Konten [Tampil]
Pekan ini cukup hectic ya. Penyebaran virus corona kian masif. Hingga pemerintah memberi instruksi supaya sekolah-sekolah diliburkan alias belajar di rumah selama 2 pekan ke depan. Kejadiannya cepat banget. Mulai dari instruksi pemerintah, turun ke instruksi pemprov, hingga bupati.
Saya mantau untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember. Bupati Lumajang, malam harinya membuat konferensi pers untuk meliburkan sekolah-sekolah dan melakukan pembelajaran online. Dimulai dari hari Senin (16 Maret 2020). Hal yang sama dilakukan oleh kabupaten-kabupaten lain. Hampir serentak.
Namun hal berbeda terjadi di Jember cuy. Hingga Senin pagi, belum ada arahan dari Bupati Jember untuk meliburkan sekolah-sekolah. Ternyata hari Senin masih masuk sekolah seperti biasa. Diberi arahan bagaimana sistem pembelajaran online dan sosialisasi pencegahan Covid-19. Liburnya dimulai hari Selasa, begitu….
Tak hanya itu, instruksi juga turun dari rektor-rektor. Kampus-kampus lain, rektornya udah pada nerbitin surat edaran untuk pembelajaran online di rumah. Ealah, di Unej belum ada dong instruksi dan suratnya. Jadilah saya datang ke Jember seperti biasa. Lalu setibanya saya di kosan, ternyata surat instruksi tersebut baru diterbitkan. Hoalaaah… langsung balik kucing ini berarti.
Tapi saya baru pulang ke Lumajang hari Rabu. Rencananya mau stay di Jember sampai Jumat, ngerjain tugas sekalian. Tapi diminta Ibu pulang, karena ternyata hari Selasa Ibu kecapekan karena jaga toko sendirian + merawat mbah uti.
Hari Senin Selasa, saya Work From Home di kosan. Hoho. Si Mas juga. Sepi kan ya karena ngerjainnya di kamar, serasa enggak ada teman, jadilah kita videocall-an. Di twitter waktu itu juga lagi trending #JanganKetemuanVideocallanAaja
Rabu pagi saya pulang. Fiuh jalanan sepi. Kemarin-kemarin saya enggak keluar kos. Kalaupun keluar kos ya cuma beli makanan. Lalu langsung pulang. Pake masker juga. Dalam kondisi ini, saya harus merasa bahwa saya adalah orang yang terjangkit virus. Jadi, harus ekstra hati-hati.
Tapi kudu tetap pulang ke Lumajang. Mumpung Corona belum mewabah banget di Jember dan Lumajang, juga karena Ibu butuh bantuan dan saya bisa #WorkFromHome, jadilah saya pulang di hari Rabu itu.
Di rumah, saya tetap mengerjakan tugas tesis. Masih ngerjain penggunaan lahan. Berbagai metode saya lakukan untuk mendapatkan hasil yang dimau. Inshaa Allah selesai hari ini.
Selain itu, saya juga update perkembangan Covid-19. Parah banget soalnya kasusnya. Sebisa mungkin saya mencegahnya. Dan sebisa mungkin berbagi informasi untuk pencegahan Corona. Kalau bukan kita yang mengedukasi, siapa lagi?
Itu aja sih, cerita saya sepekan ini. Nothing special. Saya di rumah aja, hoho…
Wassalamualaikum wr wb
Semoga Covid-19 segera berakhir ya, Mbak Rhos. Soalnya dampaknya memang sudah luas, dan berpengaruh ke mana-mana. termasuk mulai mempengaruhi perekonomian. Saya pun di rumah, Mbak. Kecuali penting sekali baru keluar, termasuk beli kebbutuhan.
