Assalamualaikum wr wb
Gunung Ireng Patuk di Gunung Kidul masih menjadi kawasan wisata yang ramai dikunjungi hingga saat ini. Di sana, kita bisa melihat sunrise dari dataran tinggi. Uniknya, kita akan memijak bebatuan hitam yang ternyata bagian dari gunung api purba.
Pagi itu, subuh-subuh saya dijemput si Mas. Duh, padahal saya masih asyik tidur. Terjaga sampai hampir jam 12 malam. Cukup lelah. Dipaksa harus bangun sebelum jam 4 pagi, karena rencananya si Mas akan jemput jam 4 pagi. Aih gilak. Mana kuat bangun jam segitu.
Lalu, fakta yang terjadi adalah jam setengah 4 saya sudah bangun, lalu tidur lagi. Baru bangun lagi jam 4 setengah 5. Haduuuh. Langsung buru-buru mandi. Mandi sekenanya, seadanya. Eh beneran si Mas datang tepat ketika saya usai mandi. Dia udah nunggu di luar.
Langsung saja saya masuk-masukin barang ke dalam tas. Termasuk skincare. Pake jaket. Langsung capcus wes.
Saya tuh awalnya enggak tahu si Mas bakalan ngajak saya ke mana. Pokoknya ngikut aja dah. Eh ternyata ke Gunung Kidul. Melewati jalanan yang asing banget buat saya. Kanan kirinya ramai pepohonan. Rindang banget. Gunung Kidul indah.
Lokasi Gunung Ireng
Gunung Ireng berlokasi di Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Waktu tempuh dari kota Jogja atau tugu Jogja kurang lebih 1 jam atau 25 km. Kalau dari Solo, ya sama aja sih, kurang lebih 1 jam.
Puncak dari Gunung Ireng ini merupakan titik tertinggi Dusun Sumrbung. Dikenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk berburu sunrise terbaik di Yogyakarta.
Jalan Menuju Gunung Ireng Patukg
Jalan menuju Gunung Ireng Patuk ini mudah banget kok. Kalau dari Jogja, kamu bisa menempuh jalan utama dari Jogjakarta menuju Kota Wonosari. Ini melewati Bukit Bintang. Eh Bukit Bintang ini tempat si Mas pacaran dulu waktu SMA, hahaha.
Setelah melewati Tugu Selamat Datang, kamu akan mendapati sebuah perempatan. Ambil belok kanan. Itu merupakan jalan menuju Kecamatan Dlingo. Ikuti jalanan utama tersebut sekitar 300 meter. Lalu kamu akan kembali menemukan pertigaan.
Maka ambillah lurus ke jalan Patuk – Pengkok. Kalau belok kanan, itu akan tetap lanjut ke Dlingo. Jadi, tetap ambil jalan lurus ya. Ikuti jalan utama sejauh 3,6 km hingga tiba di tugu tengah jalan yang bernama Tugu Semar Pengkok.
Selanjutnya belok kanan dan tetap ikuti jalan utama. Hingga menemukan papan petunjuk arah. Kita akan melewati jalan sempit yang terbuat dari cor. Masih bisa kok dilewati mobil.
Hingga akhirnya kita tiba di pemukiman warga. Ya kita parkir sepeda motor atau mobil di pelataran rumah warga tersebut. Akses paling dekat menuju Gunung Ireng.
Setelah parkir, kita tinggal jalan kaki menuju puncak. Cuma 15 menit jalan kaki kok. Sebentar banget. Bagaikan di depan mata. Jalanannya agak menanjak, tapi ya santai aja sih, toh cuma sebentar.
Untuk detailnya, kamu bisa simak videonya berikut ini: Video Jalan Menuju Gunung Ireng
Harga Tiket Masuk Gunung Ireng Patuk
Harga tiket masuk Gunung Ireng ini enggak mahal kok. Cuma 3.000 rupiah saja per orang. Terjangkau banget kan? Kalau berdua ya cuma merogoh kocek 6.000 rupiah.
Untuk parkirnya juga terjangkau kok. Hanya 2.000 untuk sepeda motor dan 5.000 untuk mobil. Wuah asyik bener dah kalau ke Gunung Ireng.
Jam Buka Gunung Ireng
Kamu bisa datang ke Gunung Ireng ini jam 4 atau jam 5. Iya, sudah dibuka. Pokoknya saat subuh sudah siap melayani wisatawan. Sebab, salah satu daya tarik dari Gunung Ireng ini adalah sunrisenya.
Gunung Ireng buka mulai jam 4 pagi – 6 sore. Kalau udah dengar adzan magrib, segera turun. Sudah waktunya pulang. Kalau belum pulang, biasanya akan dijemput oleh warga lokal. Bahaya eh kalau malam-malam ada di atas sana.
Ketinggian Gunung Ireng
Tenang saja, Gunung Ireng ini tidak terlalu tinggi kok. Ketinggian Gunung Ireng Patuk ini hanya 200 mdpl. Meski tidak terlalu tinggi, namun kita bisa melihat pemandangan indah layaknya gunung-gunung dengan ketinggian >1000 mdpl.
