Konten [Tampil]
Assalammualaikum wr wb
Bagi sebagian mahasiswa semester akut (baca: tua), mungkin
judul postingan saya kali ini terkesan menyeramkan. Seakan-akan skripsi menjadi
momok yang menakutkan bagi mahasiswa, utamanya yang berjenjang pendidikan S1.
Namun yang saya rasakan justru berbeda. Entah mengapa saya kegirangan karena
sudah memegang skripsi. Dengan bangganya, saya sampaikan kepada Ibu saya bahwa
saya sudah diperbolehkan menentukan judul dan Inshaa Allah skripsi saya nggak
molor.
Pernah, teman kosan saya, Nita, datang ke kamar, lalu lihat
mading mimpi saya, tertulis bahwa saya harus giat mengerjakan skripsi.
“Mbak, samean wes skripsi?”
“Alhamdulillah…
iya..” jawab saya dengan mata yang berbinar-binar.
“Kok seneng, mbak?” tanyanya lagi.
Loh, kenapa? Saya nggak ada alasan untuk sedih dan
menunjukkan raut muka yang merana saat menghadapi skripsi. Justru, saya sangat
bersyukur karena diberi kesempatan lebih awal untuk mengerjakan skripsi.
Semester 5, saya galau-galaunya milih mata kuliah pilihan.
Akhirnya ada saran dari teman saya bahwa disarankan untuk menempuh mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar apabila ingin skripsinya lebih cepat. Meskipun kata
kakak tingkat mata kuliah tersebut susahnya dapat nilai A, tapi saya telah
mantap dan tidak punya alasan lagi untuk memilih mata kuliah Pengembangan Bahan
Ajar dengan dosen Bu Yuni.
Di awal perkuliahan, Bu Yuni sudah menyampaikan bahwa akan
ada 2 proyek yang harus diselesaikan, yaitu membuat paper yang harus
terpublikasi secara internasional serta membuat skripsi bab 1 2 3 beserta
perangkatnya. Teman-teman syok, tapi saya… hadapi saja… Paling tidak, saya
merasa bahwa saya harus belajar lebih banyak sejak awal mengenai skripsi. Saya
harus menimba segala ilmu untuk menghadapi skripsi.
Pada pertengahan semester 5, seluruh angkatan saya,
berkumpul di suatu ruangan untuk mendapatkan sesuatu dari Bu Yuni. Sesuatu
tersebut berupa tugas mencari judul skripsi yang disertai dengan referensi dari
buku dan jurnal.
Saat itu, saya baca-baca jurnal dan mata saya terbelalak
ketika membaca jurnal yang menggunakan ular tangga sebagai media pembelajaran
dalam mata pelajaran kimia. “Wuah, seru nih”, pikir saya waktu itu. Saya pun
membayangkan, akan dibentuk seperti apa produk pembelajaran yang akan saya
buat.
Kemudian, ada secercah ide yang saya dapatkan dari tingkat
dan sedang booming di jurusan saya, yaitu membuat pengembangan bahan ajar
berupa komik. Tentu, hal tersebut sangat menarik siswa dalam belajar. Komik,
tentunya harus menggambar, namun dikarenakan keterbatasan ilmu menggambar,
akhirnya saya hubungi rekan saya, Dwi Wahyu, yang ada di IPDN, sayangnya dia
kurang paham dengan konsep saya. Saya pun jadi gundah gulana. Mungkin,
menggambar komik akan saya lakukan sendiri, setroooong.
Akhirnya, saya mengumpulkan berkas-berkas berupa judul
skripsi, 3 jurnal yang mendukung serta 3 referensi buku yang mendukung. Judul
skripsi yang saya tawarkan saat itu adalah PENGEMBANGAN MODUL BENTUK KOMIK
DILENGKAPI DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMP
Seiring berjalannya waktu, saya mengonsep tentang komik yang
di tengah-tengahnya ada permainan ular tangganya. Bagus sih, tapi kurang
efektif. Berbagai cara, saya bayangkan agar permainan ular tangga jadi efektif,
tapi nggak ada satupun alternative yang bisa saya terapkan. Akhirnya, saya
“delete” konsep permainan ular tangga tersebut. Paling tidak, beban saya sudah
semakin ringan.
Pengumpulan berkas-berkas yang saya maksud di atas,
merupakan cikal bakal penentuan dosen pembimbing. Untuk yang menempuh mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar, Inshaa Allah bisa milih dosen pembimbing sendiri,
hehehe, boleh tawar-menawar lah yaaa…. Akhirnya saya memantapkan diri untuk
memilih Bu Yuni sebagai dosen pembimbing 1 dan Pak Wahyu sebagai dosen
pembimbing 2. Mengapa memilih mereka? Karena mereka sering ada di kampus, dan
mereka masih muda, semangatnya masih luar biasa, masih senang-senangnya
menghadapi mahasiswa.
