Konten [Tampil]
Alhamdulillah diberi banyak keberkahan pada pekan ini. Sayang kalau hal-hal penting tidak terabadikan. Yah meski harus dirangkum dalam 1 postingan. Daripada enggak terceritakan, nanti malah menguap di udara, hehe
Selamat membaca...
Beliin Baju Buat Mbak Yuli
Pagi-pagi Ibu sumringah. Pengen beliin Mbak Yuli baju lebaran. Lalu Ibu izin keluar buat ngajak Mbak Yuli beli baju. Saya diminta menjaga toko. Mbak Yuli ya ngikut aja ketika diajak Ibu.Setibanya di rumah, Mbak Yuli sumringah. “Mbak, aku ditukokno klambi karo Ibu”, katanya sambil senyum-senyum.
“Loh, dikiranya diajak kemana mbak?”
“Endak eroh Mbak. Pokoke melu ae wes”
Hahaha, nurut banget. Ya semoga Mbak Yuli bisa lama sama Ibu. Aamiin.
Ini nih, wujud pakaian yang dibelikan oleh Ibu. Lengkap dengan tasnya. Cuma kurang sepatunya aja. Alhamdulillah
Nyobain Tahu Kocek
Ada makanan camilan baru di Jember. Ngehits banget. Tahu kocek namanya. Ya dari tahu-tahu bakso ituloh, tapi lebih banyak tepung kanjinya daripada dagingnya. Dipotong kecil-kecil, digoreng, lalu diulek dengan sambal.Sambalnya terbuat dari cabe yang telah digoreng, seiris bawang putih, sejumput garam, sejumput royco dan sejumput MSG. Beh, micin semua dah. Tapi enak, haha.
Harganya cuma 5.000 rupiah. Kamu mau?
Keliling Jember Antar Dokumen Andal RKL RPL
Hari Rabu, kami dapat tugas dari Bu El untuk mengantarkan dokumen Andal RKL RPL. Iya, mengantarkan berkas-berkas ke dinas-dinas terkait untuk menghadiri sidang Andal di DLH Prov. Jawa Timur.Ada saya, Mbak Amel, Mas Hendra dan Mas Wawan. Naik mobilnya Mas Wawan. Ya banyaklah yaa yang dibicarakan. Termasuk tentang amblesnya jalan raya di Kali Jompo, gara-gara bangunannya berdiri nungging di pinggir kali. Ya wajarlah. Lama-lama pondasinya akan tergerus dan bangunannya akan roboh.
Saat di Dinas Lingkungan Hidup, kami melihat Ibu-Ibu penjual makanan ringan. Karena tergiur, belilah kami di sana. Pakai uang Amdal. Beragam jenis ketan-ketanan dan semacam angsle. Wuaw enak banget rasanya. Hangat. Fresh.
Makan Siang Sama Prof Ind
Siang itu juga, kami jeda dari mengantarkan dokumen Andal. Sebab, diajak makan bareng di kantin oleh Prof Ind. Ngobrol segala macam.Saya pikir mau mengabarkan untuk menjadi asisten praktikum/mata kuliah. Tapi enggak ada tanda-tanda pembicaraan mengarah ke situ tuh. Hanya membahas tentang penelitian saya, Mas Wawan dan usulan penelitian ke depan. Udah. Itu aja, hahaha.
Makan Malam Sama Bu El
Sorenya, diajakin makan malam sama Bu El. Saya ajak ke Solaria. Saya pesan ayam geprek, ah elah. Kudunya nasi goreng ya, haha. Acara makan-makan ini ya traktiran aja sih usai mengantar dokumen ke dinas-dinas. Juga sekalian ngobrol-ngobrol dan becanda, heheJadi Pembicara Seminar Kepemimpinan
Wuih, dapat tawaran untuk ngomong di depan umum, hoho. Maksudnya jadi pembicara. Diadakan oleh teman-teman Unej Mengajar. Balutannya acara Seminar Kepemimpinan. Tapi temanya Yang Muda Yang Menginspirasi. Siah, semenginspirasi apa saya?Tapi speech yang diminta teman-teman sederhana kok. Tujuannya menyemangati para calon Sobat Pengajar untuk istiqomah dalam mengajar, seperti halnya saya yang setia di Ujar mulai dari jadi Sobat Pengajar, Bendahara, hingga Direktur. Alhamdulillah... minimal bikin materinya enggak susah-susah amat.
