Konten [Tampil]
Assalammualaikum wr wb
Tanggal 13 Oktober adalah deadline untuk mengumpulkan judul
skripsi. Huoooo kami cuma dikasih waktu satu minggu untuk memikirkan judul
skripsi sekaligus membuat matriksnyaaaaa.
Begini ceritanya, saya dan beberapa kawan saya menempuh
Pengembangan Bahan Ajar sebagai mata kuliah pilihan, dengan dosen pengampu Ibu
Sri Wahyuni. Sebenarnya, mata kuliah ini lebih mengarah pada skripsi, yaa
memang sengaja diarahkan ke skripsi. Rencananya, beliau ingin mengubah cara-cara
lama yang membuat skripsi menjadi semakin lama. Caranya? Ya dipercepat, dimulai
dari semester 5.
Cin Hikma Asyik Membaca |
Jadi, teman-teman seangkatan sudah diwajibkan membuat judul
skripsi, deadline mereka adalah akhir bulan Oktober. Sedangkan saya? Insha
Allah besok.
Banyak teman-teman yang mengeluh “susahnya bikin judul
skripsi”.
Sebenarnya bikin judul skripsi itu gampang kok, lebih
tepatnya gampang-gampang-susah kok. Cuma
satu kuncinya: “banyaklah membaca”. Perbanyaklah membaca buku maupun jurnal.
Saya pun mendapatkan ide cemerlang ketika membaca sebuah
jurnal, yaitu tentang buku ajar fisika yang dilengkapi dengan media permaian
ular tangga, tetapi sampai hari Minggu kemarin, saya belum eksekusi atau
memutuskan judul skripsi, soalnya masih kurang sedikiiiiit lagi sesuatunya. Sampai
akhirnya saya baca jurnal lagi dan saya memastikan bahwa permainan tersebut
alangkah lebih indah jika materi yang dibahas adalah tentang tata surya.
Alhamdulillah, di hari minggu yang cerah tersebut, saya
sampaikan intisari dari judul skripsi saya. Soalnya Ibu udah nanya terus “Ros,
judulmu apa?” Dan di hari Minggu tersebut saya sampaikan dengan semangat mengenai
judul skripsi saya. Yey, tinggal eksekusi baca skripsi milik kakak tingkat.
Orang Indonesia itu memang sukanya kerja mepet deadline.
Dikarenakan pengumpulan judul adalah hari Selasa, maka Senin jam 2 siang saya
baru berangkat ke perpus untuk cari referensi dan inspirasi untuk
menyempurnakan judul.
Begini, saya ceritakan sedikit tentang jenis penelitian yang
ada di jurusan saya. Karena nama jurusan saya adalah Pendidikan Fisika, maka
ada 2 jenis penelitian, yaitu Fisika Murni dan Fisika Pendidikan. Nah, Fisika
murni… yaa kau tahulaaah… Kelebihan dari penelitian murni adalah kalian bisa
mengerjakan penelitian kapanpun juga karena tidak terikat oleh sekolah. Kalau
di penelitian murni, pemahaman fisikanya harus kuat, mampu menurunkan
rumus-rumus dapat darimana.
Sedangkan, penelitian pendidikan dibagi 3 jenis, yaitu
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Eksperimen dan Pengembangan Bahan Ajar (PBA). Ketiga
jenis penelitian tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Gerilya baca skripsi |
Penelitian Tindakan Kelas, menggunakan satu kelas untuk
dibuat penelitian. Penelitian ini adalah menyelesaikan kasus permasalahan yang
ada di sebuah kelas. Misalnya, kalian masuk ke sebuah kelas, lalu didapatkan
hasil sehari-hari bahwa nilainya jelek. Nah, skripsi kalian adalah membahas
bagaimana solusi yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar mereka? Caranya,
dengan penerapan berbagai model yang cocok, yang dapat diimplementasikan di
dalam kelas tersebut. Kekurangannya adalah apabila kalian masih saja molor
dengan tenggang waktu dan ada beberapa hal yang masih harus diselesaikan misalnya
harus pindah sekolah, sangat disayangkan bahwa kalian harus meneliti lagi
tentang permasalahan tersebut dan harus mencari solusinya juga. Pada akhirnya,
solusi yang diberikan benar-benar dapat mengatasi permasalahan di kelas
tersebut.
Eksperimen kelas, menggunakan dua kelas yang akan diteliti,
yaitu kelas kontrol dan kelas variable. Kelas control adalah kelas yang
dibiarkan tetap atau tidak diberi perlakuan apapun, sedangkan kelas variable adalah
kelas yang diberi perlakuan. Nah, perlakuan tersebut bisa dengan penerapan
berbagai model. Yaa susahnya sih harus meneliti dua kelas tersebut. Kelas variable,
biasanya kajiannya merujuk pada teori-teori pembelajaran yang sudah ada. Jadi,
hasil penelitian pada kelas variable haruslah sama dengan teori yang dikaji.
Pengembangan bahan ajar, yaitu mengembangkan produk pembelajaran
seperti lks, buku ajar, simulasi dan sebagainya. Mahasiswa dituntut kreatif
untuk mengembangkan produk bahan ajar. Penerapan bahan ajar boleh dieksekusi di
dalam satu kelas. Jika ada permasalahan tentang tenggang waktu dan beberapa hal
yang terkait dengan sekolah, maka mahasiswa boleh langsung ganti sekolah atau
ganti kelas tanpa perlu repot-repot mencari kelas yang sesuai. Pada akhirnya,
produk bahan ajar yang dibuat haruslah divalidasi oleh beberapa dosen dan
pakarnya.
Nah, setelah banyak membaca, sepertinya saya akan mengambil
penelitian tentang pengembangan bahan ajar.
Jam 2 siang tadi saya obrak-abrik buku perpus bersama
teman-teman saya. Ternyata tidak banyak mahasiswa yang mengembangkan bahan
ajar, kebanyakan sih penerapan model-model. Tetapi saya terus gerilya mencari
referensi skripsi untuk mengisi matriks yang harus saya kumpulkan esok hari. Saya
juga harus mencari referensi buku untuk syarat pengajuan judul esok hari.
Alhamdulillah, akhirnya dapat juga referensi-referensi yang
saya inginkan. Sebenarnya cukup susah sih jika mencari literature tentang
permainan ular tangga. Tapi saya harus tetap strong, tetap gerilya mencari
pustaka-pustaka terkait serta mengerjakan skripsi dengan baik sampai titik
darah penghabisan.
Yeah!!
Wassalammualaikum wr wb
Semoga lancar, yaaa :)
BalasHapus