BalasHapusSama, aku juga di rumah
HapusJaga diri dan keluarga di rumah
Juga secara nggak langsung jaga orang2 rentan di sekitar kita
Di daerahku juga mulai Selasa pada libur. Aku aja ini kuliah juga libur tapi tetap kuliah via online, semoga Covid-19 segera berakhir agar kita bisa beraktivitas seperti biasa. Saat ini memang kita harus menahan diri untuk berdiam di rumah agar penyebaran Covid-19 bisa terputus.
BalasHapusiya, harus di rumah aja kita
Hapusuntuk jaga kesehatan diri dan orang lain
Iya Mba cepet banget dan daerah aku sampai dimasukin zona merah. Saking cepetnya. Aku juga deg-degan sebenernya, karena masih banyak orang-orang yang pada bandel dan penyebarannya makin cepet. Aku kayak lagi ngelawan zombie buat nyelamatin aku dan keluarga kecilku hahaha
BalasHapuswuaw udah zona merah ya mbak
Hapussemoga sehat2 selalu ya mbak
semoga keluarga mbak yeni terlindungi
Ya Allah kak Ros, aku tu pernah liat video di daerah Jawa timur kalo gak salah, dia itu odp. Ada surat resmi disuruh stay di rumah selama 2 pekan. Eeee malah berkeliaran dan bilang kalo dia itu ODP sambil nunjukin suratnya. Gak ngerti liatnya. Padahal kita yang sehat aja hati-hati. Dia yang jelas odp seakan mau menyebarkan penyakit
BalasHapusoh ya, aku kayaknya pernah liat video serupa
Hapusmenyedihkan memang
Wah, sudah work froom home juga di sana ya mbak. Semoga tetap produktif meski di rumah ya mbak. DI sini suami saya masih harus tetap ngantor. sedih dan wass-was rasanya.
BalasHapusiya, ngikutin pemerintah
Hapusserentak WFH
Saya masih kadang keluar beli kebutuhan makan nih dan tetap waspada sih selalu bersih2 dulu sebelum ke kamar. Semoga ya wabah ini cepat berlalu.
BalasHapusgak papa lah kalau kebutuhan primer
Hapusasal tetap waspada
saya masih keluar rumah. masih ada jadwal sejauh ini. semoga kita semua tetap sehat ya..
BalasHapusaamiin aamiin
Hapushalo kak ros...
BalasHapussaya juga mau lah ntar cerita kegiatan kami di rumah aja, pada periode self isolation ini.
tq for the idea kak ros
yuhuu ditunggu tulisannya ya mbak
HapusJadi tetap produktif ya Kak, meskipun di rumah. Kita berdoa saja semoga semuanya segera berlalu. Mungkin kita memang dikasih waktu untuk rehat sejenak dari hiruk pikuk.
BalasHapusaamiin aamiin
Hapuswah di rumah yg berfaedah mengerjakan tesis. semangat mba :D
BalasHapusmakasiiih
Hapussebenarnya buat saya yang biasanya emang #dirumahaja enggak ada yang perlu dikhawatirkan toh tiap hari ya gini-gini aja. Tapi yang berbeda adalah saat anak-anak juga libur, hehehe. Suasana jadi berbeda donk tentunya. Semoga timbanganku enggak nganan terus, wkwkwk #curhat
BalasHapusEmang diawal-awal agak sedimit kaget/shock.
BalasHapusTapi kan demi kepentingan kita bersama ya mba.
Meskipun begitu, kita harus tetap produktif walau dirumah.
Dan tentunya bisa lebih banyak waktu bareng keluarga
Saya juga di rumah saja, Mbak. Ngeblog, kalau bosen ya berkebun saja. Ngaduk tanah, atau bikin kompos, atau memperbanyak tanaman. Paling capek kalau menyiangi rumput dan gulma. Tapi rasanya lebih sehat
BalasHapusEnakan di rumah, memang. Belajar ternak blog dan optimasi SEO-nya
BalasHapusSaya paham, kalau lebih enak bersama keluarga daripada sendirian di kos.
BalasHapus