Konten [Tampil]
Kelas 1 SD, saya cukup dibingungkan dengan penulisan nama panggilan saya yang sebenarnya. Pun sampai sekarang saya pun masih bingung, hingga pada akhirnya saya bersikap cuek terhadap nama panggilan orang-orang terhadap saya π
Terlahir dengan nama Rhoshandhayani Koesiyanto Taslim yang mungkin bagi sebagian orang cukup aneh karena terlalu banyak huruf H-nya, saya tetap mensyukurinya. Nama panjang tersebut diberikan oleh Ayah, yang lagi fanatik menggabung-gabungkan nama keluarga.
Handayani adalah nama belakang Ibu saya. Koesiyanto adalah nama belakang Ayah saya. Taslim adalah nama kakek saya dari garis keturunan Ayah (entah kenapa nama kakek dari garis keturunan Ibu nggak diikutkan juga). Jadi, tentu saja nama asli saya hanyalah Ros.
Ayah |
Pernah suatu hari, saya menanyakan arti nama saya kepada Ayah, jawaban Ayah cukup sederhana, "bunga". Padahal kita tahu bahwa Ros itu identik dengan mawar π . Yaa mungkin maksudnya bunga mawar. Supaya saya seindah bunga mawar, Inshaa Allah πΉ
π π
Hmm apakah nama sepanjang itu artinya cuma bunga?
"Terus, arti nama yang lainnya apa yah?" Saya mencecarnya lagi
"Nggak tahu," jawab Ayah enteng.
Duh π π π π
Ah, ya sudah, biar saya cari sendiri saja π
Kepo-kepoin arti nama di google untuk setiap objek nama, lalu memilih arti yang bagus, hehe ππ
Ros = Bunga mawar
Handayani = Memberikan dorongan moral atau dorongan semangat
Koesiyanto / Kusyanto = Harum
Taslim = Patuh
Alhamdulillah... ternyata semua nama saya ada maknanya dan maknanya baik-baik.
Arti nama tersebut di atas, saya cari barusan, ya baru saja π Saya juga baru tahu kalau arti nama saya seperti itu.
Berarti, kalau didefinisikan arti nama saya adalah seorang perempuan seperti bunga mawar nan harum yang patuh dan mampu memberikan dorongan semangat untuk orang-orang terdekatnya
Kira-kira begitulah yaaa, maknanya meski diimbuhi sedikit, biar komplit dan berkah namanya semakin memberkahi diri empunya nama. Aamiin...
Ibu |
Kira-kira sebulan yang lalu, saya bertemu dengan Pakde (ikatan jauh) di sebuah perjalanan. Beliau menerka-nerka wajah saya yang mirip Ibu, lalu memanggil saya, "Hmm... Putri ya?"
Karena tidak merasa memiliki nama Putri, maka saya menggeleng dan menjawab, "Bukan Pakde, saya Rhosha". Saya juga sempat berpikir bahwa mungkin Pakde teringat anaknya Bude yang masih ponakannya Ibu, namanya Putri, badannya hampir sama besar dengan saya. Saya berpikiran positif seperti itu.
Kemudian saya bercerita kepada Ibu tentang hal tersebut yang sudah saya ceritakan di paragraf sebelumnya. Lalu Ibu bilang bahwa Pakde memang tahunya nama saya adalah Putri Aninda, ee ternyata nggak jadi pake nama Putri Aninda π Ah elaaah, kenapa nama yang nggak jadi masih bisa aja ya diingat π
Sebenarnya Ibu saya nggak setuju dengan pemberian nama oleh Ayah saya. Ibu maunya, saya diberi nama "Putri Aninda", ntar dipanggil Puput. Jika saya cari di google, arti namanya adalah anak perempuan kesayangan. Ah, jadi kangen Ibu π
Pada akhirnya, sebagai istri yang patuh kepada suami, maka Ibu mengiyakan nama yang diberikan oleh Ayah untuk saya, yang saya gunakan sampai sekarang.
