Konten [Tampil]
Assalammualaikum wr wb…
Ehem...... kali ini saya akan membahas seluk beluk saya yang masih terus menulis..
Saya adalah tipe orang yang butuh banyak dorongan agar terus
menulis. Dorongan tersebut dapat berupa ajakan dari teman, deadline, mood yang
tiba-tiba baik, sesuatu yang menggemaskan, sesuatu yang membuat saya sedih
sehingga harus melampiaskan emosi saya dalam bentuk tulisan, dan sebagainya.
Banyak hal yang membuat saya masih terus menulis. Meskipun akhir-akhir ini saya
terbilang pasif menulis.
Sebenarnya saya punya stok cerita yang harus saya sampaikan
dan harus saya lampiaskan karena daya ingat saya semakin lama semakin menipis.
Tapi entah mengapa ya, kasur dan bantal selalu memanggil saya dengan senandung
syahdunya… Punya banyak stok cerita, tapi tertunda tertunda melulu, sebenarnya
cukup membuat saya gregetan. Yaa… mungkin saya sangat perlu melatih diri untuk
terus menulis setiap hari.
Buku-buku yang menghabiskan waktu luang saya |
Saya mengawali diri saya menulis adalah ketika kelas 1 SMP.
Dikarenakan SMP pulang jam 1-an (berbeda dengan SD yang pulang jam 4-an),
sehingga saya punya banyak waktu untuk menghabiskan waktu saya. Salah satunya
adalah dengan membaca. Setelah membaca, lalu ditulis. Sampai akhirnya yaa
pengenlah yaa nulis sendiri pakai kata-kata sendiriiii…
Sesuatu yang saya tulis, hampir mirip dengan majalah karena
isinya campur aduk. Ada kalender, ada biodata, ada tips, ada cerpen, ada
gossip-gosipan, ada lagu, cuampur aduk lah..
Lalu terbitlah getar-getar setan mengenai cinta-cintaan. Ya
sudaaah… karena (katanya) sedang terbuai asmara, saya pun membuat puisi. Banyak
puisi yang saya buat, sekitar 3 buku, hehehe… entah inspirasi-inspirasi itu
datangnya dari mana…
Saat kelas X SMA, yaa biasalah yaa, saya jatuh cinta lagi.
Perasaan yang meluap-luap harus saya letakkan ke dalam sesuatu, yaitu buku..
Hal-hal remeh temeh tentang dia, saya tulis di buku tulis yang isinya 38
lembar, disampul kertas kado motif batik. Buseeeet, sampai jadi 13 buku, itu
pun berhenti karena patah hati. Patah hatinya pun karena disalip teman yang
berani mengungkapkan perasaannya. Nggak seperti saya yang memendam rapat-rapat,
eh disalip terang-terangan. Ya sudah, saya mundur teratur dan sudah lupa~~~~
Kelas 2 SMA, saya mulai meluncur aktif blogwalking kesana
kemari, keranjingan nulis dan blogwalking, dapat teman banyak yuhuuuu…. Saya
merasakan nikmatnya blogging~~~
Kesibukan kelas 3 SMA, wifi gratis mulai terbatas, akhirnya
membatasi pula untuk saya blogging. Ya sudah, ditahan saja. Semenjak itu, saya
mood-moodan menulis. Tapi, sekali waktu, saya menulis, entah di buku atau di
laptop, pokoknya dimanapun.
Kini, saya harus membangkitkan diri untuk menulis lagi. Ada
yang sangat saya rindukan di blog. Salah satunya adalah komentar-komentar unyu
dari teman-teman blogger. Salah satunya lagi adalah teman-teman yang OOT kalau
berkomentar, bercanda sana-sini, seperti keluarga. Itulah yang saya rindukan,
kebersamaannya meski hanya sebatas dunia maya. Orang-orang yang saya kenal, pun
berganti-ganti seiring berjalannya waktu. Ada yang sudah vakum, ada yang masih
strong jos gandos, ada pula yang sok vakum-vakuman seperti saya.
Dari tulisan mereka, yang sepenuhnya adalah pemikiran yang
tulus, diungkapkan sepenuh hati, sungguh pesan mereka tersampaikan dengan baik kepada
saya. Saya merindukan mereka.
Ohya, kembali kepada judul postingan saya kali ini, bahwa
“Mengapa menulis?”
Entah alasan apa yang menjadikan saya tetap menulis, bahkan
berlembar-lembar tanpa henti. Saya rasa, bahwa saya menemukan “chemistry”
antara saya dengan jari-jemari saya, saya dengan pemikiran saya, dan saya
dengan kata-kata saya. Mereka tak terpisahkan. Mereka yang menemani saya
menghabiskan waktu luang saya agar selalu bermanfaat.
Saya selalu menikmati detik-detik saya menulis. Tetap
menulis walaupun besok pagi tugas mata kuliah Fisika Kuantum harus dikerjakan.
Entah mengapa, menulis postingan ini harus diprioritaskan. Kau tahu kenapa?
Karena saya telah jatuh cinta…. Jatuh cinta kepada jari
jemari yang mampu menerjemahkan pemikiran saya, yang tertuang dalam barisan
kata-kata. Aduhaaaai…
Jatuh cinta itu tulus, nak. Ketulusan cinta, nggak harus
kepada sesama kan? Boleh juga kepada sesuatu yang membuat kita lupa waktu, kan?
Saya meraskaan bahwa saya mendapatkan respon atau timbal
balik dari tulisan-tulisan saya. Saya merasa diperhatikan meskipun si dianya
adalah sosok yang pasif, yang hanya mendengarkan tanpa berbalas kata. Si dia
akan berbalas kata melalui komentar orang (apabila tulisan terpublish).
Saya katakan sekali lagi, bahwa saya telah jatuh cinta…
jatuh cinta kepada jari jemari yang mampu menerjemahkan pemikiran saya, yang
tertuang dalam barisan kata-kata…
Wassalammualaikum wr wb
"Saya katakan sekali lagi, bahwa saya telah jatuh cinta… jatuh cinta kepada jari jemari yang mampu menerjemahkan pemikiran saya, yang tertuang dalam barisan kata-kata…" suka kaliamatnyaaa<3<3<3
BalasHapussemangat dan selamat berjatuh cinta ria dengan menulis kak! :D
Bagusss kak, cm themanya brat bgt dihp. Bw www.siranselpena.com ya
BalasHapusWiiiih blognya keren :D rapih. Bagus.
BalasHapusSemangat menulis!!
ngeblog emang asik yak...
bisa dapet temen2 baru.. :D
Menulis memang nikmat, ya :))
BalasHapusKeep it up ochaa
BalasHapusSelagi masih banyak waktu luang
Aku dong, udah jarang banget nulis
karena udah sibuk banget sama kerjaan huhu