4 Negara yang Ingin Dikunjungi - BLOG TEKNO EDUKASI

Konten [Tampil]

Assalammualaikum wr wb

Dulu saat SD, saya mengenal negara-negara hanya soal namanya, mata uangnya, bekas jajahannya negara mana, dsb. Hanya berupa kata-kata, tanpa visualisasinya. Lalu, saya benar-benar tahu visualisasi negara-negara tersebut melalui televisi.

Travelezza, merupakan tayangan televisi yang menyajikan serba-serbi luar negeri. Dipandu oleh Lisa Namuri dan didukung dengan sinematografis yang keren banget, saya jadi tahu bahwa negeri-negeri itu indah. Indah dengan kekhasannya masing-masing 💕

Berbekal tayangan Travelezza, saya jadi pengen jalan-jalan ke luar negeri. Sebenarnya ada banyak sih negara yang ingin saya kunjungi. Tapi kalau disuruh memilih 4 saja, ya kemunginkan besar inilah 4 negara yang ingin saya kunjungi:

Turki
Uwaaa, besar harapan saya untuk berkunjung ke Turki. Tujuannya, pengen mengenal lebih dekat sejarah peradaban Islam pada masa kejayaan Turki Utsmani. Selain itu, saya juga pengen main-main ke Blue Mosque, salah satu ikon kota Turki. Keren ya, megah.

sumber gambar: elhasantour.com

Saya juga pengen mampir ke Selat Bosporus, yang memisahkan Turki di Asia dan Afrika. Pengen lah gitu, sore-sore main ke pinggir Selat Bosporus, duduk-duduk di sana, sambil minum Turkish tea, juga sambil nyemil roti khas Turki yang bentuknya bulan. Hmm, gimana? Idaman banget kan?

Finlandia
Saya pengeeen banget ke Finlandia. Bukan karena wisata alamnya atau pemandangannya yang indah, melainkan saya ingin belajar tentang sistem pendidikan di sana. Saat kuliah S1 dulu, saya mencari tahu negara mana yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Jawabannya: Finlandia.

Saya ingin tahu, bagaimana sistem pembelajarannya di kelas, baik dari sisi guru, murid, maupun orang tua. Anak-anak belajar di sekolah loh cuma sampai jam 1 siang, dengan keadaan bahwa jam istirahat lebih banyak daripada jam belajarnya.

sumber gambar: kompasiana.com/kalimana

Secara tidak langsung, saya merasakan bahwa sedikit demi sedikit sistem pembelajaran yang baik di Finlandia mulai diterapkan di Indonesia. Contohnya: tidak ada lagi sistem ranking, pembelajaran yang tematik, dan penerapan sistem zonasi. Ah, sebenarnya mau saya ceritakan banyak hal soal ini, tapi kayaknya butuh berlembar-lembar untuk menuliskan opini saya.

Intinya, saya ingin ke Finlandia. Menetap di sana selama beberapa tahun, lalu pulang ke Indonesia sambil membawa ilmu. Ilmu yang saya bawa, enggak harus menghasilkan sistem pendidikan yang kontroversial karena terdengar asing. Minimal, saya sudah bisa merasa bahagia dalam menyambut dan menyapa anak didik. Ah kira-kira seperti itulah.

Sumber gambar: travel.tribunnews.com

Selandia Baru
Saya suka dengan Selandia Baru atau New Zealand, setelah mengikuti snapgramnya Aulion. Waktu itu, dia dapat undangan itu jelajah salah satu universitas keren di Selandia Baru. Tentu saja, bonusnya adalah menjelajahi Selandia Baru dari ujung sampai ke ujung lainnya.

Sumber gambar: youtube.com

Saya terpukau dengan semua yang ada di sana. Pemandangannya, kebersihan kotanya, keteraturan warganya, dan lain sebagainya, membuat Selandia Baru menjadi jujukan yang aman untuk berwisata dan bertempat tinggal.

Sumber gambar: homeaway.com

Juga, saya pernah nonton tentang kisah umat muslim di Selandia Baru, yang hidup toleran berdampingan dengan umat non muslim lainnya. Waktu itu saya nonton dari tayangan Muslimtravelers. Wuah, tontonan saya ternyata kayak begini ya, pantas saja kepengen melulu berangkat ke luar negeri, hehe.

Jepang
Negara-negara yang penduduknya bermata sipit, sebenarnya tidak terlalu menarik minat saya. Bagi saya, mereka biasa-biasa saja, haha. Apalagi Oppa-Oppa Korea. Bagi saya mah: lewaaat.

Namun hal itu berubah, ketika Adek bilang bahwa dia pengen banget ke Jepang. Lebih tepatnya: kuliah di Jepang.

Adek, yang coba ikut tes EJU. Cuma coba-coba kok, hehe

Waw, memang ada apa di Jepang?

Saya tidak tahu banyak hal soal Jepang. Namun, yang terlintas dalam bayangan saya adalah menikmati musim semi sambil minum-minum teh di bawah pohon Sakura. Sepertinya lebih seru lagi kalau bisa ramah tamah dengan Shizuka, Nobita, dan Doraemon 😆

Sumber gambar: livejapan.com

Selain itu, saya juga pengen main ke salah satu sudut Jepang yang kental sekali dengan nuansa Islamnya. Yang ingin saya tahu, bukan tentang makanan halalnya, maupun tempat ibadahnya. Melainkan tentang kehidupan umat muslim di sana.

Saya pernah nonton di Muslimtravelers, bahwa ada seorang mualaf yang sudah paruh baya, rela menjemput saudara sesama muslim pada pagi buta. Alasannya: ingin sholat subuh berjamaah.

Eits, jangan kira menjemput saudara sesama muslim hanya di satu kampung saja. Melainkan lintas kampung atau daerah yang mengharuskannya mengendarai mobil.

Waw, sekeren itu mereka. Saya ingin belajar banyak hal dari mereka.

sumber gambar: bayubuana.travel.com

Maka, boleh kan bila saya ingin main-main ke luar negeri atas dasar mendalami Islam lebih jauh? Ya memang sih, belajar tentang Islam bisa di dekat-dekat rumah saja. Akan tetapi, bukankah belajar itu tak pandang tempat ya? Bahkan, kalau perlu: tuntulah ilmu sampai ke negeri Cina.

Jadi, saya berharap banyak, memiliki kesempatan untuk singgah sebentar ke luar negeri. 1-2 bulan pun cukup. Asalkan bisa eksplore sudut-sudut kotanya, juga menambah erat persaudaraan sesama muslim di sana.

Btw, baca juga tulisan sahabat saya, Damar Gumilar. Masih dengan tema dan judul yang sama: 4 Negara yang Ingin Dikunjungi

Kalaupun sampai akhir hayat tidak pernah kesampaian ke luar negeri, hmm enggak masalah kok.

Bertempat tinggal di tanah yang ijo royo-royo, sudah cukup membahagiakan kok. Bersyukur banget, dilahirkan dan dibesarkan di bumi pertiwi.

Kalau kamu, pengen ke negara apa?

Wassalammualaikum wr wb 💕