Setelah kuliah Pengembangan Bahan Ajar, saya sempatkan
curi-curi ilmu dari teman yang bertanya tentang skripsi. Bu Yuni cerita banyak
dan mengusulkan beberapa ide untuk skripsi, misalnya kaitkan masalahmu dengan
pencemaran lingkungan, berbasis kearifan lokal, mitigasi bencana, dsb. Sehingga
terbayang-bayang indahnya materi mitigasi bencana yang sepertinya mudah saya
taklukkan, apalagi ehem-eheman saya mengambil peminatan Kebencanaan. Hajar
daaaah….
UAS mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar berupa skripsi bab 1
2 3 beserta perangkatnya. Perangkat yang dimaksud adalah komik yang akan saya
terjunkan apabila saya melakukan penelitian. Untuk bab 1 2 3, sudah saya cicil
sebelumnya. Lah komiknya, saya baru mengerjakan H-1 pengumpulan. Entah ada
mukjizat apa yang membuat saya langsung menggambar tanpa ragu. Mungkin ini yang
namanya The Powe of Kepepet. Komik saya, yang saya gambar pake bolpoin di atas
kertas gambar, baru selesai jam 7 pagi, padahal jam 8 pagi sudah harus
dikumpulkan. Akhirnya saya lekas mandi dan berangkat ke kampus untuk
mengumpulkan. Ohya, karena skripsi saya tidak menggunakan permainan ular
tangga, maka judulnya menjadi KOMIK EDUKATIF MITIGASI BENCANA GUNUNG API
SEBAGAI SUPLEMEN PADA POKOK BAHASAN BUNYI UNTUK SISWA KELAS 8 SMP.
Selesai semester 5, masih dalam masa transisi, ada kabar
simpang siur, bahwa akan diadakan semester antara untuk menempuh mata kuliah yang
belum ditempuh bagi mahasiswa yang memiliki IPK lebih dari 3,4. Wuaaah,
merupakan kesempatan emas buat saya, apalagi kami disarankan untuk menempuh
mata kuliah Metodologi Penelitian yang umumnya diampu pada semester 6. Saat
KRSan semester antara, saya sedang deman, radang tenggorokan gara-gara makan
mie instan. Periode KRS ditutup tanggal 4, sedangkan saya baru buka laptop
tanggal 5. Saya pun bilang kepada operator akademik, via facebook, bahwa saya
tidak dapat mengakses KRS. Beliau bilang bahwa periode KRS telah lewat. Sedih
lah saya, pupus harapan saya. Sekitar satu jam kemudian, saya dikabari bahwa
periode KRS diperpanjang, akhirnya dengan semangat 45, saya KRSan, lalu capcus
ke bank untuk melakukan pembayaran, kemudian langsung berangkat ke kampus karena
kuliah metodologi penelitian dimulai jam 2 siang. Eh ternyata, kuliah dimajukan
jam 11 pagi, itupun saya masih di Lumajang, hehehe. Ya sudah, saya mengikuti
kuliah keeskokan harinya karena kuliahnya adalah setiaaaap haaaariiiiii…
Tugas Metodologi Penelitian masih sama lah yaaa, membuat bab
1 2 3. Tentunya nanti akan ada presentasi bab 1 2 3, hampir seperti seminar
proposal, nanti dikritisi dan diberi saran. Sembari menyicil bab 1 2 3,
akhirnya… dengan berbagai alasan yang ada di pikiran saya, saya pun ganti
beberapa kata pada judul, yaitu pada pokok bahasan yang akan saya bahas. Dulu,
rancangan saya menggunakan Kurikulum 2006 atau KTSP, lalu sekarang kan umumnya
menggunakan Kurikulum 2013, akhirnya saya ganti menjadi KOMIK EDUKATIF MITIGASI
BENCANA GUNUNG API PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI BENDA UNTUK KELAS VII SMP.
Saya cukup galau dalam menentukan model pengembangan. Untuk bab 3 pada judul
ini, saya menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Nggak begitu cocok sih,
tapi saya coba dulu lah yaaa…
Seiring berjalannya waktu, saya baca-baca jurnal, saya
pikir-pikir lagi mengenai produk skripsi saya, dan akhirnya… produk saya yang
berupa komik full, saya persempit lagi menjadi komik strip. Yeeee…. Sehingga
judulnya menjadi MODUL BERKOMIK STRIP TENTANG MITIGASI BENCANA GUNUNG API PADA
MATERI KLASIFIKASI BENDA UNTUK KELAS VII SMP. Judul tersebut saya presentasikan
di hadapan teman-teman, lalu dikritisi oleh Bu Darti selaku dosen pengampu mata
kuliah. Beliau menanyakan, “modulmu ini komik atau gimana? Kok ada komik
strip?” Lalu, Pak Singgih yang kebetulan hadir saat saya presentasi, juga
menanyakan “yang dimaksud komik strip ini apa?” yang ternyata pandangan kami
berseberangan.
