Konten [Tampil]
Pekan lalu, Instagram lagi asyik banget. Seorang selebgram, Andra Alodita, menyampaikan ke publik melalui igstorynya bahwa dia sedang sangat senang karena sudah bebas finansial. Iya, sudah merdeka secara finansial, dengan perjuangan yang berdarah-darah.
Kisahnya menarik, penuh perjuangan. Ada rekam jejak ceritanya di blognya, tentang mengatur keuangan, judulnya My Financial Journey. Ditulis sampai 3 part, sebagai tanda bahwa ia sedang berproses untuk merdeka secara finansial. Kini, dia pun sudah memenuhi targetnya dan bisa bersenang-senang tanpa ribet memikirkan keuanganπ
Sharing is caring
Tips Mengatur Keuangan Ala Andro Alodita dan FInancial Planner
Banyaknya komentar dan dm yang masuk ke Instagramnya, cukup membuat Kak Andra kewalahan. Kewalahan tapi senang, karena sudah banyak orang yang mau untuk melek finansial. Maka, keesokan malamnya, Kak Andra langsung mengadakan live Instagram bersama financial plannernya, Kak Randi.Waw, live streaming di Instagram sambil mengajak financial plannernya untuk ngomong juga. Berbagi tips secara gratis. Wuaw, gratis men. Padahal bayar jasa financial planner mahal yak. Hahaha. Alhamdulillah... rezeki berarti nih π
Bebas Finansial = Dana Darurat Terpenuhi
"Mengatur keuangan itu susah-susah gampang. Harus berani bersakit-sakit dahulu, untuk merdeka kemudian"
Begitu kata Kak Randi. Mengartikan bahwa kita harus bersiap untuk menabung dan mengurangi belanja lifestyle yang enggak penting-penting banget. Ini soal mental, kesiapan, dan keseriusan.
Mental, tahan godaan saat diajakin teman nongkrong. Siap untuk mencari hal yang kreatif karena duit terbatas. Serius menjalaninya sampai benar-benar bebas finansial π
Oh ya, ciri-ciri bebas finansial adalah terwujudnya dana darurat. Dana darurat adalah dana yang dikeluarkan saat sedang mengalami keadaan darurat. Misalnya, kecelakaan, terkena bencana gempa bumi, mobil rusak, dsb.
Dana darurat ini jumlahnya 12 kali pengeluaran bulanan. Wuaw, gede ya. Jumlah tersebut untuk orang yang sudah berkeluarga. Sementara, untuk pasangan suami istri, dana darurat yang dipersiapkan adalah 6 kali pengeluaran bulanan. Sementara untuk yang single, dana darurat yang dipersiapkan adalah 3 kali pengeluaran bulanan π
Jadi kalau misal terkena PHK, kita masih bisa tetap hidup memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mengandalkan dana darurat, sembari mencari pekerjaan baru.
Tips Mengatur Keuangan
Menyisihkan gaji untuk dana darurat untuk memang agak sulit ya. Makanya, jangan disisihkan, melainkan diatur. Kalau disisihkan ya nominalnya jadi kecil. Sementara, kalau diatur ya nominalnya jadi pas. Dana darurat akan tercapai sesuai target. Maka, kita harus pintar-pintar mengatur keuangan π
Nah, mengatur keuangan ini paling gampang bila kita membaginya ke dalam pos-pos, sesuai peruntukannya. Standarnya ada 7 pos, tapi boleh disesuaikan kok.
- 1. Zakat/amal - minimal 2,5% - 5%
- 2. Utang dan kewajiban - maksimal 35%
- 3. Dana darurat
- 4. Dana proteksi
- 5. Dana investasi / tabungan
- 6. Biaya hidup
- 7. Gaya hidup
Oke, mari kita bahas satu per satu.
1. Zakat/amal
Hal ini harus dimasukkan pos dulu dan harus diatur lebih dahulu. Minimal 2,5% untuk muslim. Untuk yang beragama lain bisa disesuaikan.2. Utang dan kewajiban
Kalau misal punya cicilan KPR, kredit sepeda motor, mobil dsb, ya dananya harus diatur juga. Kalaupun mau berutang, pastikan utang bulanannya maksimal adalah 35% gaji bulanan. Supaya cashflow tetap aman π3. Dana darurat
Ini bebas sih. Boleh 10%. Bergantung kita targetnya mau bagaimana. Kalau ingin segera cepat-cepat bebas finansial, ya boleh kalau dinaikkan sampai 30%. Menaikkan tabungan untuk dana darurat, berarti menekan biaya hidup atau gaya hidup. Tinggal pilih saja, mau merdeka lebih cepat atau lama.4. Dana proteksi
Boleh boleh saja kalau ikut program asuransi. Diatur saja enaknya berapa. Normalnya sih 10% gaji. Kalau pun enggak pakai dana proteksi, juga enggak pa-pa kok π5. Dana investasi / tabungan
Yang dimaksud dana investasi di sini adalah tabungan. Entah kita mau menabung untuk apa. Untuk membeli mobil yang langsung dibayar cash nantinya, atau apa. Bebas. Boleh juga kalau untuk dana pendidikan anak. Idealnya juga 10%. Ditabung mulai sekarang. Kalau menabung tapi belum ada tujuannya, juga enggak pa-pa kok.6. Biaya hidup
Ini nih yang paling sulit mengaturnya. Mulanya, kita harus membuka secara gamblang, mengupas satu per satu pengeluaran bulanan. Termasuk uang untuk bayar listrik, gaji ART, biaya pendidikan anak, kebutuhan dapur, pulsa, biaya transportasi, dsb. Harus dirinci sedetail mungkin. Yang masuk biaya hidup adalah kebutuhan sehari-hari. Idealnya 15%. Tapi bergantung kebutuhan setiap individu πTapi kalau biaya hidupnya cenderung tinggi, coba cek ulang. Apa yang menyebabkan biaya hidup tinggi. Masih memiliki kewajiban ngopi di starbak? Wajib beli sepatu baju tiap bulan? Masih nongki-nongki cantik di kafe seminggu tiga kali? Nonton film di bioskop tiap weekend? Wuah, harus dikurang-kurangin tuh. Atur lagi.
