Menemukanmu di Women Need Rights - BLOG TEKNO EDUKASI

Konten [Tampil]

Assalammualaikum wr wb

Sengaja saya menulis postingan tengah malam ini untuk menuntaskan target harian saya. Sengaja juga bahwa hari ini saya akan membahas tentang hal yang saya nanti, yaitu kegiatan diskusi Women Need Rights di cafe Riuh Rempah malam tadi jam 7.

Sebenarnya bukan kegiatan diskusinya yang saya tunggu, melainkan sosok yang ingin sekali saya temui. Bukaaaan... yang saya maksud bukanlah mantan atau gebetan, melainkan seorang blogger perempuan yang sudah melanglang buana kemana-mana dan akhirnya muncullah ia dalam sekelebat mata di Jember.


Namanya Prita HW.

Sudah sejak 2 bulan terakhir ini saya mencoba mengaktifkan diri kembali di dunia perbloggeran. Saya juga mencari-cari para blogger Jember yang masih aktif, tapi tak jua saya temukan. Hingga akhirnya Mbak Prita HW mengetuk rumah maya saya lalu ia mengatakan bahwa ia sedang berada di Jember dan baru dua bulanan Jember.

Sangat mengejutkan bagi saya. Hal yang terbersit dalam benak saya adalah "kopdar", tentang bagaimana caranya saya bertemu dan ngobrol dengan beliau untuk sharing-sharing perihal dunia perbloggeran. Jujur, kopdar adalah mimpi saya yang ingin diwujudkan pada tahun ini. Karena saya merasa bahwa tidak sah seorang blogger dikatakan sebagai blogger apabila belum pernah kopdar, hehehe. Saya merasanya begitu siiih...

Alhamdulillah, Mbak Prita merespon dengan sangat agresif dan gercep (gerak cepat) sehingga saya langsung antusias untuk bertegur sapa di sosial media yang lebih intim dan mengajak blogger-blogger lain yang telah ditemukan Mbak Prita.

Alhamdulillah lagi, diberi kesempatan dalam waktu dekat (baru saja) untuk bertemu Mbak Prita dengan kedok menghadiri kegiatan diskusi yang pematerinya adalah Mbak Prita. Jadilah kita bertemu dan saling sapa. Hmm, kesan saya bertemu Mbak Prita adalah ternyata lebih kecil daripada yang saya duga. Pun, mungkin Mbak Prita akan memiliki kesan kepada saya sebaliknya, yaitu hmmm ternyata lebih besar daripada yang saya duga.

Dari kegiatan diskusi bertajuk Women Need Rights, sejujurnya Mbak Prita lebih mencuri perhatian saya, hahaha. Girang banget sih ketemu blogger. Soalnya ini penantian selama bertahun-tahun.

Yaaa, tidak dapat memungkiri bahwa sedikit-sedikit tema Women Need Rights ini cukup bisa menarik perhatian saya juga sih. Diputarkan film dokumenter berjudul Miss Representation dengan durasi cukup lama. Seharusnya, jangan lama-lama banget sih. Cukup setengah jam. Kalau selama itu sih, saya cukup bosan, hahaha, apalagi terjemahan bahasa inggrisnya kacau balau, ala-ala google translate gitu deeeh (diri ini juga patut disalahkan sih gara-gara belum ahli berbahasa inggris).

Perihal diskusinya cukup menarik. Pendapat dari Mbak Prita dan Mas Pranoto selaku pemateri sangat bisa dipahami dan dicerna dengan mudah. Pertanyaan dari Tammy selaku MC yang mengiring kita untuk mempertanyakan mengapa tidak terpikirkan tentang adanya sekolah ayah, mengapa hanya sekolah Ibu?

Mbak Prita dan Tammi

Kehadiran Bu Desak, selaku pemimpin Puslit Tembakau juga cukup mengejutkan bagi saya. Sudah dua kali saya berkunjung ke museum tembakau dan sangat kepo dengan Bu Desak, sosok wanita tangguh yang mengepalai hal besar bernama tembakau. Sangat menginspirasi ketika beliau menceritakan tentang peran dirinya dan suami dalam mengurus rumah tangga yang ternyata memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Bu Desak dan Mas Pranoto

Alhamdulillah, malam ini sangat istimewa. Bertemu dengan orang-orang hebat adalah salah satu rezeki yang harus saya syukuri. Semoga rezeki seperti ini bisa saya dapatkan selalu.

Ohya, sebelum menutup postingan ini, nggak lengkap rasanya apabila saya tidak mengucapkan "Happy International Women Day" kepada seluruh perempuan yang ada di muka bumi. Mari kita saling bahu membahu untuk menguatkan.

Wassalammualaikum wr wb