relationship.
Kalau saya sih ya, sebelum menjalin hubungan spesial dengan orang lain, maka saya harus merdeka atas diri saya sendiri. Mimpi-mimpi harus terpenuhi, meski nggak semua. Namun ada mimpi-mimpi dasar yang harus terwujud terlebih dahulu, supaya tidak menjadi beban dalam sebuah hubungan apabila mimpi itu belum terwujud.
Intinya, kita harus bahagia dan saling membahagiakan.
Yang Menarik dari Film Story of Kale
Ya masa lalunya Kale lah. Saya penasaran banget dengan apa yang membuat Kale menjadi fuckboy. Fuckboy namun digandrungi kaum hawa, hahaha.
Juga, kangen aja sih sama aktingnya Ardhito Pramono.
Selain itu, saya juga kangen dengan lagu-lagunya band Arah. Pengen lihat mbak Hanum nge-drum, hoho. Seru banget lah kalau band Arah lagi bareng-bareng gitu.
Juga yang menarik adalah 90% alur film dibangun hanya oleh 2 karakter. Kalau 2 pemeran utama saling ngobrol ini kan biasanya membosankan, tapi ini tidak. Ada kata demi kata yang membuat penasaran, yang membuat sepakat, yang membuat sebal, serta yang membuat kita meng-ooh-kan keadaan hingga memakluminya.
Bahkan, hingga akhir, saya sulit menebak. Ini yang jahat sebenarnya siapa? Kale yang memaksakan kehendaknya pada Dinda, atau Dinda yang mengecewakan Kale dengan berselingkuh? Mereka abu-abu, karena keduanya sepertinya sama-sama salah, dan didukung oleh keadaan.
Kale menjadi overprotektif, pencemburu. Sedangkan Dinda minim komunikasi. Jadi, harus gimana?
Yang Membuat Takjub dari Film Story of Kale
Hmm, apa ya. Nggak ada yang bikin takjub-takjub banget sih. Seperti sesuai prediksi saya. Film ini digarap nggak akan beda jauh dari NKCTHI. Jadinya, saya selow aja.
Yang Membuat Tercengang dari Film Story of Kale
Hahaha, saya bingung saat Dinda dan Kale ciuman. Ciumannya begitu pula. Kan jadi pengen juga yak. Hahaha.
Yang Membuat Penasaran dari Film Story of Kale
Ya itu tadi, penasaran dengan asal muasal Kale jadi fuckboy.
Padahal cerita utama yang hendak diangkat di film ini kan tentang toxic relationship ya. Mungkin kalau saya berada di hubungan yang toxic relationship, bisa jadi rangkaian cerita di film ini membuat saya penasaran.
Yang Membuat Meneteskan Air Mata dari Film Story of Kale
Nggak ada sih. Nggak sampai bikin menangis mengharu biru seperti film NKCTHI.
Namun untuk para penonton yang pernah atau sedang terjebak dalam toxic relationship, bisa jadi akan teringat perihnya hingga meneteskan air mata.
Yang Mengecewakan dari Film Story of Kale
Hmm apa ya. Kayaknya nggak ada deh. Soalnya film ini kan berdurasi 1 jam. Cukup banget dan tidak berlebihan untuk menceritakan kisah Kale dan Dinda.
Namun sepertinya ada 1 yang luput, atau yang menurut saya kurang smooth. Yaitu saat-saat terakhir Kale main piano di rumahnya, perlahan barang-barang di rumah nggak ada. Nah itu peralihan dari barang ada menjadi tidak ada itu seakan seperti mendadak. Atau tadi laptop saya saja ya yang nge-hang?
Yang Paling Saya Suka dari Film Story of Kale
Tentu saja endingnya. Endingnya memang Kale putus dengan Dinda, namun yang saya tunggu adalah ending setelah itu. Akan se-move-on apa Kale?
Penutupnya manis banget dah pokoknya. Saat di credit title, diputarin lagu band Arah yang berjudul Awal dan Akhir. Lagu ini kan bagus baaanget. Juga lagunya bisa sambung ke adegan penutup. Uwuuuw.
Sumber gambar: tabloidbintang.com |
Para Pemain di Film Story of Kale yang Disuka
Ya tetap Kale dong, hahaha. Entahlah, sepertinya Kale adalah fuckboy yang dimaafkan.
Saya suka seluuuuruh personil band Arah. Terutama mbak Hanum, sang drummer. Sukak wes pokoknya. Sangar soalnya.
Apakah Film Story of Kale Recommended?
Recommended kok. Apalagi ditonton saat pandemi. Apalagi tiketnya murah banget uwuuuw.
Namun kalau ditanya: apakah saya akan menontonnya lagi? Sepertinya enggak sih. Cukup. Kecuali bila saya adalah seseorang yang pernah atau sedang terjebak dalam toxic relationship, dijamin akan menonton film ini 2-3 kali.
Tapi kalau ada yang ngajakin nonton bareng, ya ayo aja sih. Hahaha
Jadi, itulah review jujur tentang film Story of Kale. Kalau soal pengambilan gambar, pemilihan diksi dan lagu, jangan ditanya ya. Udah the best banget lah Mas Angga Sasongko. Sangar!
Posting Komentar
Posting Komentar