Tapi saya bikin materinya mendadak H-1. Pengennya disiapkan dari jauh-jauh hari, tapi belum muncul idenya. Pas mepet baru keluar dah idenya. Random. Kreatif. Beginilah hasilnya.
Alhamdulillah enggak telat bangun. Bisa bersiap-siap juga. Kangen banget ketemu teman-teman Unej Mengajar. Energinya beda banget euy.
Selain saya, ada pembicara lain, yaitu Frenza Fairuz. Mengakut sebagai seorang entrepreneur. Tapi keren sih dia. Ngomongnya enak, asyik. Merintis beberapa usaha, lalu beranak pinak. Yang dia banggakan, adalah kuliah tepat waktu, lulus S2, mau lanjut S3, punya usaha banyak dan bolak-balik ke luar negeri.
Untungnya saya yang ngasih materi duluan. Wuah, kalau enggak gitu, penampilan saya bisa timpang atau anjlok, haha. Banyak juga yang suka dengannya, ya wajahnya cakep sih, haha. Banyak yang minta foto dengannya. Saya kagok cuy, enggak berani-berani banget buat mengajak foto bareng. Lah siapa saya ya, haha.
Ah ya, Alhamdulillah... teman-teman makin kini makin berjaya. Udah bisa ngasih sangu untuk pemateri, padahal saya demisioner. Alhamdulillah. Semoga pengelolaan keuangannya semakin baik, aamiin...
Mbah Uti Tinggal di Rumah
Hari Kamis ada insiden. Bude Mi sambat di grup wa keluarga. Entah apa yang dimaksud. Dia bilang dibanting. Maksudnya perasaannya dibanting. Entah oleh siapa. Mungkin oleh Bude End. Ya tentang merawat Mbah Uti. Mungkin tentang ikhlas atau enggak ikhlas. Atau mungkin tentang harta. Saya benar-benar enggak tahu.Yang jelas, Ibu dan Bude Kis pasti kepikiran. Sorenya, Ibu langsung ke rumah Mbah Uti. Meminta Mbah Uti untuk tinggal di rumah. Tentang bagaimana rentetan kejadiannya, saya enggak tahu. Sudah saya tanyakan 2x kepada Ibu. Ibu hanya menjawab, yo ngunu iku wes. Tapi menjawabnya tidak dengan ketus, melainkan dengan baik-baik saja.
Kamis sore hingga malam itu, Ibu dan Ayah bersih-bersih rumah, menyiapkan segala perabotan untuk kamar Mbah Uti. Diturunkanlah kasur dan dipannya dari lantai 2. Diturunkan televisi dan pasang listriknya juga. Diatur meja dan kursinya. Serta membeli beberapa perlengkapan untuk Mbah Uti tidur dan mandi.
Alhamdulillah... kami bisa legowo untuk merawat Mbah Uti. Inshaa Allah dengan tulus ikhlas. Aamiin...
Saya baru bisa pulang ke Lumajang hari Sabtu sore. Disambut Ayah dan Ibu yang baru saja beres-beres rumah. Alhamdulillah bisa ketemu Mbah Uti, ngobrol dan menemani Mbah Uti dalam diamnya.
... dan malam itu, saya diberi kesempatan untuk tidur bareng Mbah Uti. Alhamdulillah....
Wassalamualaikum wr wb
malah baru denger dengan makanan tahu kocek ini.
BalasHapuskayaknya enak. dan kalau pun mau buat, kayaknya bakalan susah sih. tahu aja enggak ada di sini. ehe
keren uy jadi pembicara begitu
dapet pengalaman yang enggak terlupakan
semoga, bisa juga seperti mbaknya
ehe
tahu kocek emang baru kok
Hapusaamiin aamiin
semoga terwujud untuk jadi pembicara