Konten [Tampil]
Assalammualaikum wr wb...
Sudah cukup lama saya tidak menulis refleksi kuliah saya.
Biasanya saya merutinkan diri untuk menulis refleksi tiap semester yang saya
lalui, bercerita apapun yang saya alami. Tapi, sepertinya kebiasaan itu perlahan
mulai luntur. Dan kini saya bangkitkan kembali, yeaaaaah…
Setiap hari Senin dan Rabu pagi jam 5.15, saya harus
berangkat ke kampus untuk menempuh kuliah Fisika Modern yang diampu oleh Pak
Bambang (beliau yang punya LBB SSC di Jember, Banyuwangi, Lumajang, kalau nggak
salah sih seperti itu). Kita yang seharusnya hanya berisi sekitar 24 orang
dalam satu kelas, eh malah dijadikan satu, jadinya hampir 70an mahasiswa dalam
satu kelas. Setiap ujian, boleh buka buku, kadang-kadang soalnya ada di buku,
tapi ya pintar-pintarnya mahasiswa sih bagaimana menyelesaikan soal ujian.
Alhamdulillah, saya dapat B, sebelumnya saya bisa mengikhlaskan kalau nantinya
nilai saya B atau C. Yang dapat A? Ya Cuma Fauzan seorang dooong, dia ikut
olimpiade dan menjadi tameng untuk mengerjakan soal latihan Pak Bambang di
papan tulis.
Pak Alex Harijanto atau yang sering kita sebut Babe Al,
beliau menjadi dosen pengampu mata kuliah Komputasi Fisika yang 3 sks, dan
jarang masuk, hehehe. Teman-teman sekalian berharap bahwa matkul ini bisa jos
dapat nilai A, soalnya orangnya baik dan murah nilai. Sebenarnya, yang
diajarkan itu nggak begitu nyantol ke kami, tentang aplikasi Matlab, yaa
kode-kodean gitulah. Jadi, setiap ujian, yang mengerjakan soal hanya anak
itu-ituuu aja, yang lainnya tinggal copas, hehehe. Alhamdulillah ya, dapat B,
lumayan. Jauh berbeda dengan prediksi kami bahwa ternyata tidak ada satupun
yang mendapatkan nilai A, jos!
Listrik magnet menjadi sesuatu yang tak terduga bagi saya.
Dulu saya dag dig dug ser, pernah waktu itu hari Senin saya nggak masuk, ikut
kegiatan Kelas Inspirasi Lumajang, dapat PR, saya nggak tau apa-apa, eh hari
Kamisnya malah disuruh maju ngerjain soal. Mashaa Allah… horror banget,
Alhamdulillah bisa menjawab atas bantuan teman-teman yang luar biasa.
Sebenarnya mata kuliah ini cukup gampang kok, Cuma agak diribetkan sedikit.
Soal-soalnya hampir mirip dengan materi pengayaan di SMA. Alhamdulillah, dapat
A juga, lumayan 3 sks
Teknik Laboratorium bikin saya dag dig dug ser. Kegiatan
intinya adalah mahasiswa akan presentasi 2 kali. Presentasi pertama membahas
tentang alat atau rancangan percobaan yang dimiliki kakak tingkat. Saat itu,
saya presentasi cukup jos laaah menurut saya. Sedangkan presentasi kedua, hiks
hiks, jujur saya kurang siap. Saat itu, saya nomor urut 3 untuk presentasi. Eh,
malah Devi dan Gutte (nomor urut 1 dan 2) malah membujuk saya agar mau
presentasi terlebih dahulu. Haduuuuh… akhirnya dengan mengucap bismilah, saya
pun menyampaikan konsep ide pengembangan alat saya. Ngomong panjang lebar,
cukup lama, dan ternyata salah konsep. Saya nggak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkan Pak Wahyu. Materi saya kurang kuat. Dan pertanyaan Pak Wahyu,
secara tidak langsung terjawab oleh Hendrik di saat akhir-akhir menjelang
selesainya saya berdiri di depan dengan bercucuran keringat. Wuh, baju saya
full basah, keringat membanjiri wajah saya juga, berulang kali saya menyeka
keringat di wajah saya. Ndredeg pol, apalagi maju pertama, haduuuuh. Saya
presentasi selama hampir 2 jam pelajaran. Rasa-rasanya kayak sidang. Hal yang
membuat saya kesal lagi adalah, ternyata… teman-teman saya presentasi hanya
5-15 menitan sajaaaaa…. Huaaaaa….. Tapi Alhamdulillah, ternyata Allah
menghendaki perjuangan saya, Alhamdulillah dapat A, hehehe… nggak sia-sia jadi
tumbal.
Fisika Lingkungan, diampu oleh Pak Yus, dosen baik hati dan
murah nilai. Mau nggak mau, pokoknya nilai mata kuliah ini harus A. Berbagai
tugas saya lakukan dengan baik. Inti yang selalu saya camkan untuk mendapatkan
nilai baik adalah mengerjakan soal UAS dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah,
tepat dugaan, dapat nilai A.
