Konten [Tampil]
Sore itu, usai menjelajah Solo sendirian ala kadarnya, akhirnya saya dijemput si Mas. Dia mau ngajak saya ke tempat wisata.
Sore-sore gini masih sempat ke tempat wisata?? Duhlah, terserah dah, saya manut.
Makin kaget terheran-heran ketika jalanan yang dilalui memasuki kabupaten Wonogiri.
Main ke Gunung Sepikul Sukoharjo
Si Mas ngajak saya ke wisata alam Gunung Sepikul. Lokasinya di Sukoharjo. Saya pikir ya masih di Solo-Solo aja sih, eh kok malah mainnya ke luar kota 😑Makin kaget terheran-heran ketika jalanan yang dilalui memasuki kabupaten Wonogiri.
Dengan penuh keraguan, berkali-kali saya tanya ke si Mas, iki sakjane kate nangdi? Koyoke maeng munine ndak Wonogiri deh. (Ini sebenarnya mau kemana? Kayaknya tadi bilangnya bukan Wonogiri deh)
Ealah, ternyata jalan yang kami lewati adalah jalan tembusan menuju Gunung Sepikul di Sukoharjo. Kaget juga sih ternyata saya berpindah ke 2 kota.
Ealah, ternyata jalan yang kami lewati adalah jalan tembusan menuju Gunung Sepikul di Sukoharjo. Kaget juga sih ternyata saya berpindah ke 2 kota.
Cepet juga ya perjalanannya. Halah, yo Mas seh sing ngebut. Ngebut selak sore. (Halah, ya Mas sih yang ngebut. Ngebut hendak sore)
Lokasi Gunung Sepikul berada di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Untuk pergi ke Gunung Sepikul melalui kota Solo, maka pilihlah rute ke Wonogiri melalui jalan utama.
Kemudian ikuti jalan utama sejauh 27 km hingga mendapati pertigaan di Terminal Giri Adipura.
Akses Jalan ke Gunung Sepikul
Jalanan menuju Gunung Sepikul ini enak. Mulus shay. Jalanannya enggak terlalu ramai, jadi ya lancar-lancar saja 💃Lokasi Gunung Sepikul berada di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Untuk pergi ke Gunung Sepikul melalui kota Solo, maka pilihlah rute ke Wonogiri melalui jalan utama.
Kemudian ikuti jalan utama sejauh 27 km hingga mendapati pertigaan di Terminal Giri Adipura.
Lalu beloklah ke arah barat dengan meninggalkan jalan besar dan melewati jalan tembusan menuju Gunung Sepikul 💁
Tetap ikuti jalan tembusan tersebut sepanjang 6,5 km hingga menemukan perempatan di SDN Tiyaran 03.
Tetap ikuti jalan tembusan tersebut sepanjang 6,5 km hingga menemukan perempatan di SDN Tiyaran 03.
Perjalanan dilanjutkan dengan berbelok arah memasuki gapura.
Ikuti jalan hingga mendapati papan penunjuk arah ke Gunung Sepikul.
Berbeloklah ke kiri sesuai arahan, melajulah sebentar lalu tak berapa
lama kemudian kita sampai di Gunung Sepikul.
Gapura desa menuju Gunung Sepikul |
HTM Gunung Sepikul
Puas rasanya ketika kita sudah sampai di Gunung Sepikul, padahal ya saat itu belum naik, hehe. Masih di area parkir. Tapi ya udah ngerasa seneng sih.
Lalu berharap, semoga gunungnya enggak tinggi-tinggi banget, mengingat hari sudah sangat sore 💁
Si Mas memarkirkan sepeda motornya di tempat parkir. Biaya jasa parkir untuk sepeda motor adalah 2.000,- sementara mobil adalah 5.000,-
Ah ya, tidak ada HTM yang dipungut di sini. Tetapi kita boleh banget memberi dengan seikhlasnya.
Wujud Gunung Sepikul dari tempat parkir |
Naik ke Gunung Sepikul
Sebenarnya, rute pendakiannya receh sih. Cuma segitu-gitu doang. Naik, tapi tidak terlalu menanjak.
Ketinggiannya cuma 15 meter dari parkiran sih kayaknya. Panjang rutenya hmm antara 0,5 km sampai 1 km kayaknya.
Tanahnya ya tanah bebatuan purba. Aman kok untuk dilewati meski sore hari.