Sejak kecil, Ayah sempat mempopulerkan penggalan nama saya, yaitu Rhoshandha. Dipopulerkan melalui jasa jahitnya Ibu yang diberi nama "Tailor Rhoshandha". Sebenarnya jasa elektronikanya Ayah juga diberi nama saya sih, tapi nggak jadi. Akhirnya pake nama Adik saya, tapi nggak jadi juga, soalnya udah nggak pake brand lagi.
Kemudian, nama Rhoshanda digunakan sebagai brand toko alat tulis keluarga kami, yaitu "Toko Rhoshandha". Stempel toko ya pake nama Rhoshandha. Tapi ya begitu, toko kami terkenal bukan dengan nama Rhoshandha, melainkan Pak PG, alias Pak Gatot (nama Ayah saya). Dan tentu saja, oleh murid-muridnya Ayah, saya disebut anaknya Pak PG dan Ibu saya disebut Bu PG. Ah, terserahlah π
Sebenarnya ingin sekali punya blog yang namanya tuh pake nama diri, maksudnya rhoshandha.com. Tapi lah kok ya saya kasihan banget sama orang-orang yang mau berkunjung ke blog saya. Gagal berkunjung hanya karena salah menulis meskipun kurang huruf H π Maka, saya pakai nama lain.
Teman-teman di kampus memanggil saya Kak Ros. Cukup familiar nama itu, juga semakin akrab di telinga saya. Entah bagaimana asal muasal nama itu, tapi Alhamdulillah nama tersebut menjadi brand baru saya untuk nama blog.
Maunya sih kakros.com, tapi harganya mahal banget, karena namanya cukup populer di indeks pencarian google. Akhirnya, pake kakroos.com dengan double o, harganya cukup miring. Pun juga ada sebagian teman-teman yang memanggil saya dengan nama Kak Rus. Okelah, bebaslah π
Di rumah, saya menamakan diri saya dengan nama Mbak Ocha. Sejak kecil, adik memanggil saya Mbak Ocha. Ibu dan saya juga memanggil saya Mbak Ocha apabila sedang berdiskusi atau ngobrol dengan Adik. Ayah sih masih nggak terima sampe sekarang dengan nama panggilan itu, memaksakan Adik untuk panggil Mbak Rhosha, tapi Adik masih tetap cinta memanggil saya dengan nama Mbak Ocha. Dan, sejujurnya, saya nggak ingin nama itu terganti. Cukup nama itu khas, panggilan oleh Adik kesayangan. Teman-temannya Adik, juga memanggil saya Mbak Ocha π
Para Pemanggil Mbak Ocha |
Dulu, kelas 1 SD, saya sempat berdebat dengan guru dan teman-teman tentang bagaimana menuliskan nama panggilan saya. Rosa? Rhosha? Rhosa? Rosya? Rhoshan? Ros? Rhos?
Okeh, bebas! Saya juga nggak tau π
Sedangkan Ayah saya menulis nama saya dengan Rosa. Duh, ternyata sesimple itu.
Saya pun nggak terima, lalu saya tanyakan, "Yah, kok namaku banyak huruf H-nya?"
"Soalnya pake ejaan lama", jawab Ayah.
Ah elah π
Mungkin bagi Ayah, nama itu keren kali ya, karena banyak huruf H-nya dan juga cuma 1 di dunia π
Sudah, cukup ya tulisan saya pagi ini. Saya cukup berbangga dengan nama saya dan nama panggilan terhadap saya π
Ah, kalau bukan karena 1m1c yang dengan gegap gempita memberikan tema "Arti Sebuah Nama", belum tentu saya membeberkan kisah rumit di balik nama saya π
Btw, tengkyu 1m1c, semoga semakin berbahagia ππ
Wassalammualaikum wr wb
haihai...nama kita mirip. Nanti yaa akan tayang juga kisah dibalik nama saya...
BalasHapusAHAHAIIIIIII, Pak Gatot jaman muda wuakakak
BalasHapusHalo kak Rhos salam kenal hehehe
BalasHapusAku kira masih keturunan Joe Taslim, tak taunya nama kakek hehehe
aku jadi keingetannya "kak ros" upin-ipin tapi dipanggil panjang.... "kak roooooos" π
BalasHapuskece kak!
