Konten [Tampil]
Awalnya postingan ini berjudul “Mengejar Bang Anies”.
Sayangnya kata mengejar, cukup membuat saya
ngos-ngosan dan kurang bisa
menghemat diri. Kalau mengejar, berarti sesuatu tersebut belum tentu ada atau
berpihak untuk saya. Maka, saya ganti dengan "Menjemput Bang Anies.” Bahwa
Bang Anies benar-benar ada, bisa dan saya tinggal menjemputnya dengan senyum
sumringah.
Salah satu mimpi saya, akan hadir semakin dekat. Entah
bagaimana saya jatuh cinta kepada Bang Anies (teman-teman saya tadi menyebutnya
seperti itu, saya ikutan juga yaaa). Namanya cetar membahana sekali di telinga
saya, terlebih lagi dengan program hebatnya “Indonesia Mengajar” yang
membelalakkan mata saya dengan gagasan cemerlangnya.
Bagaimana mungkin saya tidak ingin bertemu dengannya?
Untuk melampiaskan rasa sedih tersebut, saya mencari hal
lain, yang memuaskan saya, yang juga membuat saya semakin jatuh cinta.
Yes, saya bergabung dalam sebuah gerakan “Unej Mengajar”.
Senaaaang sekali di sini. Bertemu orang banyak, inspiratif, menambah jaringan
yang juga mereka jauh lebih inspiratif. Dapat banyak ilmu, pencerahan, sesuatu
dan banyak lainnya. Pokoknya Alhamdulillah luar biasa.
Kini, saya diberi amanah menjadi seorang direktur. Bukan perkara
yang mudah memang, tapi amanah ini harus diemban dengan baik, harus dibawa
menuju singgasana yang merekah atas izin Allah swt.
Awal bulan lalu, saya menemukan selebaran pamflet online,
bahwa HIMAFI akan mengadakan seminar nasional yang mengundang Bang Anies lagi.
HTMnya 100ribu, ah itu mah cukuplah di kantong mahasiswa, bisalah yaaa datang
menemui Bang Anies. Bisa juga kalo pengen gratisan, ikut lombanya, lalu menang,
dapat duit, ikut seminar gratisan, hehehe, semoga yaaa…
ini pamfletnya |
Saya… entah mengapa ketika membaca pamflet tersebut, merasa
ada yang janggal. Ada sesuatu yang kosong, entah apa. Seringkali saya
terbayang-bayang, tapi bayangan itu seringkali pula saya hiraukan. Why? Karena
saya belum menemukan pencerahnya.
Sampai tadi siang, mas Aziz (direktur Ujar yang pertama), wa
saya:
“Cha, anak himafi semnas ngundang pak anis. Gimana kalo ujar
kerjasama. #manfaatinmomen #naikinbrandingujarskalanasional
#jaringankementerian.”
“Iyo mas, piye carane yo? Ada ide?”
“Ada.”
Langsung saya datangin mas Aziz. Saat itu beliau sedang ada
di kampus dan berada di tempat biasa kami sering berpapasan (maklum, satu
jurusan). Langsung saya hajar dengan banyak pertanyaan.
Mas Aziz bercerita bahwa Pak Joko (dosen FIsika yang paling
killer) menanyakan kabar Ujar bagaimana, lalu menawarkan agar Ujar berkecimpung
di semnasnya himafi.
Huoooooo…. Pak Joko jadi guanteng kece badai nan
membahanaaaa ^0^
Peluang besar terbuka selebar-lebarnya. Tapi atur strategi
dulu….
Sebentar sebentar. Saya sedang memburu apa sih? Yang saya
inginkan, hanyalah memberitahukan kepada Bang Anies, para petinggi dan
masyarakat, bahwa Ujar itu ada, masih tetap ada dan jauh lebih baik. Kami menyampaikan
bahwa kami berkembang dan ingin melebarkan sayap dengan bantuan masyarakat. Minimal,
menyadarkan para peserta seminar (mungkin mewakili masyarakat), bahwa Jember
(bagian dari Indonesia) sedang berproses menuju pendidikan yang lebih baik. Namun,
berprosesnya kami, butuh banyak urunan, entah urunan tangan, tenaga, ide,
materi dsb, yang penting kita bersama memperbaiki negeri ini untuk pertiwi yang
lebih baik.
Yuk, mari disukseskan. Atur strategi. Semoga direstui oleh
Allah swt. Aamiin.
Banyak sekali gambaran mimpi yang ada di atas kepala saya. Membayangkannya
sambil senyum-senyum sendiri, sambil terharu, pokoknya ragam ekspresipun
mengikuti. Saya pun juga ingin ber….. entahlah… pokoknya sama Bang Anies. Saya
ingin berbincang-bincang dengan Bang Anies, berburu ilmu kepadanya dan meniru
semangatnya dalam menegakkan pendidikan yang dibungkus pengabdian. Bolehkah
Allah? Mohon izinkan hamba…
Wassalammualaikum wr wb
Posting Komentar
Posting Komentar