7. Gaya hidup
Nah, ini adalah pemenuhan hal-hal yang kita favoritkan. Pengen travelling ke luar negeri, beli tas bermerk mahal, tambah koleksi lensa kamera, dsb. Itu plottingnya di sini. Dana untuk gaya hidup ini, bukan berarti duitnya dihabisin bulan itu juga. Melainkan ditabung bulanan. Maka, bisa jadi kita baru dapat barang favorit setelah berbulan-bulan lamanya kita menabung πDana untuk gaya hidup ini adalah sisa dari pengeluaran untuk 6 pos lainnya. Juga, urutan perhitungannya harus urut. Sesuai dengan urutan 1 sampai 7 v
Pokoknya, zakat atau amal harus nomor satu. Bukan lifestyle nya yang didahulukan. Kalau lifestyle nya didahulukan, jangan kaget kalau nanti sambat, "Loh duitnya kemana aja ya? Perasaan belum dipakai apa-apa" π
Nah, itu dia tips mengatur keuangan yang saya dapat dari Kak Andra kak Randi. Bermanfaat banget ya. Alhamdulillah.... π
Sengaja saya tulis di blog. Sebagai catatan dan pengingat, bahwa saya juga harus melek finansial, dan disegerakan untuk bebas finansial sebelum menikah. Enggak cuma saya yang harus bebas finansial sebelum menikah, melainkan si Mas juga. Udah rembug tuh, hahaha. Ya supaya nanti kalau menikah sudah lebih mudah mengatur keuangannya, hehehe π
Lalu, kamu? Sudah mulai belajar mengatur keuangan kah?
Wassalammualaikum wr wb π
Wah, ada yang tersindir.. hoho
BalasHapuskadang tanggungan yg tak terduga malah bisa bikin sistem keuangan jadi kacau, mbak. maunya inginirit tapi tunjangan malah melebar. huuuuuh. kalao masih jomblo malah bisa dinikmati sendiri cuma berapa persen bisa ditabung.
BalasHapusoiya, mbak. instagramku difollowback ya. he he.
BalasHapusdana darurat emang penting ya disiapkan sejak dini. abis baca tulisan ini aku jadi berfikir lagi nih kadang aku masih sering beli beli yg ga penting2 amat cuma karna lapar mata huhu
BalasHapusWaaaa... Target bebas finansialku udah lewat mba. Dan sampe sekarang amsih merangkak mencoba tetap semangat.
BalasHapusNo 1 itu wajib banget yaaa.. Yg sering lupa sih yg no 3. Pas udah darurat baru nyesel deh gak nyiapin dana daruratnya
BalasHapusIya bener banget kak, aku dulu mantan financial planner di salah satu bank. Aku juga mempraktekkan walau agak berat sih awalnya. Alhamdulillah sampe sekarang masih berusaha wkwkkwkwk angel'e puolllll btw TFS yah kak Ros.
BalasHapusIyes, amal kudu diduluin dan untuk gaya hidup, aku udah ngepresin banget supaya gak boros. Gak papa sih kalau dikatain pelit
BalasHapusEmang inspiring terus ya Kak Alo
BalasHapusThank you udah share cha
Tips pengelolaan keuangan tipe begini nih yg paling berhasil menurutku. Aku juga masih dlm masa berjuang dlm membebaskab diri dr dana derurat.
BalasHapusaku beneran perlu banget ini. secara pengelolaan keuanganku berantakan banget tiga bulan terakhir. Seharusnya semua tercover tapi banyak yang miss dan harus gunain dana cadangan
BalasHapusinformatif banget
BalasHapusHoooo... Ada 7 kata kunci. Jadi lebih gampang dipahami sih
BalasHapusTips yang sangat membantu banget nih, ketika gajian harus pinter pinter menyisihkan dana mau kemana saja. Karena, kalo tidak uang bisa kepakai dengan sia sia dan setuju banget dahulukan zakat juga karena duit yg kita dapat sebagiannya untuk org yg membutuhkan
BalasHapusAku suka banget sama acara finansial planner ginih...
BalasHapusJadi secara gak langsung kembali mengingatkanku untuk hidup sesuai dengan kebutuhan.
Bukan nuruti gaya hidup, yang gak ada habisnya kalau dituruti.
"gaya hidup" memang sangat penting, sependapat dengan uraiannya.
BalasHapusThank you for sharing