Ocha lebih terasa imut lho kak
BalasHapusKak Ros jadi inget upin ipin
Tapi memang nama itu doa terbaik dari orang tua kita
Wah namanya banyak ya! Semoga orangnya bakal sesuai sama artinya. Aamiin...
BalasHapusAh nama aku simple, Dian. Kadang bangga karena artinya pelita. Tapi malah pernah ada guru yang mengartikan sumbu kompor. Sama aja sih emang, tapi kan....sumbu kompor!!!!
nama memang memiliki sebuah arti dan kehokian ya mba. hebat ya dari sebuah panggilan nama di kampus jadi sebuah nama domain blognya haha
BalasHapusSetuju dengan Ocha kelihatan feminim hihi. Gak kaya aku rian kaya cowo, berimbaslah dengan kelakuakn hahaha
BalasHapusWaduh, namanya lumayan ribet yah, jika saya disuruh nulis nama Kak Ros yang lengkap, pasti banyak salahnya.
BalasHapusJadi inget saya juga Punya nama unik, saya punya nama rin 3 biji, Rinrin Rinjaniah, bahkan banyak orang mengira nama saya Ririn.
Iya, mba Ocha.
BalasHapusSaya sempet dimarahin Ibu karena kasih nama anak ribet.
Katanya,
Kasian nanti kalo pas sekolah.
Banyak salah cetaknya.
Kak Ros,
Ini mengundang perhatianku banget...karena jadi inget kak Ros-nya Upin Ipin.
Hiihii...kaka yang cantik dan bertanggung jawab.
Apakah kak Ros juga..?
^^
Putri Aninda cantik banget namanya, Kak Ros. Tapi Roshandhayani juga bagus, khas, unik. Ini aku bener gak nulis namanya? Aku gak scroll lagi ke atas, nih hahaha. Makna di balik nama lengkapnya juga cantik banget, nama kan doa ya. Walaupun aku ngakak juga sih pas Kak Ros tanya ke ayahnya dan ayahnya Kak Ros bilang gak tau arti nama lengkapnya selain Ros hahahak
BalasHapusAih.... namanya udah bagus gitu. Orang yua pasti sudah membenamkan berbagai macam doa dan harapan di sana. Semoga makin mencintai nama Kak Ros. Etapi ada yang bilang juga apalah arti sebuah nama hehe
BalasHapusNamamu unik mbak dan jarang yang ngembarin, itu keuntungannya :D
BalasHapusKak ros.. Jadi inget kakaknya upin dan ipin.hihihi..
BalasHapusNama itu adalah doa. Jadi saat orangtua menamai kita di sana terseliplah doa untuk kita mbak
salam kenal kak ros eh mba ochaaa
BalasHapusbagus aja smua koq namanya hehe
Jadi Mba Ocha itu nama Ka Ros juga? Ahh, aku kenalnya cuma sebatas Kak ros..Ka Ros... Mau ayam goreng :(
BalasHapus*ehgimana
Namaku pasaran, hahaha
BalasHapusNama Rosha, aku tetep panggil rosa. Aneh kalo jd Ocha. Kaya teh, Ichi Ocha, wahahaha
Kak roooosssss
BalasHapusAku selalu teringat kakaknya upin ipin kalo lagi manggil nama kak roosss
Hihihi.
Itu kalau mbuletin LJK seberapa panjangnya, Mbak? πππ
BalasHapusAkhirnya bisa tahu arti nama sendiri ya. Hahahaha. Nggak papa belibet, kan unik, nggak ada yang nyamain. Beda dg namaku yang aduhai pasarannya. π
Kak Ros,
BalasHapusSeru bgt cerita di balik namanya ternyata ya, ternyata dibacanya sesimpel "Rosa" π
*Saya termasuk salah satu yg pernah bingung mikir, gimana cara baca nama Kak Ros iniπ
Tatat
Heuuu...
BalasHapusPerumusan nama panggilan mirip Rumus Kimia yaa Kakak...