Konten [Tampil]
tapi aku juga sadar, bahwa ia telah dimiliki,
bukan olehku, melainkan olehnya,
tapi apa peduli saya?
toh saya tak pernah mengganggunya,
toh saya memahaminya,
toh saya biasa-biasa saja
toh saya mengerti keadaan
saya tak perlu mendatanginya,
saya tak perlu merebutnya,
saya tak perlu berusaha memperjuangkannya,
yang saya tahu bahwa...
dia tak pernah melupakanku
meski kita hanyalah teman biasa
dan tak lebih
aku memang menyukainya,
tapi dia menjadi miliknya,
mungkin sekaran dia memang untuknya,
tapi suatu saat nanti,
dia akan untukku...
untukku selamanya...
yaa, mungkin bukan sekarang,
tapi nanti...
untukku nanti...
untukku selamanya...
ehemm :D
BalasHapushehe..... why?
BalasHapus