Konten [Tampil]
Memang ya, Ramadan itu momen yang dinanti-nantikan. Momen yang pas untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat, teman hingga sanak saudara. Namun, menurut saya, momen berkumpul bersama keluargalah yang paling dinantikan. Auranya beda. Percaya, enggak?
Kalau buka puasa bareng teman kuliah, teman organisasi, teman kerja, teman sekolah dll itu rasanya hingar bingar. Temu kangen, ngobrolin sesuatu yang enggak penting-penting banget. biasa aja rasanya. Hambar. Rasanya biasa saja bagi saya yang sudah mengenal istilah buka puasa bareng semenjak SMP, saat kami buber sekelas.
Lalu kian hari, ya kian biasa saja. Orang-orang ramai berbuka puasa, ya saya biasa saja. Malah cenderung ingin mengurangi momentum buka puasa di luar rumah.
Iya, saya lebih tertarik untuk berbuka puasa di rumah. Bersama keluarga. Sebab, rasanya beda. Syahdu. Percaya?
Maka, saat berbuka puasa adalah momen yang tepat untuk kami merasa bersama. Bersama dalam artian sama-sama menanti hal spesial yang sama. Itu poinnya. Amat berharga bagi saya.
Kalau ada Adek di rumah, riuh suasananya. Ibu sangat senang. Ibu akan membuatkan es blewah setiap ada Adek di rumah. Yang menarik, dulu, saya dan Adek balapan untuk mengisi piring sampai setumpuk, lalu ditungguin sambil menanti azan. Momen itu sih yang dirindukan. Eits, tapi untuk saat ini enggak lagi sih, haha. Udah gede. Udah sama-sama akan dewasa.
Sepertinya, Ramadan tahun ini adalah pertama kalinya Ayah dan Ibu berbuka puasa terpisah dari kedua anaknya. Semoga tenang-tenang dan adem ayem ya di rumah. Pasti merindukan kami. Semoga rindunya berbuah manis, hingga tiba waktunya kita berkumpul kembali.
Wassalamualaikum wr wb 💕💕
Salam kunjungan dan follow :)
BalasHapus