Iya, serius. Pemandangan persawahan terhampar luas. Pegunungan juga jelas terlihat. Lautan kabut bisa dirasakan. Sayangnya saat saya ke sana, tidak mendapatkan kabut karena sudah terlalu siang.
Sarapan di Gunung Ireng
Setibanya di sana, pemandangannya keren banget. Bebatuan hitamnya eksotis banget. Salah satu hal yang paling melegakan adalah disediakannya gazebo untuk pelepas lelah. Kami langsung menuju gazebo yang dekat tebing. Melepas penat sekaligus meletakkan barang-barang.
Si Mas bersiap sarapan. Dia membawa ayam krispy Olive yang ada di kulkasnya tadi malam. Lumayan lah buat sarapan berdua. Sementara saya sibuk pakai skincare. Bahaya eh kalau travelling enggak pakai skincare. Enggak mau pulang-pulang wajah menghitam kayak yang di Payangan, hahaha.
Saat saya pakai skincare, saya disuapin dong sama si Mas, hahaha. Besok-besok diulangi lagi deh. Sok-sok sibuk biar disuapin, hehe.
Pemandangan Sunrise di Gunung Ireng
Gunung Ireng merupakan spot wisata yang terkenal akan sunrisenya. Spot terbaik di Jogja untuk melihat sunrise. Disarankan datang ke sini subuh-subuh ya, supaya tidak ketinggalan sunrise.
Sayangnya saya ke sini agak kesiangan. Jadi tidak mendapatkan sunrise. Eh tapi tidak begitu mengecewakan atau sia-sia loh.
Tanpa sunrise, pemandangan di Gunung Ireng tetaplah indah dan memesona.
Perpaduan Antara Batu Hitam, Sawah Hijau dan Langit Biru
Ini nih yang saya suka. 3 elemen alam yang warnanya kontras, bisa berpadu menyatukan keindahan. Batu hitam, sawah hijau, dan langit biru.
Segeeer banget rasanya melihat apa yang ada di depan mata: pemandangan persawahan yang rapi ijo royo-royo. Hati bisa terasa damai. Kami datang ke sana dalam keadaan padi akan memasuki musim panen. Ah, saya ikutan sumringah karena para petani akan panen.
Saat saya ke sana, langit sedang cerah-cerahnya. Sedang biru bersih. Maka saya tak mau melewatkan foto tampak bawah. Maksudnya yang bisa bakcground langit, tapi masih dengan suanan Gunung Ireng. Beginilah hasilnya.
Sejarah Bebatuan Gunung Ireng
Dari sisi geologi, Gunung Ireng merupakan bagian dari gunung api purba di masa Miocene (sekitar 5-23 juta tahun lalu). Gunung api meletus dan kehilangan bentuknya. Namun sisa-sisa gunung tersebut masih bisa kita saksikan hingga saat ini.
Sisa-sisa gunung api inilah yang membentuk formasi batuan vulkanis yang eksotis ini. Kalau batu hitamnya dipegang, tidak membuat tangan kita ikutan hitam kayak terkena arang kok. Semua aman.
Mitos Gunung Ireng Patuk
Gunung Ireng ini ada sejarahnya loh. Ya berupa mitos sih. Konon katanya, bukit ini dibuat oleh Raden Bratasena alias Bima, salah satu pendekar Pandawa yang terkenal kuat dan sering marah.
Menurut legenda, Raden Bratasena marah karena melihat kumpulan monyet yang sedang asyik bermain di atas Gunung Merapi. Kemudian beliau bermaksud menendang monyet-monyet nakal tersebut. Namun ternyata tendangannya justru meleset dan mengenai bebatuan besar di puncak Gunung Merapi.
Njilalah bebatuan ini pun terbang jauh hingga ke kawasan Gunung Kidul. Hingga akhirnya batuannya bertumpuk menjadi Gunung Ireng yang kita kenal saat ini.
Gunung yang Ada di Jogja
Gunung Ireng merupakan salah satu gunung di Jogja yang bisa kita daki dengan mudah. Enggak perlu susah-susah bawa carrier. Hanya dengan tas pinggang atau tas tangan, hanya dengan sandal jepit seperti yang saya pakai, kita sudah akan aman berada di Gunung Ireng.
Iya, meskipun namanya “gunung”, tapi tidak seperti gunung yang kita bayangkan kok. Hanya sebuah bukit hitam yang indah dan eksotis. Keren banget sih.
Jadi, gimana? Kapan kamu mau ke Gunung Kidul?
Wassalamualaikum wr wb
hoaah, bagus banget gunung ireng patuk ini kak ros! hijau yang luas dengan awan2 biru~~ adem liatnya ^^ pengen deh liburan ke jogja *eh xD
BalasHapushihi, ndang mbak cici, liburan ke jogja
Hapusasik banget soalnya