Setiap orang pasti pernah mengalami perubahan mood atau mood swing, dari yang awalnya seneng banget terus lama-lama jadi badmood atau sebaliknya. Tapi biasanya gak membahayakan.
Kalau dibilangkan ‘sangat gawat’ tuh kalau misalnya sudah bikin membahayakan diri sendiri maupun bikin repot orang lain. Misalnya, awalnya moodnya hepiiiii banget, trus tiba-tiba moodnya mendadak drop sampe berasa “lonely, i have nothing, i wanna die.....” pokoknya sampe depresiiii banget.
Berhubungan dengan penjelasan di atas, nah, kalian pasti sudah tahu tentang penyakit yang dialami Marshandha? Kalau kalian fans-nya Marshandha, pasti kalian akan mengerti tentang penyakitnya.
Yap, tentang Bipolar disorder. Hmmm, mungkin sebagian masyarakat belum mengerti tentang penyakit ini. Padahal, bipolar disorder ini adalah penyakit kejiwaan yang sering dijumpai namun cukup serius loh.
Apa Itu Bipolar Disorder?
Bipolar disorder itu adalah gangguan kejiwaan/psikis yang ditandai dengan perubahan mood yang sangat ekstrim, misalnya seperti yang sudah kujelaskan di awal, awalnya hepi banget trus tiba-tiba moodnya langsung ngedrop gitu seperti orang bener-bener depresi.
Istilah ini mengacu pada suasana hati yang dapat berganti secara tiba-tiba dan sangat bertolak belakang seperti dua kutub (bi-polar) berlawanan, yaitu positif yang berupa rasa bahagia (hipomania/ mania) dan negatif berupa rasa sedih (depresi) yang berlebihan.
Gejala Gangguan Bipolar
Kutub positif (perilaku hipomania/ mania) adalah kondisi pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang menunjukkan ekspresi kegembiraan berlebihan.
Contohnya nih kayak merasa banyak ide, paling pintar, menyepelekan permasalahan, yang kemudian menciptakan pikiran positif berupa perasaan bahagia berlebihan, tingkah laku terlalu gembira, dan terlihat menonjol.
Pada tingkat perilaku hipomania, orang dengan bipolar disorder masih dapat mengendalikan diri, sementara mereka yang berperilaku mania sudah tidak dapat mengendalikan diri.
Sementara itu kutub negatif (perilaku depresi) adalah kondisi pikiran yang negatif, putus asa, dan tidak ada ide.
Orang dengan depresi diliputi perasaan sedih, tidak bersemangat yang berlebihan, cenderung bertingkah laku pendiam, pemalas, dan tidak mau bersosialisasi dengan lingkungannya.
Bahkan terkadang pada tingkat depresi yang sangat tinggi, timbul perasaan ingin bunuh diri.
Jenis Bipolar Disorder
Bipolar terbagi dalam 2 tipe, yaitu:
Bipolar Disorder I
Pada gangguan bipolar I, penderita akan mengalami episode mania dan depresi secara bergantian dan dapat mengganggu kegiatan pekerjaan, sekolah, atau dalam suatu hubungan.
Tipe ini adalah yang paling berat dan dapat berkembang menjadi lebih parah dan berbahaya.
Bipolar Disorder II
Pada gangguan bipolar II, penderita akan mengalami episode depresi dan hipomania (bentuk mania yang lebih rinbgan) secara bergantian.
Periode depresi yang dialami biasanya akan bertahan lebih lama daripada periode hipomania
Pemicu Bipolar
Faktor penyebab bipolar disorder sulit ditentukan secara pasti. Siapapun dapat mengalami gangguan ini tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Namun faktanya perempuan memiliki kecenderungan lebih mudah mengalami bipolar, karena lebih ekspresif.
Bipolar juga dapat diturunkan (genetik), umumnya pada generasi ketiga (lompat generasi), dan apabila orangtua memiliki kecenderungan depresi.
Tingkat kecerdasan dapat menjadi faktor rentannya seseorang mengalami gangguan ini; semakin pintar, semakin kritis menganalisis permasalahan termasuk perasaannya sendiri, maka semakin besar kemungkinan memiliki kecenderungan tersebut.
