Konten [Tampil]
Kesibukan di Jember membuat saya penat. Alhamdulillah masa-masa KKMT yang membuang-buang waktu seharian di sekolah, kini selesai sudah. Sabtu kemarin, saya pulang ke Lumajang, merasakan atmosfer kenyamanan. Meskipun saya tahu bahwa saya juga akan disibukkan dengan beberapa agenda, tetapi saya tetap tahu bahwa yang saya lakukan adalah meringankan beban orang tua.
Lucu. Ayah dimintai tolong seorang kepala dinas. Istri si kepala dinas tersebut akan mengikuti lomba antar istri kepala dinas dengan cara membuat sebuah karya tulis. Lalu, mereka meminta tolong kepada ayah untuk membuatkan KTI tersebut. Lah. Lahwong ayah kalo bikin tugas, sebagian makalahnya saya yang ngerjakan, hahaha.
Saya bersama Ayah. Hahaha, ekspresinya gini banget |
Padahal Ayah sibuuuk banget. Ngajar di 3 sekolah. Juga harus berangkat kuliah. Capek. Belum belajarnya, soalnya Ayah rajin belajar, yaa rajin juga sih ngerokoknya, hahaha. Tapi saya salut kepada Ayah, sesibuk-sibuknya beliau, nggak pernah ngeluh sih. Saya juga bersyukur, akhir-akhir ini saya dan Ayah jarang marahan. Ya juga karena saya mulai mengalah, nggak perlu mendebatkan ayah yang masih aktif merokok. Cukup memperbaiki hubungan, walaupun urusan kami berdua adalah saling meminta tolong, bukan saling bercanda. Tapi ya dinikmati sajalah, namanya juga proses berkomunikasi.
Ohya, balik lagi nih ke cerita tentang KTI.
Mengapa mereka meminta tolong Ayah? Karena Ayah sering juara di bidang KTI, anak didiknya juga sering menang lomba KTI. Yaaa, jadilah, Ayah dimintai tolong. Tapi tentu saja mereka juga faham bahwa Ayah benar-benar sibuk. Tapi yaa, Alhamdulillah, momennya bertepatan ketika saya pulang ke rumah.
Orang tersebut meminta tolong dibuatkan KTI, temanya sudah ada, yaitu tentang peningkatan status gizi anak. Ayah disuruh membuat KTI mulai dari nol. Semua data, ayah yang nyari. Ayah minta bantuan ke guru RA (tempat yang dilakukan penelitian, padahal gak ada penelitian, jadinya pake data seadanya). Lalu ayah mendapatkan rekap data berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar pinggang anak RA di setahun lalu.
Ayah juga bela-belain datang ke puskesmas untuk mendapatkan hmmm apa ya namanya, panduan perkembangan anak.
Lalu diserahkan ke saya. Saya baca, saya pelajari. Lah kok gak sinkron? Yang diukur itu data pertumbuhan, tapi alat ukurnya pake alat ukur perkembangan. Lah kan lucu?
Kemudian saya carikan solusinya di internet, lalu dapat. Lucu aja sih, ternyata orang yang nyuruh ayah gak bisa baca panduan antropometri. Padahal dia bidan! Lalu dia bekerja pakai panduan apa?
Hmmm.... Kasarannya nih, saya dan Ayah cukup akrab dengan KTI, lah kok orang itu ngatur-ngatur sendiri ketentuan KTI. Yang bab 1 profil, bab 2 pendahuluan, bab 3 pemecahan masalah, bab 4 inovasi yg dilakukan, bab 5 penutup. Boh, baru nih. Hahahaaa.... Gak ada rumusan masalah, Tapi ada tujuan umum dan tujuan khusus.
Saya pikir, ketika kami sudah selesai mengerjakan, file dikirim, ya sudah, harapannya beliau sendiri yang ngedit, soalnya kan beliau yang presentasi. Lah kok dikembalikan lagi, ayah ditelpon, "seharusnya ini itu giniiii.... Ditambahin ini pak... Ininya kok gak ada pak? "
Boh carok. Saya yang dengerin jadi gregeten. Ini nggak cuma sekali dua kali. Untungnya saya nggak buru-buru balik ke jember. Jadinya kami editing lagi, kirim lagi, ditelpon lagi editing lagi, kirim lagi,.... begitu seterusnya.
Sudah dicetak dan dibendel, eee masih disuruh revisi. Nggak cuma sekali. Pfftt |
Ohya, kalau di kti bab pendahuluan, biasanya isi tujuan itu kan tentang tujuan penelitian. Eh dia enggak, malah pake tujuan PMT AS (kaitannya di bidang kesehatan). Ya sudah, kami nurut ajalah. Tujuannya beliau kirim dalam bentuk tulisan. Ya salaaam, tulisannya jelek. Coba baca poin 3 dan 6 sampai tuntas. Hmm yakin bisa???
Setelah bikin KTI dalam bentuk word, kami juga disuruh bikin ppt nya. Ohya, si bidan itu minta ajari baca data antropometrinya. Eaaaaa hahaha.... Bidan opo toh iki???
Ternyata kesibukan saya nggak cuma sampai sini ajah. Seperti biasanya, saya menemani Ibu jaga toko. Kebetulan, kemarin saya hendak pulang, tapi Ibu meminta saya untuk membantunya di toko, karena ada aksioma yang akan rame banget. Beuh bener, rame bingits. Masih pagi, ramenya kebangetan dah. Capek sih. Tapi rezeki itu dibungkus rasa lelah. Alhamdulillah rejekiii....
Pagi ini, ayah berangkat kuliah jam 7 dan jam 9, keduanya presentasi dan ayah baru diberi tau tadi malam. Ya salaaam...
Pagi tadi ayah sempat putus asa. Lalu saya bantu. 1 file untuk presentasi jam 7 sudah siap. Ini saya mau lanjut ngerjakan ppt nya ayah untuk jam 9. Ppt ini diambil dari jurnal internasional. You know lah bagaimana sulitnya. fiuuuh...
Ya sudah lah yaaa, saya akhiri.
Saya berdoa, apabila rumah saya tinggalkan, semuanya berjalan aman lancar.
Semoga ujar juga dilancarkan. Aamiin...
Wassalammualaikum wr wb
---pagi tadi---
Thanks for Kak Roos for saving the day!
BalasHapuswkwkwk
Alhamdulillah gitu ya kalau bisa se berjasa itu buat ayah
Aku jadi mikir.. kok rasanya selama ini belum pernah ya bantu Pap ku yang se BESAR itu
Biasanya bantu yang remeh-remeh doang :(
Saya bikin KTI bisa lama ngumpulin datanya 😀 Ayahnya hebat ya, ngajar di 3 tempat juga
BalasHapus