Fisika Sekolah 2, diampu oleh Prof Ketut, yaa begitulah cara
mengajarya, harus ada multirepresentasinya. Hmm, dasar teman-teman, saya
dijadikan obralan ketua kelas yang akhirnya Prof Ketut menghendaki saya menjadi
ketua kelas. Dimarahin, pernah, gara-gara anak-anak nggak masuk kelas, nunggu
Prof Ketut masuk kelas dulu. Resiko jadi ketua kelas di mata kuliah ini adalah
harus merapikan meja dulu, kelas bersihan dikitlaaah, daripada kena semprot
sama Prof Ketut. Presentasi yang saya lakukan, kurang greget sih, banyak
kurangnya. UASnya, Alhamdulillah cukup lancar. Nilainya? Alhamdulillah dapat A.
Temen-temen bilang gini, “enak ya jadi ketua kelas, dapat A”. Heeee, yang
nunjuk saya jadi ketua kelas, siapa???
PPF atau Perencanaan Pembelajaran Fisika adalah mata kuliah
dengan bobot 4 sks dengan dosen pengampu Prof Indra. Kuliahnya ya gitu-gitu
aja, bikin RPP dan sebagainya. Sampai akhirnya, teman-teman banyak yang dapat
nilai A, sepertinya hanya segelintir orang yang dapat B termasuk saya.
Instropeksi diri aja lah ya, memang saat itu saya nglembur tugas organisasi dan
ngerjain tugasnya ayah, banyaaaak banget. Teman-teman sudah mengerjakan tugas
UAS sejak seminggu yang lalu, saya baru mengerjakannya sejak dua hari
sebelumnya. Ya sudah, memang kurang maksimal, nggak papa laaah… ikhlaskaaaan…
Masih bagus kok, daripada kelas sebelah yang dapat C D E.
Berhubung sisa SKS saya masih banyak, maka saya mengambil 2
mata kuliah pilihan sekaligus, yaitu Pengembangan Bahan Ajar dan
Elektrodinamika. Untuk setiap mata kuliah pilihan, saya targetkan harus dapat
nilai A.
Elektrodinamika ini adalah mata kuliah pilihan yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa KU (Kelas Unggulan). Tapi emang dasar ya teman-teman,
ada yang ngambil, ada yang nggak ngambil. Ya sudah, yang menempuh mata kuliah
tersebut hanya 11 orang. Krik krik… Nggak ada yang paham juga materinya.
UASnya, sederhana. Hanya disuruh merangkum materi pdf berbahasa inggris yang
isinya hampir 25 lembar. Meskipun tugasnya individu, tapi menerjemahkannya
dibagi-bagi sama teman lain, jadi saling bahu membahu, hehehe. Alhamdulillah
dapat A.
Pengembangan Bahan Ajar, adalah hasil bujuk-bujukannya Bu
Yuni. Katanya sih, biar cepet lah yaa nempuh skripsi… Mata kuliah ini ngapain
aja? Proyek pertama adalah harus membuat artikel yang terpublikasi
internasional. Alhamdulillah ya, lolos ke Taiwan, tapi nggak berangkat. Proyek
kedua adalah membuat bab 1 2 3, produk dan perangkat jos! Saya nglembur bikin
komik seharian, Alhamdulillah jadi. Alhamdulillah Bu Yuni menghargai kerja
keras kami, dapat nilai A.
Saya tidak menduga nilai saya masih baik. Nilai yang
terakhir keluar adalah nilai PPF yang ternyata dapat B. Saya bersyukur PPF
nggak dapat A, bisa-bisa IPK saya jadi 3,7. Masih belum pantaslah diri ini
mendapatkan nilai segitu. Alhamdulillah, dengan nilai IP 3,56 dan IPK 3,52 saya
bisa lega, yang disusul dengan sakit (menjelang tahun baru). Mungkin rasa sakit
itu efek atau pelampiasan kegiatanku selama satu semester itu kali ya.
Semoga dengan IPK tersebut, saya bisa mendaftar dan diterima
sebagai penerima beasiswa Bank Indonesia. Aamiin…
Saya berharap, banyak perubahan yang lebih baik, yang harus
saya lakukan di semester 6. Semester 6, saya mengakui bahwa saya akan cukup
sibuk. Apa saja yang harus saya lakukan? Kuliah rutin, mengurus Ujar, harus
sempro, harus ke luar negeri, harus publikasi internasional, stay les privat
dan sayang-sayangan sama ibu ayah adhek…. Semoga saya bisa menikmati masa-masa
semester 6 dengan baik. Aamiin…
Wassalammualaikum wr wb.
cantik banget nilainya ochaa
BalasHapusaku dulu sering B- sama C+
:(
Fighting yaa!
Good luck semoga berhasiil!