Tak hanya itu, Pak Singgih juga mengkritisi model
pengembangan yang saya gunakan (saya ganti lagi, hehehe). Saya menggunakan
model pengembangan milik Isman. Beliau bertanya, “nama modelnya apa?” Saya
jawab, “Isman”. “Nama penemunya siapa?” Saya jawab juga, “Isman”. Pak Singgih
bersikekeuh bahwa tidak ada model pengembangan Isman dan metodenya seperti
metode pembuatan buku, padahal saya membuat sesuai prosedur pada
langkah-langkah Isman. Beliau, tidak tahu bahwa Isman adalah orang baru,
ilmunya baru muncul sekitar tahun 2011, 2012, ada jurnalnya, masih bahasa
inggris, nama orangnya Prof. Turkeyish Isman, nama modelnya adalah Isman. Saya
juga menunjukkan buku yang saya punya, sebagai dasar. Selama saya punya dasar,
saya berani menguatkan argument saya.
Eh ternyata, saya baru tahu bahwa Pak Singgih juga nggak
tahu model pengembangan Hannafin Peck, DDDE, Isman, dsb. Yang beliau tahu,
sepertinya model Borg and Gall dan 4D. Ya jelas aja beliau bersikap seperti
itu. Tetapi pada akhirnya beliau bilang begini, “kalau model Isman memang
benar, sudah jelas, kamu lanjutkan saja, tapi pelajari dulu yang dimaksud.”
Yeeeee…. Bahagia penuh kemenangan.
UAS metodologi penelitian, adalah ujian lisan mengenai bab 1
2 3. Saya harus membuat produk. Saya juga harus merevisi hasil kerjaan saya
berdasarkan penilaian Bu Yuni dan Pak Singgih.
How????
Saya memutuskan untuk tidak menggunakan komik. Jadi, full
modul, hehehe…. Lucu bila saya membayangkan diri saya yang sedang mengalami
masa transisi galau gundah gulana.
Saya memutuskan untuk memilih model pengembangan penelitian
R&D milik Prof Sugiyono, hehehe. Sebenarnya, sejak menemukan model
pengembangan Borg and Gall, lalu mas Vandi saat presentasi menyampaikan bahwa
dia menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang diadaptasi oleh Sugiyono,
saya jadi gregetan, pengen mendapatkan buku tersebut. Kalau tidak ada buku yang
mendukung, saya tidak berani berbuat, tidak berani berargumen. Ternyata oh
ternyata, saya punya buku hasil pinjaman dari mbak Puja, karangan Prof
Sugiyono, yang di dalamnya memuat model pengembangan yang saya maksud. Mashaa
Allah… senang sekali rasanya… Akhirnya saya mantap menggunakan model
pengembangan penelitian R&D karya Prof Sugiyono.
Sampai akhirnya, tibalah hari penentuan, saya bersama Zaka
dan Rosita menghadap Bu Darti untuk ujian lisan. Saya dag dig dug ser. Saya
kaku sekali dalam menjawab, karena yang saya pikirkan jawabannya adalah tentang
teknik random sampling area, hipotesis, variable, dsb. Oh ternyata, jawaban
yang dimaksud adalah sangat sederhana, hanya langkah-langkah saya melakukan
penelitian. Saya khawatir mendapatkan nilai berapa. Tapi yasudahlah, saya
pasrahkan dan saya berucap Alhamdulillah, mata kuliah metodologi penelitian
sudah selesai saya ampu.
Kini saya memasuki semester 6, saya ditargetkan harus
seminar pada akhir semester. Yeaaaah!!! Harus bisa dan harus terlaksana dengan
lancar dan baik!!!!
Wassalammualaikum wr wb
semoga dilancarkan semua ya mbak,dan cepet lulus,aamiin
BalasHapusSkripsi menjadi momok yang menakutkan, tapi akau salut sama kak Ocha yang begitu antusias.
BalasHapusTadi penasaran seperti ama konsep komiknya, ah sayang ternyata gagal.
Keren banget Ocha, semester enam udah sekeripsi~
BalasHapusSaya dua kali semestermu baru skripsi =))))
good luck ocha
BalasHapussyukurlah aku udah melalui masa-masa penuh keringat, darah dan airmata itu
hahahaha
:))))
#LaluNangis
#SoalnyaMauLanjutS2