Tapi ya gitu. Saya kaget campur syok campur ngomel-ngomel 😆
Saya tuh kaget. Kaget karena harus berjalan naik ke puncak. Ya okedeh kalau jalannya enggak begitu lama atau tinggi. Tapi kok menurut saya cukup lama ya.
Tapi ya gitu. Saya kaget campur syok campur ngomel-ngomel 😆
Saya tuh kaget. Kaget karena harus berjalan naik ke puncak. Ya okedeh kalau jalannya enggak begitu lama atau tinggi. Tapi kok menurut saya cukup lama ya.
Saya pikir sebentar lagi akan sampai, tapi kok masih ada
jalan turunan, yang nantinya akan naik lagi. Fiuh.
Dikiranya udah di puncak, ternyata masih separuh perjalanan |
Saya juga syok sih. Ya campur harap-harap cemas. Soalnya enggak ada persiapan fisik atau mental bahwa saya akan naik gunung (meski pendek).
Sebab, terakhir kali saya naik gunung (yang pendek juga), saya hampir semaput euy 😅
Maka di sini, saya was-was dan harap-harap cemas perihal kekuatan saya naik gunung. Haha.
Saya juga ngomel-ngomel loh. Haha. Tapi ya ngomelnya dalam hati. Enggak berani ngomel-ngomel langsung di depan si Mas.
Maka di sini, saya was-was dan harap-harap cemas perihal kekuatan saya naik gunung. Haha.
Saya juga ngomel-ngomel loh. Haha. Tapi ya ngomelnya dalam hati. Enggak berani ngomel-ngomel langsung di depan si Mas.
Omelan atau gerutuannya tuh hanya berkisar tentang iki lapo seh munggah gunung sore-sore, nggarai kesel, keringeten, wuh sembarang kalir wes. (Ini ngapain sih naik gunung sore-sore, biin capek, berkeringat, wuh semuanya dah).
Lalu omelan saya berhenti ketika saya sudah sampai di puncak 😂
Wuaaw... Mashaa Allah... indahnya.
Enggak nyangka euy, bisa sampai sini. Alhamdulillah 😍
Capek euy |
Wuaaw... Mashaa Allah... indahnya.
Enggak nyangka euy, bisa sampai sini. Alhamdulillah 😍
Pemandangan Gunung Sepikul |
Dari Atas Gunung Sepikul
Dari atas Gunung Sepikul saya melihat pemandangan yang indah banget. Hamparan padi ijo royo-royo sungguh menyejukkan jiwa.
Dengan ini saya menyimpulkan bahwa Sukoharjo adalah salah satu lumbung padi Jawa Tengah.
Saya juga melihat gunung-gunung kecil yang masih saudaraan dengan Gunung Sepikul.
Saya juga melihat gunung-gunung kecil yang masih saudaraan dengan Gunung Sepikul.
Maksudnya, jenis gunungnya sama, yaitu gunung yang berasal dari batuan beku berukuran besar. Ya begitu gunungnya: khas, seksi dan memukau 😎
Sunset di Gunung Sepikul
Saya tuh mulanya enggak paham, kenapa si Mas ngotot banget ngajak ke sini, padahal kan main ke sininya bisa besok pagi.
Ternyata momen terbaik untuk menikmati Gunung Sepikul adalah sore hari. Dengan jelas, kita bisa menyaksikan matahari terbenam di ufuk barat 🌇
Uwaaah, saya lama banget enggak lihat sunset. Sunsetnya sespesial ini pula. Alhamdulillah
Eh, yang bikin spesial sih ya momennya. Momen dan orang yang menemani. Eaaaaa 😆😆😆
Btw, foto ini adalah foto favorit saya di sini. Sebab, si Mas jadi lucu. Rambutnya belah tengah, haha. Juga... huuuuh juahil ii looh tanganne 😆
Eh, yang bikin spesial sih ya momennya. Momen dan orang yang menemani. Eaaaaa 😆😆😆
Hati-Hati Saat di Gunung Sepikul
Gunung Sepikul ini memang gunung yang enggak terlalu tinggi. 15 - 30 menit perjalanan pun sudah sampai ke puncak. Namun ya kita harus tetap hati-hati.
Sebab, jalan pijakan saat di puncak tidaklah datar. Melainkan berbentuk gerigi kasar seperti layaknya bebatuan gunung api purba pada umumnya💁
Maka, pintar-pintarlah dalam berpijak. Sulit bagi kita untuk menemukan tempat yang datar. Juga, berhati-hatilah untuk mundur atau maju, jangan sampai jatuh. Tahu sendiri kan sebabnya apa👮
Sebenarnya saya belum puas menikmati Gunung Sepikul. Pengennya sampai malam hari. Sekalian melihat bintang-bintang dari tanah Sukoharjo.
