Konten [Tampil]
Sebenernya saya tidak begitu tertarik untuk membahas mengenai agama, apalagi meributkan mana yang benar dan mana yang dianggap tidak benar. Urusan agama yaa urusan individu lah. Tapi yaa kadang ada aja kuping yang nggak enak mendengar suatu kata ketika menyinggung soal agama, apalagi yang membuat diri ini tersinggung.
Hariini adalah hari terakhir mata kuliah umum "Pancasila". Di kelas ini, saya sering berlima dengan 4 teman dari Fakultas Hukum, mereka adalah Nana, Acha, Vicha dan Wio. Kenal mereka sih gara-gara saya nggak dapat kelompok presentasi, karena waktu pemabagian kelompok yaa saya nggak masuk.
Beruntung bisa sekelompok sama mereka, seenggaknya saya bisa join sama mereka, asyik lah pokoknya...
Ohya, sekedar tambahan info, bahwa mereka ber-4 nggak ada yang pakai jilbab. 3 di antaranya non islam. Yaa, tahu sendiri kan saya pakai jilbab, tapi yaa nggak alim-alim banget sih dandanannya, tetep rocker! Enggak sih, melainkan celanacker!
Nah, tadi sepulang MKU, kita berlima janjian makan malam bareng di mie ayam ceker bakso wonogiri. Lumayan enak sajiannya, enaaaaaaaak banget dan harganya cukup terjankau, seenggaknya saya nggak merasa rugi lah, malah terkesan murah, tapi yaa standar sih harganya.
Saat makan, kita ngobrol ini itu segala macam. Sampai pada suatu topik mengenai bioskop lalu menjalar ke beberapa film yang lagi booming di bioskop. Yang baru tayang di bioskop Jember adalah Soekarno. Pengen nonton sih, tapi sibuk UAS, yaa mendingan belajar.
Tiba-tiba saya teringat cerita teman saya yang menyatakan bahwa film 99 Cahaya di Langit Eropa adalah bagus.
sumbernya lupa, hehe |
Nah, tadi, sengaja saya berceletuk,
"Eh, ada film bagus loh, kattanya sih keren banget, judulnya 99 Cahaya di Langit Eropa."
Saya berkata demikian dengan tujuan menarik perhatian 3 teman nasrani agar mau nonton film tersebut.
Ealah dalaaaaaaaaah, salah satu teman nasrani menyahut gini,
"Ah, enggak. Jelek. Filmnya tentang Islam-Islam gitu..."
Yaelaaaah, sakit meen... kata-katanya menusuk, dalem banget, tembus punggung. Yaa meskipun iman saya masih tipis, tapi yaa saya tetap cinta Islam... tetap membela Islam dan merasa tersakiti apabila agama saya dihina oleh mereka.
Yaudahlah nggak pa-pa. Toh itu cuma komentar. Dan yang berkomentar kan memang orang non islam.
Wuah, kalo yang berkomentar orang islam, beuh minta ditampar tuh orang.
Yalupakanlah, cuma sebagai peringatan dini, bahwa kita harus lebih gigih untuk memperjuangkan Islam dan harus lebih tahan banting untuk menahan serangan bertubi-tubi yang bisa membuat iman kita roboh.
Ya Allah Ya Robbi... saya berdoa kepada-Mu... dekatkanlah saya dengan-Mu...
jauhkanlah saya dari neraka-Mu... lindungilah saya dari godaan-godaan yang membuat saya lupa kepada-Mu... jagalah saya dari mereka-mereka yang ingin membunuh man saya secara perlahan...
Ya Allah... jagalah saya untuk senantiasa mengingat-Mu...
Amin ya Robbal Alamin...
film ini hanya mengisahkan jejak dan kejayaan jaman dulu kok.
BalasHapusTidak usah dihiraukan dan dimasukan hati ,karena tiap individu mempunyai keyakinan masing-masing. Siapa tahu nanti dia sadar dengan sendirinya bahwa islam itu indah.
Sepakat dengan mas Djangkaru Bumi
HapusIslam Itu Indah
yang paling aku suka itu soundtrack nya..
BalasHapus*yang dinyanyiin Fatin*
hihihihihi
yg paling saya suka, baca bukunya...eh, lha saya belum lihat pilemnya
BalasHapusblog nya keren kak. izin follow blog nya ya. Di tunggu follow back nya ;)
BalasHapusdicintai.com
masak sih kak? saya malah lupa hehehe :D
Hapusthanks ya sudah follow blog saya :D
Saya aselinya belum lihat FULL film ini. Namun sebatas baru pada TRAILERnya saja.
BalasHapusNo comment. Belum nonton juga, hehe
BalasHapus