Faktor pemicu lainnya adalah stres yang dialami dalam kehidupan sosial, seperti kehilangan pasangan atau orangtua, dan lain-lain.
Bipolar Disorder Bisa Sembuh Nggak?
Bipolar bukanlah suatu penyakit, melainkan ciri dari seseorang, sehingga tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol.
Orang dengan gangguan ini diharapkan dapat mengendalikan mood swing yang berlebihan dengan cara rutin minum obat. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kemungkinan terburuk, misalnya bunuh diri akibat depresi yang terlalu dalam.
Bersahabat dengan Bipolar Disorder
Buat kalian yang punya teman mengidap gangguan kejiwaan ini, JANGAN DIJAUHI! Justru sebisa mungkin kalian harus ‘bersahabat’ dengan mereka. More info, berikut adalah tips untuk menghadapi orang dengan bipolar disorder:
Understand/ Mengerti: Cari tahu fakta-fakta mengenai bipolar disorder, mengapa dapat terjadi, dan bagaimana cara menghadapinya. Dengan demikian diharapkan orang di sekeliling akan mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan apabila muncul gejala-gejala awal.
Cara Bersahabat dengan Bipolar Disorder
Accept/ Menerima: Setelah mengerti apa itu bipolar, orang-orang di sekitarnya akan mudah menerima jika salah satu keluarga/ kerabatnya memiliki gangguan tersebut.
Adapt/ Beradaptasi: Beradaptasilah dengan keadaan bipolar disorder, karena penderita tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Tips Untuk Pengobatan Bipolar Disorder
- Mencari dukungan dari keluarga dan teman dekat: Jangan malu untuk mengakui kondisi bipolar disorder kepada lingkungan terdekat agar mendapat dukungan yang positif.
- Minum obat tepat waktu: Bipolar disorder memerlukan bantuan obat-obatan. Minum obat tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan oleh psikiater dapat menghindari terjadinya relapse (kambuh). Tanyakan selalu efek samping obat-obatan tersebut agar reaksinya dapat dikontrol.
- Konsultasi maupun terapi dengan psikiater dan psikolog: Bipolar merupakan gangguan mood. Konsultasi dan terapi dengan psikolog maupun psikiater diharapkan membantu mengelola mood dengan lebih baik. Hal ini dapat melatih diri untuk menekan faktor penyebab stres (stressor), mengelola pikiran negatif menjadi positif, dan sigap terhadap hal-hal yang dapat memicu episode.
- Mempertahankan kehidupan sosial: Orang dengan gangguan bipolar umumnya bermasalah dalam kehidupan sosial, namun ia harus berusaha untuk menjadikan lingkungan sosialnya sebagai salah satu sarana yang dapat membantu kondisi mood.
- Lakukan hal-hal yang disenangi seperti hobi, olahraga, maupun kegiatan sosial untuk tetap terhubung dengan lingkungan. Hal ini dapat membantu untuk fokus terhadap hal lain yang lebih positif di luar diri sendiri.
- Kenali dan waspadai faktor pemicu: Tekanan/ stres, kehidupan sosial yang tidak seimbang, kurang tidur, atau perubahan terhadap rutinitas dapat menjadi pemicu terjadinya relapse. Waspadai faktor pemicu, seperti memulai pekerjaan atau rutinitas baru, perpisahan, pertengkaran rumah tangga, dan lain sebagainya.
- Lakukan gaya hidup sehat: Jauhi alkohol dan obat-obatan terlarang yang dapat mempengaruhi kondisi mood ke arah yang lebih negatif. Olaharaga teratur dan mengonsumsi makanan sehat akan membantu menjaga keseimbangan kondisi mood.
- Tidak menyerah: Diperlukan sikap tidak mudah menyerah dan tetap berpikiran positif untuk menghadapi kondisi bipolar disorder.
Itu dia penjelasan singkat mengenai Bipolar Disorder. Jadi kamu perlu memahami bagaimana Bipolar Disorder itu bekerja dan tentu saja bisa disembuhkan.
Semangat ya!
-Guest Post by DG-
Posting Komentar
Posting Komentar