Maka, pintar-pintarlah dalam berpijak. Sulit bagi kita untuk menemukan tempat yang datar. Juga, berhati-hatilah untuk mundur atau maju, jangan sampai jatuh. Tahu sendiri kan sebabnya apa👮
Sebenarnya saya belum puas menikmati Gunung Sepikul. Pengennya sampai malam hari. Sekalian melihat bintang-bintang dari tanah Sukoharjo.
Namun apa daya, kami harus turun demi keamanan dan keselamatan. Saat ini sudah cukup petang. Tahrim adzan magrib sudah terdengar.
Kami pun lekas turun. Tidak ada penerangan di setapak Gunung Sepikul. Pun ketika kami sampai di tempat parkir, suasana cukup gelap.
Kami pun lekas turun. Tidak ada penerangan di setapak Gunung Sepikul. Pun ketika kami sampai di tempat parkir, suasana cukup gelap.
Hanya ada satu lampu temaram saat itu. Dan kami pun lekas-lekas pergi meninggalkan Gunung Sepikul.
Ehem. Lain kali ke sana lagi ya. Hahaha... 😆😆
Setelahnya, kami melanjutkan perjalanan sebentar, untuk kemudian singgah lagi mengisi perut. Saya ingin nyobain mie ayam.
Ehem. Lain kali ke sana lagi ya. Hahaha... 😆😆
Makan Bakso di Sukoharjo
Kami pulang saat Magrib. Di perjalanan, kami singgah ke Masjid untuk salat Magrib. Cukup ramai ya anak-anak desa di masjid. Riuh euy 😇Setelahnya, kami melanjutkan perjalanan sebentar, untuk kemudian singgah lagi mengisi perut. Saya ingin nyobain mie ayam.
Apakah rasa mie ayam di Wonogiri benar-benar seperti mie ayam Wonogiri yang sebenarnya?
Eh ternyata benar. Puersis asli rasanya. Bentukannya juga sama dengan Mie Ayam Wonogiri yang ada di Jember dan Lumajang.
Eh ternyata benar. Puersis asli rasanya. Bentukannya juga sama dengan Mie Ayam Wonogiri yang ada di Jember dan Lumajang.
Berarti Mie Ayam Wonogiri yang ada di kota saya, resepnya asli Wonogiri dan rasanya benar-benar sama ya 😆
Juga, pentol baksonya beuh sama persis. Rasanya ya kayak pentol Bakso Solo banget. Saya pikir ya pentolnya seperti pentol bakso pada umumnya.
Juga, pentol baksonya beuh sama persis. Rasanya ya kayak pentol Bakso Solo banget. Saya pikir ya pentolnya seperti pentol bakso pada umumnya.
Tapi kan Bakso Solo rasanya memang khas sih. Dan di sini... rasanya asli banget euy. Hahaha, ya memang asli sih, lahwong di sini tempatnya.
Setelah puas menikmati sunset di Gunung Sepikul dan semangkuk Mie Ayam Wonogiri + Pentol Bakso Solo, kami kembali ke Solo dengan keadaan puas dan bahagia. Alhamdulillah... 😇
Sepanjang perjalanan pulang, saya memeluknya erat, menikmati malam dalam canda.
Wassalamualaikum wr wb 💕
NB: semua foto-foto di sini dijepret oleh si Mas dan beberapa di antaranya ngambil di blognya
Setelah puas menikmati sunset di Gunung Sepikul dan semangkuk Mie Ayam Wonogiri + Pentol Bakso Solo, kami kembali ke Solo dengan keadaan puas dan bahagia. Alhamdulillah... 😇
Sepanjang perjalanan pulang, saya memeluknya erat, menikmati malam dalam canda.
Wassalamualaikum wr wb 💕
NB: semua foto-foto di sini dijepret oleh si Mas dan beberapa di antaranya ngambil di blognya
Kok ngerti-ngerti dadi garing..? Padahal ning foto awal ijo.. haha
BalasHapusbikin kezel emang kalau dikasih angin surga ya,, kirain udah puncak, eh harus turun dan naik lagi wkwk..
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
surprise ya perjalanannya, view nya cakep dari puncak apalagi spot buat nikmati sunset.
BalasHapusNgebayangin jaraknya cukup jauh juga ya
Weleh... Ini mah namanya beneran keliling Solo Raya, Ros. Enggak sia-sia berati kemarin dulu pas main ke Solo, ya. Marem tenan. Mulai dari Keraton, Balekambang, Sriwedari, terus ini diajak ke Sukoharjo.
BalasHapusKayak e kalau ngecamp disitu asik juga.
Pemandangannya keren mbak, lega gitu rasanya.
BalasHapusCapek jd hilang pas di puncak ya
BalasHapusSebetulnya Gunung Sepikul nggak jauh dari rumah. Tapi kalau saya pulang kampung, orang rumah nggak pernah ada yang mau diajak kemari. Jadinya sampai sekarang, saya ya belum sempat berkunjung. Keren pemandangannya.
BalasHapusHai kak Ros...ku jd inget upin ipin hehehe. View dr atas bagus banget ya, serasa dimana gitu.
BalasHapusWah kak Ros, kapan main ke Solo lagi? Suruh Anggara ngajakin ke Wonogiri kak. Ada banyak tempat keren2 loh di sini
BalasHapusCantik banget viewnya dari atas
BalasHapusangsung hilangdeh semua penat mendaki, terbayar sama pemandangan yang terhampar di bawah sana ya
Ngebayangin naik gunung, pasti melelahkan. Ternyata nggak begitu tinggi ya. Tapi tetap kudu hati-hati. Viewnya cakep mba. Apalagi ada hamparan sawah dibawahnya itu.
BalasHapusMelihat kontur bebatuan dalam foto lokasinya mirip kaya di bebatuan stone garden Padalarang Bandung.
BalasHapusKapan-kapan naik Gunung lebih tinggi ajak anak kami, Mbak hehehe
Wkwkwk Sukoharjo sama Wonogiri masih masuk dalam Kasunanan Surakarta (cmiiw). Orang sana kalo ketemu orang luar dan ditanya asalnya dari mana, biasanya bakal jawab "Solo". Kalo di Jogja kayak Sleman atau Gunung Kidul.
BalasHapusSore-sore memang serunya naik gunung, mbak. Ndelok sunset berduaan #ciyeee
hihi capek ya kak ros menuju puncaknya. Tapi emang biasanya terbalas dengan pemandangan dan juga bucket list terpenuhi, rasanya puas yak kalau sudah sampe puncak perjuangannya.
BalasHapusWah, baru tahu aku ada Gunung Sepikul. Lokasinya nggak jauh-jauh amat dari Solo ya. Bisa nih, jadi alternatif tempat piknik kalo lagi main ke Solo.
BalasHapusEnak banget berduaan sama si Mas memandang sunset. Ditutup sempurna makan baksooo
BalasHapusMau ke Gunung Sepikul melewati Wonogiri? Pasti bisa mampir makan bakso dulu ya hahaha mantap 😘😘 Berani ya traveling sendirian salut. Aku sih gaaa hihi. Pemandangannya bagus. Jarang2 eh belum pernah tau gunung ini.
BalasHapusNamanya lucu Sepikul. Apa ya maknanya? Sunset di gunung ituuu antara sedap dan ngeri. Indahnya pas sunset. Udahnya gelap gulita, ngeri terpeleset kan ya. Btw...baso Solo emang endez yah.
BalasHapusBolehkah membuka tenda di Gunung Sepikul dan bermalam? Kayaknya berburu milky way di atas sana bakalan bagus banget hasilnya :)
BalasHapusNah itu yang suka bikin saya kayak kapok sambel kalau diajak jala kayak begini. Suka berasa capek saat jalannya. Jadi berasa kapok. Tetapi, begitu sampai puncak, langsung ketagihan karena ilang capeknya hehehe
BalasHapusBagus mba tempatnya... Malah jadi surprise ya karena gak rencana dan gak tau akan ke Gunung Sepikul... :D Di sana bisa camping juga kayaknya ya mba? Tapi penerangannya nggak ada ya... Semoga fasilitasnya bisa lebih baik lagi...
BalasHapusWaah cakep juga ya pemandangan dari atas. Sebanding dengan usaha naiknya ya Mbak.
BalasHapusmasnya suka bikin kejutan ya mbak Nunung
BalasHapustapi seru juga lho sore2 main ke gunung, pemandangannya cantik juga..
Kak Ros, salam ama si mas mu yak wkwkwk..
BalasHapusGunung Sepikul ini bukit atau gunung sik mbak? Tingginya piro? Cakep banget pemandangan dari atas ya mbak..
Btw tulisan mbak asyik banget.. Sukak